Bahan Bakar Minyak Penyediaan Energi Dalam Perekonomian Indonesia

5.1.3. Bahan Bakar Minyak

Selain batubara dan minyak mentah, bahan bakar minyak BBM juga digunakan sebagai sumber energi. BBM sebagai sumber energi merupakan energi yang paling besar dikonsumsi oleh masyarakat dibandingkan energi yang lainnya. Besarnya konsumsi BBM akan memerlukan penyediaan energi BBM yang besar pula, agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Gambar 19 menunjukkan produksi BBM mengalami trend yang menurun. Dalam rentang tahun 1990-2008 produksi BBM menurun sebesar 0.78 persen dari 271.10 Juta SBM menjadi 268.62 Juta SBM. Penurunan produksi BBM disebabkan oleh produksi minyak mentah sudah mulai menurun, karena minyak mentah adalah bahan baku untuk menghasilkan BBM. 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 J u m la h J u ta S B M Produksi BBM Impor Ekspor Penyediaan Energi Produksi BBM 271.10 309.77 274.24 329.52 307.44 305.71 307.55 295.35 271.12 264.84 268.62 Impor 16.91 28.48 62.86 59.23 71.09 75.10 101.74 144.26 120.80 143.46 152.27 Ekspor 0.00 48.35 0.00 0.00 22.65 19.58 34.39 23.56 2.15 12.61 0.00 Penyediaan Energi 288.01 289.90 337.10 388.75 355.89 361.23 374.90 416.05 389.77 395.69 420.89 1990 1995 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Sumber: Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral, 2006 dan 2009 Gambar 19. Penyediaan Energi BBM Indonesia Tahun 1990-2008 Rendahnya produksi BBM seiring dengan permintaan BBM untuk domestik semakin meningkat maka impor BBM diperlukan. Gambar 19 menunjukkan impor BBM meningkat selama tahun 1990-2008. Selama selang tahun tersebut impor BBM meningkat sebesar 16.86 persen per tahun dari 16.91 Juta SBM menjadi 152.27 Juta SBM. Peningkatan impor ini lebih besar dari peningkatan produksi BBM. Selain impor BBM, Indonesia juga mengekspor BBM. Gambar 19 menunjukkan ekspor BBM mengalami penurunan. Ekspor BBM tidak stabil, dimulai tahun 1994 sampai 1997 dengan jenis minyak bakar Fuel Oil, premium, minyak tanah Karosene, minyak solar Automotive Diesel OilADO dan minyak diesel Industrial Diesel Oil IDO dan dalam jumlah yang kecil 4.33 persen dari total produksi. Selanjutnya ekspor dimulai lagi tahun 2002 sampai 2007 dan tahun 2008 Indonesia tidak mengekspor BBM, karena kebutuhan dalam negeri yang besar tidak terpenuhi oleh produksi domestik dan malahan harus mengimpor BBM. Dengan adanya produksi, impor dan ekspor BBM akan mempengaruhi penyediaan energi BBM. Gambar 19 menunjukkan penyediaan energi BBM mengalami peningkatan dari tahun 1990-2008. Selama rentang tahun tersebut penyediaan energi meningkat sebesar 3.01 persen per tahun dari 288.01 Juta SBM menjadi 420.89 Juta SBM. Peningkatan penyediaan energi BBM disebabkan oleh peningkatan impor BBM.

5.1.4. Gas Alam