dan anak perempuannya yang berusia 4 tahun. Dia tidak terlalu peduli dengan urusan dapur dan urusan rumah tangga. Dia lebih suka telponan sama orang lain dan
menceritakan kehidupannya sama teman-temannya di telepon sambil tertawa dan setelah itu menangis. Bukleknya juga sering heran melihat sikap I yang seperti orang
stres.
Ayah dan ibu I awalnya menikah ketika mereka bertemu di sebuah café dan waktu mereka berpacaran, mereka juga sudah melakukan hubungan seks dan ibunya
mengandung. Namun pernikahan mereka tidak harmonis dan sering bertengkar hebat bahkan sampai-sampai semua keluarga tahu. Akhirnya sewaktu I berusia 3
tahun..orangtuanya bercerai dan masing-masing menikah kembali. Semantara I dibiarkan dan tidak diurus oleh mereka. Ibunya menikah dengan orang Pekan Baru
dan mempunyai tiga orang anak lagi dan ayahnya menikah dengan orang Percut Sei Tuan dan mempunyai dua orang anak. Akhirnya I diasuh sama pakleknya di daerah
Kuala Begumit Langkat.
Latar Belakang Keluarga Ny. I
4.2.3. Kasus Ny. A
A adalah seorang ibu muda berumur 26 tahun sedang mengandung anak ketiga yang kedua gugur dan usia kandungan 7 bulan.
Riwayat A sewaktu masih gadis, pada waktu dia tamat SMA pernah memiliki tunangan yaitu bertetangga dengan dia, namun karena kesulitan ekonomi akhirnya A
pergi bekerja ke Malaysia dan bekerja di sebuah tempat hiburan malam. Selama A di Malaysia, tunangannya menikah dengan perempuan lain dan meninggalkan A. Ia
Universita Sumatera Utara
mengaku sangat kecewa oleh perlakuan tunangannya tersebut. Kemudian pada tahun 2005 A menjalin hubungan dengan seorang laki-laki suku Chinese bernama TB yang
sudah beristri warga negara Malaysia dan hasil hubungan mereka membuahkan seorang anak perempuan yang bernama S dan sekarang sudah berusia 6 tahun. Ia
tidaklah merasakan kebahagiaan sebab TB tidak menikahinya secara resmi namun ia selalu memberi biaya hidup untuk A. Ketika TB mengetahui A hamil, ia menyuruh A
untuk pulang ke Indonesia yaitu ke Medan dan sekali-sekali ia datang menemui A dan mereka tetap berhubungan layaknya suami istri. Tahun 2011 TB menyuruh A
untuk mencari laki-laki lain dengan alasan supaya ada yang menjaga A dan anaknya dan tidak berharap lagi kepada TB. Ia mengaku sedih pada saat itu. Tetapi kesedihan
itu tidak berlangsung lama karena 2 bulan kemudian bertemu dengan seorang laki- laki yang juga berstatus suami orang lain bernama I yang bertempat tinggal di Jalan
Binjai Medan, sementara A tinggal di Kecamatan Medan Selayang. Mereka bertemu di salah satu tempat hiburan di Binjai. Pada saat itu, I bekerja sebagai tukang angkat
barang hasil bumi untuk diedarkan ke grosir-grosir namun bukan kerja tetap. Sebelum ada ikatan mereka sudah sering melakukan hubungan seksual. Menjalani
hubungan 6 bulan akhirnya mereka mengambil keputusan untuk menikah siri. Setelah menikah, A baru tahu kalau ternyata I seorang laki-laki yang pemarah dan suka
membanting barang-barang jika sedang marah. Tidak jarang A sering dimaki dan dilempar dengan alat perkakas rumah jika suaminya sedang tidak uang. Jika sudah
demikian, suaminya mau memaksanya untuk melakukan hubungan seksual. Dan jika
Universita Sumatera Utara
A menolak, maka A akan di maki dan di tendang disaksikan oleh Sella anak perempuan A dari TB berumur 6 tahun.
