MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TEORI KONSELING PSIKOANALITIS
A. Tujuan
Setelah membaca modul ini diharapkan pembaca mampu memahami konsep-konsep teoritik konseling psikoanalitik untuk menganalisis persoalan
konseli serta menyelenggarakan kegiatan konseling dengan menggunakan teori konseling psikoanalitik secara efektif.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi dari modul ini ditandai dengan kemampuan untuk:
1. Mendeskripsikan hakekat manusia menurut teori konseling psikoanalitik. 2. Menjelaskan konsep-konsep kunci teori konseling psikoanalitik.
3. Menjelaskan asumsi diagnosis masalah klien sebagai strategi dasar intervensi konseling psikoanalitik.
4. Menjelaskan tujuan dan proses konseling dengan teori konseling psikoanalitik.
5. Mendiskripsikan peran konselor dalam konseling psikoanalitik. 6. Memberikan evaluasi kritis terhadapp teori konseling psikoanalitik.
7. Mampu menunjukkan keterbatasan dan keunggulan teori konseling psikoanalitik.
C. Uraian Materi
: TEORI KONSELING PSIKOANALITIK
1. Pengantar
Teori konseling dan psikoterapi yang mula-mula muncul adalah teori Psikoanalitik, yang dirintis oleh Sigmund Freud. Meski terdapat sebagian
teorisi yang menentang pemikiran dasar Freud, sebagian teorisi lain justru mengembangkannya. Banyak teori konseling dan psikoterapi yang
mendapat pengaruh dari prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikoanalitik.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 9 Beberapa pendekatan terapetik memperluas model psikoanalitik,
sebagian lain memodifikasi konsep dan prosedur psikoanalitik, dan sebagian yang lain muncul sebagai pendekatan terapetik yang
bertentangan dengan psikoanalitik. Kehadiran teori Psikoanalitik Freud memberikan pandangan dan
cakrawala baru terhadap psikoterapi tentang kekuatan faktor-faktor dinamika psikhis psychodynamic factors sebagai penggerak perilaku
individu. Kekuatan dinamika psikhis yang dimaksud adalah konoflik- konflik intrapsikhis di masa lalu yang tersimpan di dalam ketidaksadaran
unconsciousness. Konsep teoritik psikoanalitik menjadi lebih mudah dipahami dengan
mengenal pengalaman hidup pribadi Freud. Ayahnya memperlakukan anak-anak dengan sangat otoritarian. Meskipun keluarganya memiliki
keterbatasan ekonomi dan terpaksa tinggal di apartemen yang penih hiruk pikuk, orang tua berusaha keras untuk mengembangkan
kapasistas intelektual Freud. Menyelesaikan kuliah di kedokteran di University of Weina hanya dalam kurun waktu 4 tahun, dan dalam usia
26 tahun sudah menduduki jabatan yang prestisius sebagai dosen di universitas tersebut. Pada usia 40-an awal Freud mengalami berbagai
gangguan psikosomatik, mengalami ketakutan akan kematian serta berbagai fobia, dan bergabung dalam tugas analisis diri self-analysis.
Melalui penggalian makna atas mimpi-mimpinya, Freud memperoleh pemahaman yang mendalam tentang dinamika perkembangan
kepribadian. Mula-mula ia menguji memori pada masa kanak-kanak, dan sampai pada kesadaran akan permusuhan yang intens terhadap
ayahnya. Ia juga mengingat perasaan seksual terhadap ibunya, yang menarik, mencintai, dan melindunginya. Selanjutnya ketika Freud
bekerja menangani para pasienya, mengamati para pasiennya, dikombinasi dengan analisis terhadap problem dirinya, Freud
merumuskan teori-teori klinisnya.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 10
2. Konsep Dasar
a. Pandangan tentang hakekat manusia.
