100
3.5. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan konsep dan penelitian empiris yang telah diuraikan pada bagian tinjauan pustaka dan mengacu pada perumusan masalah dan tujuan penelitian, ada
hubungan yang erat antara konsumsi energi dengan perkembangan perekonomian suatu negara, termasuk di Indonesia Gambar 13. Merujuk pada hasil ulasan terhadap
sejumlah literatur yang telah dipaparkan pada bagian pendahuluan dan tinjauan pustaka dapat dinyatakan bahwa permasalahan konsumsi dan penyediaan energi
dalam kaitannya dengan perkembangan perekonomian Indonesia dapat dilihat dari sisi konsumsi permintaan dan dari sisi penyediaan penawaran.
Dari sisi konsumsi, sektor energi di Indonesia paling tidak dihadapkan pada tiga permasalahan. Pertama, pemanfaatan energi di Indonesia yang relatif boros,
diperlihatkan oleh tingkat elastisitas dan intensitas pemakaian energi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi. Elastisitas konsumsi energi terhadap Produk
Domestik Bruto PDB yang tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa persentase peningkatan PDB menyebabkan persentase peningkatan konsumsi energi lebih tinggi
dari persentase peningkatan PDB. Selain elastisitas pemanfaatan energi, intesitas konsumsi energi di Indonesia juga tinggi, yang ditunjukkan oleh jumlah konsumsi
energi per PDB yang tinggi dan jumlah konsumsi energi per kapita yang juga tinggi dan cenderung meningkat. Kedua, harga energi, khususnya BBM, yang rendah karena
disubsidi oleh pemerintah sehingga belum mencapai harga keekonomiannya. Dari sisi penyediaan, sektor energi di Indonesia dihadapkan pada tiga
permasalahan utama yang menyebabkan masih terbatasnya penyediaan energi di Indonesia. Pertama, terbatasnya teknologi eksplorasi yang ditunjukkan oleh sebagian
101
Gambar 13. Kerangka Pemikiran Studi Konsumsi dan Penyediaan Energi Dalam Perekonomian Indonesia
Hubungan Antara Konsumsi dan Penyediaan Energi dengan Perkembangan
Perekonomian Indonesia
Pemasalahan dari Sisi Konsumsi: Pemanfaatan energi yang relatif
boros Harga BBM yang rendah, belum
mencapai harga keekonomiannya Pemasalahan dari Sisi Penyediaan:
Terbatasnya teknologi eksplorasi Investasi yang terbatas
Studi Analisis Konsumsi dan Penyediaan Energi
dalam Perekonomian Indonesia
Model Konsumsi dan Penyediaan Energi dalam Perekonomian Indonesia Blok
Konsumsi Energi
Blok Transformasi
Energi Blok
Penyediaan Energi
Blok Harga
Energi Blok
Output Perekonomian
Peramalan Konsumsi dan Penyediaan Energi
dalam Perekonomian Indonesia Tahun 2025
Kejutan Eksternal: Harga minyak
dunia Nilai tukar
Suku bunga Subsidi BBM
Kombinasi
diantaranya Metode Pendugaan:
Two Stages Least Squares
2SLS
Hasil Pendugaan: Koefisien Pendugaan
Nilai Elastisitas
Rumusan Implikasi Kebijakan Konsumsi dan Penyediaan Energi yang Efektif dalam Perekonomian Indonesia
Analisis Efisiensi Energi
Mengunakan Rumus
Elastisitas Pemakaian
Energi
102
besar aktivitas eksplorasi minyak di Indonesia dilakukan kontraktor perusahaan minyak asing sehingga tidak sepenuhnya hasil eksplorasi minyak dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan domestik. Dan kedua, investasi dibidang energi masih terbatas dan cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh masalah ketidakpastian dan
inkonsistensi regulasi, kebijakan penetapan harga yang rendah sehingga tidak menarik bagi investor, ekonomi biaya tinggi, inkonsistensi di bidang perpajakan, dan
keterbatasan infrastruktur. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan gambar di atas adalah
sangat menarik untuk melakukan studi ”Analisis Konsumsi dan Penyediaan Energi dalam Perekonomian Indonesia”. Data utama yang digunakan merupakan data neraca
energi Indonesia yang bersumber dari Kementrian Energi Sumberdaya Mineral Model yang dibangun dalam studi ini mencakup lima blok persamaan, yaitu
blok persamaan konsumsi, blok persamaan transformasi energi, blok persamaan sumber penyediaan energi, blok persamaan harga energi, dan blok persamaan
output perekonomian. Blok-blok persamaan ini berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga akan dianalisis dengan metode persamaan simultan, yakni Two
Stage Least Squares 2SLS. Lebih detail hubungan antara blok-blok persamaan ini
dijelaskan pada Bab IV, yakni sub-bab spesifikasi model. Lebih lanjut dari gambar kerangka pemikiran di atas dapat dinyatakan bahwa
disamping dilakukan pendugaan terhadap koefisien pendugaan dan elastisitas berdasarkan data historis juga dilakukan pendugaan terhadap data peramalan
forcasting. Peramalan dilakukan sampai tahun 2025 dengan pertimbangan bahwa pada tahun tersebut sesuai dengan rancangan kebijakan energi nasional yang berlaku
103
pada tahun 2025. Dari data historis dan data peramalan kemudian dilakukan perhitungan elastisitas pemakaian energi untuk mengetahui tingkat efisiensi
pemakaian energi berdasarkan data historis dan tingkat efisiensi pemakaian energi pada masa mendatang.
Disamping itu juga dilakukan simulasi terhadap external shocks kejutan eksternal seperti peningkatan harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadah US
Dollar, penurunan suku bunga dan subsidi BBM sebagai faktor yang diduga paling menentukan konsumsi dan penyediaan energi dalam kaitannya dengan dinamika
perkembangan perekonomian di Indonesia.
IV. METODOLOGI PENELITIAN