A tinggal di sebuah rumah kumuh berukuran 3m x 7m yang di dalamnya ada tempat tidur, lemari, kompor yang berfungsi sebagai dapur, rak sepatu yang penuh
dengan debu, rak piring yang juga penuh dengan debu, kain-kain bersih maupun kotor, tali yang dipasang yang berguna untuk menjemur dan sumurkamar mandi
yang di dalamnya ada sumur untuk mereka mandi dengan anaknya. Rumah kumuh tersebut diberikan ibu A dan dia tidak diizinkan untuk tinggal bersama ibunya bahkan
ia harus membayar uang listrik juga. I dari istrinya yang sah sudah memiliki dua anak, kerjanya tidak tetap dan
selalu meminta uang sama A sebab ia masih dikirimi uang oleh TB untuk biaya sekolah anak mereka. Pertama sekali bulan April tahun 2012 A hamil dari I namun
selama dia hamil, dia sering dipukuli dan ditunjangi oleh laki-laki tersebut dan akhirnya kandungannya mengalami keguguran pada usia kandungan tiga bulan dan
janin tersebut gugur di bulan Juni 2012. Kemudian bulan Juli 2012 A sedang subur mereka berhubungan suami istri dan A langsung hamil, namun kehamilannya tidak
dipercayai oleh I dan selalu dianggap bahwa kandungannya tersebut adalah hasil hubungan A dengan laki-laki lain. Keadaan tersebut membuat mereka sering
bertengkar dan A sering dimaki sebagai ”lonte”. Meskipun A selalu di maki oleh I namun ia selalu menerima laki-laki tersebut
untuk berhubungan seks ketika laki-laki tersebut memintanya. Peneliti menanyakan kenapa dia mau, jawabnya : ”gimana ya kak...aku cinta sama dia dan aku rindu
Universita Sumatera Utara
juga..” I kalau memaki A via sms selalu kasar : “pepek kaulah...” tapi kalau dia mau merayu Ayu maka ia akan sms : “dek...pepek kau enak kali..abang gak bisa
lupakan..”. Hal tersebut sering di alami oleh A dari perlakuan laki-laki tersebut. I lebih banyak tinggal bersama istri pertamanya, tetapi ketika ia mau berhubungan seks
maka ia akan mencari A walau pun sudah ia maki-maki dan I tidak pernah memberi uang untuk memenuhi kebutuhan A dan kandungannya. Berkali-kali A mencoba
menggugurkan kandungannya tersebut dengan cara minum jamu susut perut namun janin tersebut tetap kuat dan tidak gugur sampai usia kandungan sekarang sudah tujuh
bulan. Selama ia mengandung ia hanya memeriksakan kandungannya satu kali sebab pada dasarnya ia tidak suka lagi dengan kandungannya tersebut akibat perlakuan
kasar dan tidak mendapat perhatian dari I. Ketika peneliti mengobrol dengan A seputar kehidupannya, peneliti banyak
memperhatikan tingkah lakunya. Ia lebih banyak termenung dan menerima SMS dan membalasnya. Ketika ditanya SMS dari mana, dia menjawab sambil tersenyum “dari
teman”. Ia juga suka keluyuran ke rumah temannya dengan menaiki sepeda motor dan membawa anaknya. Pergi siang setelah anaknya pulang sekolah dan pulang
sampai sore. Peneliti juga ada bertemu dengan tetangga A yang bernama pak S, dia mengatakan : ”suami A itu jarang datang dan kalau datang hanya dua bulan sekali
dan kadang-kadang orang itu berantem buk..trus kan buk si A itu sering juga berantem sama mamaknya..”