Pandangan Freud dan pengikutnya tentang manusia pada dasarnya bersifat deterministik. Deterministik secara harfiah berarti serba
ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan pernyataan bahwa pandangan manusia bersifat deterministik maksudnya adalah
bahwa perilaku manusia dipandang ditentukan oleh determinan- determinan tertentu yang membuat seolah-olah manusia tidak
bebas lagi menentukan dirinya lantaran perilakunya dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan tertentu. Jika determinan-determinan yang
ada pada inidividu ―sehat‖ maka individu akan memunculkan perilaku yang sehat, demikian sebaliknya jika determinan justru
tidak sehat maka individu akan menampilkan perilaku bermasalah. Pertanyaan yang harus segera dijawab adalah hal-hal apakah yang
bisa menjadi determinan bagi perilaku individu ? Freud menhjelaskan bahwa determinan-determinan tidak sehat
yang menyebabkan seroang individu bermasalah adalah dinamika psikis yang dihasilkan dari introyeksi individu atas pengalaman-
pengalaman menyakitkanmengecewakan pada dirinya yang terjadi terutama dalam rentang kehidupan 6 tahun pertama. Sebagai
contoh, pada masa kanak-kanak tidak cukup memperoleh cinta dari orang tuanya dalam ungkapan lain biasa disebut mengalami
deprivasi kasih sayang, kurang memperoleh
penerimaan acceptance dan persetujuan approval dari orang lain, melahirkan
dinamika psikhis pada klien yang pada gilirannya termanifestasikan pada perilaku depresi, perilaku merusak diri self-destructive.
Guna memahami lebih baik konsep dinamika psikis, anda perlu memahami konsep-konsep kunci struktur kepribadian, kesadaran,
ketidaksadaran, kecemasan, mekanisme pertahanan ego, dan perkembangan kepribadian
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 11
b. Konsep kunci 1 Struktur kepribadian
Menurut pandangan psikoanalitik, kepribadian terdiri atas tiga sistem: the id, the ego, dan the super ego. The id adalah
komponen biologikal atau komponen yang bersifat biologis, the ego adalah komponen psikologikal, dan the super ego adalah
kom[ponen sosial. Ketiga sistem tersebut tidak terpisah satu dengan yang lain, melainkan berfungsi sebagai sebuah
kesatuan. Dinamika kepribadian terjadi melalui cara-cara atau proses-proses di mana energi psikis didistribusikan kepada
ketiga sistem tersebut. Oleh karena jumlah energi psikis terbatas, maka jika salah satu sistem menguasai energi psikis
maka dua sistem yang lain akan memperoleh energi psikis dalam jumlah yang kecil. Perilaku ditentukan oleh ke mana
energi psikis itu disalurkan. Apakah didominasi oleh salah satu sistem, atau didistribusikan secara merata pada ketiganya.
a THE ID The id merupakan sistem kepribadian yang orisinal, artinya
telah dimiliki oleh individu sejak dilahirkan, Ketika individu lahir, seluruh kepribadiannya diwarnai oleh the id, sedang dua sistem
kepribadian lain the ego dan the super ego belum ada. The id merupakan tempat bersemayamnya instink-instink. Dia memiliki
sifat buta, dan suka menuntut, tidak mampu toleran terhadap ketegangan, menjalankan fungsinya berupa menghilangkan
ketegangan dengan segera. Cara kerjanya dikendalikan oleh
prinsip kenikmatan pleasure principle, yang punya tujuan
mereduksi ketegangan, menghindari sakit, dan memperoleh kenikmatan. Tegasnya, the id urusannya hanya satu yaitu
memuaskan dorongan yang timbul ketika instink tertentu bangkit, tidak ada pertimbangan moral. Dia tidak pernah
dewasa, tidak pernah berfikir melainkan hanya berkehendak
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 12 dan bertindak, sebagian besar tidak disadari atau berada di luar
kesadaran. b THE EGO
The ego merupakan tempat bersemayamnya inteligensi atau kecerdasan intelektual, memiliki kontak dengan dunia luar atau
dunia realita. The Ego dapat dianalogikan sebagai pemerintah yang bertugas mengatur, mengendalikan, dan meregulasi
kepribadian. Mirip dengan tugas sebagai polisi lalu lintas, dia menjadi penengah antara instink-instink dan lingkungan sekitar.
