Kesimpulan KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN

IX. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN

9.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bagian-bagian terdahulu dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi konsumsi dan penyediaan energi di Indonesia adalah: a. Konsumsi energi sektor industri dipengaruhi oleh harga batubara, harga listrik, harga BBM, PDB sektor industri, trend dan konsumsi energi sektor industri tahun sebelumnya. Konsumsi energi sektor industri responsif terhadap perubahan harga batubara, harga listrik dan trend dalam jangka pendek dan responsif terhadap perubahan harga BBM dalam panjang. b. Konsumsi energi sektor rumahtangga dipengaruhi oleh harga listrik, harga gas, konsumsi biomas sektor rumahtangga, PDB, jumlah penduduk, jumlah rumahtangga dan konsumsi energi sektor rumahtangga tahun sebelumnya. Konsumsi energi sektor rumahtangga responsif terhadap perubahan harga gas dan PDB dalam jangka panjang, dan responsif terhadap perubahan harga listrik, konsumsi biomas sektor rumahtangga, jumlah penduduk dan jumlah rumahtangga dalam jangka pendek maupun jangka panjang. c. Konsumsi energi sektor transportasi dipengaruhi oleh harga gas dan PDB sektor transportasi dan konsumsi energi sektor transportasi tahun sebelumnya. Konsumsi energi sektor transportasi responsif terhadap perubahan PDB sektor transportasi dalam jangka panjang. d. Konsumsi energi sektor pertanian dipengaruhi oleh suku bunga perbankan dan konsumsi energi sektor pertanian tahun sebelumnya. Konsumsi energi sektor pertanian tidak responsif terhadap perubahan suku bunga perbankan dalam jangka pendek dan panjang. e. Konsumsi energi sektor lainnya dipengaruhi harga gas, harga batubara, PDB sektor lainnya dan konsumsi energi sektor lainnya tahun sebelumnya. Konsumsi energi sektor lainnya responsif terhadap harga gas dan batubara dalam jangka pendek dan panjang. f. Transformasi energi kilang minyak dipengaruhi oleh harga minyak dunia dan kapasitas kilang minyak. Transformasi energi kilang minyak responsif terhadap perubahan kapasitas kilang minyak dalam jangka panjang. Transformasi pembangkit listrik dipengaruhi oleh total input untuk pembangkit listrik dan transformasi pembangkit listrik tahun sebelumnya. Transformasi energi pembangkit listrik responsif terhadap perubahan input untuk pembangkit listrik dalam jangka panjang. Transformasi energi gas dipengaruhi oleh harga gas tahun sebelumnya, pertumbuhan harga gas, pertumbuhan konsumsi akhir gas, trend dan transformasi energi gas tahun sebelumnya. Transformasi energi gas responsif terhadap perubahan pertumbuhan konsumsi akhir gas dan trend dalam jangka pendek dan panjang. g. Pemanfaatan kilang minyak dipengaruhi oleh PDB dan pemanfaatan kilang tahun sebelumnya. Produksi batubara dipengaruhi oleh harga batubara. Produksi batubara responsif terhadap harga batubara dalam jangka pendek. Impor minyak mentah dipengaruhi oleh produksi minyakmentah domestik, harga minyak dunia dan impor minyak mentah tahun sebelumnya. Impor minyak mentah responsif terhadap perubahan produksi minyak mentah domesstik dalam jangka pendek dan panjang. Impor BBM dipengaruhi oleh konsumsi akhir BBM dan jumlah transportasi darat. Impor BBM responsif terhadap perubahan konsumsi akhir BBM dalam jangka pendek dan jangka panjang. h. Harga listrik dipengaruhi konsumsi akhir listrik, trend dan harga listrik tahun sebelumnya. Harga listrik responsif terhadap perubahan konsumsi akhir listrik dalam jangka panjang. Harga batubara dipengaruhi oleh harga batubara tahun sebelumnya. Harga gas dipengaruhi oleh konsumsi akhir gas. Harga gas responsif terhadap konsumsi akhir gas dalam jangka pendek. Indeks harga biomas dipengaruhi oleh konsumsi akhir biomas dan trend. Indek harga biomas responsif terhadap perubahan konsumsi akhir biomas dan trend dalam jangka pendek. i. PDB sektor industri dipengaruhi oleh PDB sektor industri tahun sebelumnya. PDB sektor transportasi dipengaruhi oleh total konsumsi energi sektor transportasi, total pengeluaran pemerintah dan PDB sektor transportasi tahun sebelumnya. PDB sektor transportasi responsif terhadap perubahan total konsumsi energi sektor transportasi dalam jangka panjang. PDB sektor pertanian dan sektor lainnya dipengaruhi oleh total pengeluaran pemerintah dan PDB sektor pertanian tahun sebelumnya. PDB sektor lainnya dipengaruhi oleh total pengeluaran pemerintah dan PDB sektor pertanian tahun sebelumnya. PDB sektor pertanian dan sektor lainnya tidak responsif terhadap perubahan total pengeluaran pemerintah dalam jangka pendek dan panjang. 2. Kebijakan efektif yang mendorong peningkatan konsumsi dan penyediaan energi adalah kebijakan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar. Apresiasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar mampu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kenaikan harga minyak dunia. 3. Dimasa yang akan datang secara keseluruhan konsumsi energi seluruh sektor cenderung meningkat, kecuali total konsumsi biomas. Peningkatan konsumsi energi terbesar adalah total konsumsi BBM. Sejalan dengan itu, penyediaan energi fosil cenderung mengalami peningkatan. Namun peningkatan penyediaan energi BBM yang bersumber pada produksi domestik lebih kecil daripada peningkatan konsumsinya. Hal ini menyebabkan impor minyak mentah dan BBM cenderung mengalami peningkatan dalam memenuhi konsumsi energi dalam negeri. 4. Hasil analisis efisiensi pemakaian energi menggunakan data historis pada periode 1990-2008 dan data peramalan tahun 2009-2025 menunjukkan bahwa pemakaian energi Indonesia pada periode 5 tahunan dari tahun 1991-2005 adalah hemat efisien. Pada periode 2006-2010 pemakaian energi total inefisien boros dan pada masa mendatang pemakaian energi total cenderungan efisiens. Hal ini terjadi karena penerapan teknologi yang hemat energi seiring dengan berjalannya waktu.

9.2. Implikasi Kebijakan