Ibu A Ny. T tinggal di sebelah rumah A. Mereka tidak akur. Ketika peneliti mengunjungi ibunya A dan adiknya yang bernama N, mereka bercerita bahwa A
Universita Sumatera Utara
semenjak ke Malaysia, sudah suka-sukanya aja hidupnya. Ibunya sangat membenci A karena sifatnya itu. A sering melawan ibunya dengan kata-kata kasar di depan
anaknya sendiri S. Dia mengatakan bahwa A adalah anak yang tak tau diuntung. Sepertinya halnya A benci dengan hidup ibunya yang tiga kali kawin cerai. Ketika
peneliti bertanya : “boleh cerita bu sama saya, kenapa A seperti itu dan kenapa dia benci sama ibu ?” Bu T menjawab : ”aku gak bisa ceritalah buuk...dia anakku juga
tapi yang dia buat sudah buat aku sakit hati...pernah dia lempar ke mukakku dompetnya hanya karena aku minta uang listrik sama dia...trus dia maki-maki saya
buuk..katanya ”dasar kau mamak tak tau diuntung..gak sayang kau sama aku..” gitulah ngomongnya sama aku buuk...sakit kali hatiku...pernah kan buuk waktu dia
hamil 6 bulan...tiba-tiba dia kesakitan kali sama hamilnya itu...trus dia ke bidan Sandy...dan jerit-jerit...trus bidan Sandy bilang supaya A minta maaf sama aku...trus
aku dipanggil buuk dan aku maafin tapi itu pun belum baik....akhirnya ada yang bilang supaya A minum air cucian kakiku....aku cuci kakikku trus A minum..baru
sakit perutnya sembuh....gitulah buuk tapi dia sampe sekarang belum baekan juga sama saya buuk...” kata bu T.
Sampai sekarang hubungan antara A dengan ibunya belum membaik. A beralasan bahwa ibunya tidak sayang padanya dan ibunya juga pilih kasih antara A
dengan adiknya N. Menurut A, ibunya hanya sayang sama N dan tidak pernah memperdulikan kehidupan A serta anaknya. Tetapi pengakuan A tersebut berbanding
terbalik dengan cerita bu T ibunya A, dia mengatakan bahwa segala hartanya habis terjual ketika A akan pergi ke Malaysia. Ibunya sering sakit hati dengan perkataan
Universita Sumatera Utara
kasar yang sering dilontarkan A anaknya. A sering mengatakan bahwa bu A adalah seorang perempuan murahan dan hartanya juga habis untuk anak kesayangannya N
dan untuk suaminya yang tidak jelas, sementara A tidak mendapat sesen pun. Maka dari itu, ibunya hanya bisa menangis jika mengingat dan mendengar perkataan A.
Latar Belakang orangtua Ny. A
Kedua orangtuanya sudah bercerai ketika A berumur 10 tahun. Ayahnya menjadi suami kedua dari ibunya. Dulu ibunya punya suami sebelum ayahnya tetapi
bercerai hanya sebentar dan tidak punya anak A tidak tahu mengapa mereka bercerai. Ibunya bercerai dengan bapaknya karna mereka suka bertengkar. Hasil
pernikahan mereka membuahkan tiga orang anak, satu laki-laki dan dua perempuan. A anak paling besar. Selama bercerai dengan ayahnya maka ibunya yang membiayai
kehidupan mereka. Setelah beberapa tahun kemudian ibunya A menikah lagi sama laki-laki muda dan tidak punya kerjaan dan akhirnya bercerai lagi ibunya sudah tiga
kali menikah. Ayahnya juga menikah lagi dengan perempuan lain dan melahirkan anak. Menurut penuturan A dia pernah melaporkan ayah tirinya suami ibunya yang
ketiga ke polisi karena pernah memukul Ayu…ini kejadian sebelum dia pergi ke Malaysia..akhirnya suami ibunya masuk penjara karena kena pasal KDRT, ibunya
malah membela suaminya dan ikut masuk penjara juga. Mulai dari saat ini hubungan mereka retak dengan ibunya.
:
Universita Sumatera Utara
4.3 Gambaran Kekerasan yang Dialami Oleh Informan