Diatur dengan prinsip kenyataan, the ego bekerja secara realistik dan berfikir logis, merumuskan rencana tindakan guna
memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu. c THE SUPER EGO
The super ego merupakan bagian pengadilan dari kepribadian. Dia mencakup kode moral seseorang, perhatian utamanya
pada pertimbangan apakah sebuah tindakan itu baik atau buruk, benar atau salah. Dia merepresentasikan hal ideal yang
ingin dikejar
individu, orientasinya
adalah mencapai
kesempurnaan. The super ego merepresentasikan nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi, dan hal-hal ideal
yang di masyarakat yang diwariskan orang tua kepada anak. Instrumen
yang digunakan
individu untuk
mengejar kesempurnaan tersebut ada dua, pertama adalah rewards
berupa perasaan bangga dan menyayangi diri terkait perilaku baik atau tindakan benar yang dilakukan individu, dan
punishment berupa perasaan bersalah dan rasa tidak berharga terkait tindakan buruk atau tindakan salah yang dilakukan
individu. The super ego seseorang akan tumbuh dan berkembang jika sejak kecil anak banyak diberikan pengalaman
merasa bangga-senang karena telah melakukan hal benar atau
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 13 telah mengerjakan kebaikan atau sebaliknya merasa bersalah
dan kurang berharga karena berbuat salah atau berbuat buruk.
KESADARAN
------------------------------------------------------------------------------------ KETIDAK SADARAN
Gambar 2: Struktur Kepribadian
2 Kesadaran dan Ketidaksadaran
Sumbangan terbesar Freud adalah konsep yang dia ajukan tentang ketidaksadaran unconsciousness yang menjadi kunci
bagi pemahaman perilaku dan pemahaman kepribadian. Ketidaksadaran tidak dapat dipelajari secara langsung
melainkan disimpulkan dari perilaku yang dapat diamati. Bukti klinis yang diperoleh dari pengamatan empiris yang dijadikan
dasar untuk menyusun postulat dalil tentang ketidak sadaran meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 mimpi, yang secara
simbolik merepresentasikan kebutuhan-kebutuhan, hasrat- hasrat, konflik-konflik yang tidak disadari; 2 Keseleo lidah slip
of the tongue dan melupakan sesuatu yang pernah diketahui The Id
The Ego The Super
Ego
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 14 seperti nama teman akrab; 3 sugesti-sugesti pasca hipnotik;
4 material berupa informasi-informasi yang diperoleh dari penerapan teknik asosiasi bebas; 5 material yang diperoleh
melalui asesmen psikologi dengan menggunakan metode proyektif, seperti tes House Tree Person HTP; dan 6 Isi
simbolik dari gejala-gejala psikotik. Kesadaran hanyalah sebagian kecil saja dari keseluruhan
kejiwaan, bagian
terbesar justru ketidaksadaran.
Jika dianalogikan dengan gunung es yang terdapat di laut, bagian
yang tampak dipermukaan jauh lebih kecil dari bagian yang di bawah permukaan laut. Bagian yang berada dipermukaan laut
itulah yang menggambarkan kesadaran, sedang bagian yang di bawah permukaan laut menggambarkan ketidaksadaran.
Bagian ketidaksadaran menyimpan segala pengalaman, ingatan-ingatan, dan berbagai material yang direpres.
Kebutuhan-kebutuhan dan motivasi yang tidak dapat diakses, berada di luar kesadaran, juga di luar kontrol kesadaran..
Kebanyakan fungsi psikologis berada di luar daerah kesadaran. Olehkarena itu tujuan konseling psikoanali-tik adalah membuat
motif-motif yang tidak disadari menjadi disadari, agar tomerupakan hal sentral untuk dapat menangkap esensi
perilaku. Proses-proses ketidaksadaran berada pada akar dari semua
bentuk simtom dan perilaku neurotik. Dari perspektif ini, sebuah penyembuhan didasarkan pada pengungkapan makna dari
simtom-simtom, penyebab perilaku, dan material-material yang direpres yang mengganggu tercapainya fungsi yang sehat.
