Pandangan Dasar tentang Hakekat Manusia

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 94 pandangan positif tentang hakikat manusia dan dipengaruhi pula oleh Harry Slack Sullivan mengenai komunikasi antarpribadi. Karena itu analisis transaksional seiringkali diklasifikasikan sebagai pendekatan neoanalitik.

3. Konsep Dasar

a. Pandangan Dasar tentang Hakekat Manusia

AT berakar pada suatu filsafat yang anti deterministic yang memandang bahwa manusia bukanlah suatu yang sudah ditentukan, serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemograman awal. Disamping itu AT berpijak pada asumsi-asumsi bahwa orang sanggup memahami keputusan- keputusan masa lalunya dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah diambil. Berne dalam pandangannya meyakini nahwa manusia mempunyai kapasitas untuk memilih, dan dalam tingkat kesadaran tertentu individu dapat menjadi mandiri otonom dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya. AT meletakkan kepercayaan pada kesanggupan individu untuk tampil diluar pola-pola kebiasaan dan menyeleksi tujuan-tujuan serta tingkah laku baru. Hal ini tidak menyiratkan orang-orang terbebas dari pengaruh kekuatan- kekuatan sosial, juga tidak berarti bahwa orang-orang sampai pada hidupnya yang penting itu sepenuhnya oleh dirinya sendiri. Bagaimanapun orang-oorang dipengaruhi oleh dan tuntutan- tuntutan dari orang-orang lain yang berarti dan putusan-putusan dininya dibuat ketika sangat bergantung pada orang lain. Akan tetapi putusan-putusan itu bisa ditinjau kembali jika putusan- putusan tersebut tidak laik lagi bisa dibuat putusan baru. Harris 1967 sepakat bahwa manusia memiliki pilihan-pilihan dan tidak terbelenggu oleh masa lalunya, menurutnya, ―meskipun pengalaman-pengalaman dini yang berkulminasi pada suatu posisi tidak bisa dihapus , saya yakin bahwa posisi-posisi dini dapat diubah. Apa yang suatu ketika ditetapkan ―Haris, 1967 : 66. MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 95 Meskipun percaya bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk memilih , Berne merasa bahwa hanya sedikit orang yang sampai pada kesadaran akan perlunya menjadi otonom: ― Manusia dilahirkan bebas, tetapi salah satu hal yang paling pertama dipelajarinya adalah berbuat sebagaimana diperintahkan , dan dia menghabiskan sisa hidupnya dengan berbuat seperti itu , jadi penghambaan diri yang pertama dijalani adalah penghambaan pada orang tua. Dia menuruti perintah-perintah dari orang tua untuk selamanya. Hanya dalam beberapa keadaan saja memperoleh hak untuk memilih cara-caranya sendiri, dan menghibur diri dengan suatu ilusi tentang otonomi. Pandangan tentang manusia memiliki implikasi yang nyata bagi praktik terapi AT. Terapis tidak menerima perkataan-perkataan ―saya coba‖, ―saya tidak bisa membantunya‖ dan jangan menyalahkan saya karena saya bodoh‖ . Dengan premis dasar bahwa orang bisa membuat pilihan-pilihan, putusan-putusan baru, dan bisa bertindak maka praktik terapeutik AT tidak bisa menerima alasan akal- akalan atau ― penolakan terhadap kewajiban, Holland 1973: 38 mengajukan komentarnya bahwa ― seorang terapis yang dengan cepat dan kasar menolak untuk menerima penolakan kewajiban seorang calon klien tidak akan menerima orang itu sebagia kliennya, kecuali jika klien itu sungguh-sungguh berjanji untuk berubah. Dengan demikian terdapat kesempatan yang baik bagi mereka untuk menemukan kekuatan-kekuatan internal dan kesanggupannya untuk menggunakan kebebasan dalam merancang ulang kehidupannya sendiri dengan car-cara yang baru dan efektif.

b. Status ego