Namun perlu dicatat bahwa pemahaman intelektual intellectual insight saja tidak cukup untuk mengatasi simtom. Kebutuhan
klien untuk bertahan pada pola-pola lama repe
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 15
3 Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan takut yang dihasilkan dari perasaan-perasaan, ingatan, hasrat, dan pengalaman yang
muncul ke
permukaan kesadaran,
Kecemasan dapat
dipandang sebagai kondisi tegang yang memotivasi kita untuk melakukan sesuatu. Kecemasan dihasilkan dari konflik di
antara the id, the ego, dan the super ego memperebutkan energi psikis yang tersedia. Kecemasan berfungsi memberi
peringatan akan datangnya bahaya.
4 Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme pertahanan ego berguna untuk membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah ego dari kewalahan
menanggung beban. Mekanisme pertahanan ego merupakan perilaku normal yang berguna untuk keperluan adaptasi,
sepanjang tidak menjadi gaya hidup yang membuat individu lari dari kenyataan. Mekanisme pertahanan ego secara umum
memiliki dua karakteristik: 1 mengingkari atau mendistorsi kenyataan, dan 2 bekerja pada level ketidaksadaran.
5 Perkembangan Kepribadian
Pentingnya Perkembangan Dini Konstribusi penting dari teori psikoanalitik adalah penggambaran tahap-tahap perkembangan
psikoseksual dan psikososial dari lahir hingga masa dewasa. Tahap-tahap psikoseksual menunjuk pada fase-fase kronologis
perkembangan yang diajukan Freud, diawali dari masa bayi. Tahap-tahap
psikososial menunjuk
pada tugas-tugas
psikologikal dan sosial dasar yang harus dikuasai mulai dari masa bayi hingga usia tua. Perspektif tahap-tahap ini berguna
bagi konselor sebagai sarana untuk memahami karakteristik tugas-tugas perkembangan dalam berbagai rentang kehidupan.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 16 Freud mengajukan postulat tiga tahap perkembangan yang
sering membawa orang bermasalah dan membutuhkan konseling jika tidak tertangani secara tepat. Pertama adalah
tahap oral, yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain, relasi akrab serta harga diri yang
rendah. Ke-dua tahap anal, berlaitan dengan ketidakmampuan mengenali dan mengekpresikan kemarahan, membawa pada
pengingkaran kekuatan diri sendiri sebagai sebuah pribadi, dan kurang rasa otonomi. Ke-tiga, tahap falik, berkaitan dengan
ketidakmampuan untuk menerima seksualitas dan perasaan seksual, serta kesulitan dalam menerima diri sendiri sebagai
laki-laki atau perempuan. Ketiga periode perkembangan tersebut merupakan fondasi bagi dibangunnya perkembangan
kepribadian kemudian. Ketika kebutuhan-kebutuhan anak tidak terpenuhi secara memadai selama tahap perkembangan
tersebut, individu dapat mengalami fiksasi dalam tahap perkembangan tersebut dan bertindak dalam cara-cara tidak
dewasa dalam kehidupan kelak. Perspektif Psikososial Erikson mengembangkan teori Freud
dengan memberi penekanan pada aspek psikososial dari perkembangan di luar masa kanak-kanak awal. Teori
perkembangan Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan psikoseksual dan pertumbuhan psikososial terjadi bersama,
dan dalam setiap tahap kehidupan kita menghadapi tugas mencapai keseimbangan antara diri kita dengan dunia luar.
Erikson menggambarkan perkembangan dalam terminologi rentang kehidupan dibagi dalam krisis spesifik untuk diatasi.
c. Sintesis asumsi diagnosis masalah
Kepribadian seseorang mengalami masalah dan membutuhkan pertolongan konseling, dapat diibaratkan sebagai berada dalam
kondisi terkekang atau dibelenggu oleh motif-motif tak sadar, kekuatan-kekuatan
irasional yang
berada di
dalam
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 17 ketidaksadarannya. Berbagai pengalamaman dalam pemenuhan
kebutuhan psikososial dan psiko seksual yang terhambat pada masa kanak-kanak tidak hilang begitu saja melainkan menghasilkan
material-material yang direpres ke dalam ketidaksadaran. Kegiatan konseling psikoanalitik dengan demikian diarahkan untuk
mampu mengungkapkan material-material yang berada di dalam ketidaksadaran klien untuk dianalisis, diinterpretasi, agar dicapai
insight, dan pada gilirannya klien dapat merancang ulang kepribadiannya.
3. Proses Konseling
a. Tujuan Konseling
Konseling yang menggunakan teori psikoanalitik memiliki dua tujuan: 1 membuat bahan-bahan yang tidak disadari menjadi
disadari; dan 2 memperkuat the ego agar perilaku lebih didasarkan kepada realita dan kurang didasarkan kepada
instinctual craving dan irrational guilt. Kesuksesan melakukan
analisis diyakini akan menghasilkan perubahan signifikan pada kepribadian individu dan struktur karakter individu.
Metode terapetik digunakan untuk membongkar material yang tidak disadari. Pada gilirannya pengalaman masa kanak-kanaknya
direkonstruksi, dibahas, diinterpretasikan, dan dianalisis. Sudah barang tentu proses tersebut tidak terbatas pada memecahkan
masalah dan mempelajari perilaku baru. Melainkan melakukan penggalian atau pelacakan secara lebih mendalam deeper probing
ke masa lalunya guna mengembangkan pemahaman diri self- understanding yang diyakini menjadi sangat penting untuk
menghasilkan perubahan dalam karakter. Terapi psikoanalitik diroentasikan kepada pencapaian insight, tetapi tidak hanya pada
pemahaman intelektual semata, yang esensial adalah bahwa perasaan-perasaan, dan memori-memori yang berkaitan dengan
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 18
pemahaman diri self-understanding tersebut dialami be
experienced.
b. Fungsi dan Peran Konselor
Dalam psikoanalitik klasik, terapis atau konselir diperankan sebagai anonim, kadang disebut sebagai layar kosong. Mereka terlibat
sangat minimal dalam membuka diri, dan mempertahankan perasaan netralitas guna memelihara hubungan transferens, di
mana klien membuat proyeksi terhadapnya. Hubungan transferen ini merupakan suatu fondasi dalam konseling psichoanalitis,
menunjuk pada pemindahan perasaan-perasaan yang mula-mula dialami dalam hubungan awal dengan orang penting bisa ayah,
ibu, atau siapa saja yang berpengaruh signifikan terhadap pengalaman individu, terbukti telah masuk dalam ketidaksadaran
individu, yang membuat individu membuat proyeksi terhadapnya. Jika konselor mengatakan sedikit tentang diri mereka dan hanya
sedikit membagi reaksi personalnya, maka apa saja perasaan klien terhadap konselor akan berisi perasaan-perasaan kepada figur
signifikan di masa lalu. Fenomena proyeksi tersebut, yang berisi pengalaman-
pengalaman ―tidak selesai‖ dan direpres oleh individu, merupakan bahan berharga untuk kerja terapetik.
Fungsi utama konselor psikoanalitik adalah membantu klien memperoleh kebebasan untuk bercinta, bekerja, dan bermain.
Kondisi klien yang menjalani konseling psikoanalitik dapat diibaratkan berada dalam kondisi terkekang, terbelenggu, oleh
cengkeraman sampah psikologis yang terdapat di dalam ketidaksadarannya. Untuk membantu klien yang berada dalam
kondisi tersebut konselor membantu klien mencapai kesadaran diri self-awarness, menghadapi kecemasan dengan cara yang yang
lebih realistik, serta memperoleh kontrol atas perilaku impulsif dan perilaku rasionalnya. Klien dikatan memiliki perilaku irasional karena
tahu suatu perilaku tersebut tidak ―berguna‖ tetapi tidak bisa tidak harus melakukannya.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 19
4. Prosedur dan Teknik Konseling
a. Prosedur
Konseling psikoanalitik
diselenggarakan dengan
tujuan meningkatkan kesadaran, membantu klien mencapai insight atas
perilaku dan memahami simtom-simtom. Konseling psikoanalitik dimulai dengan mengembangkan percakapan untuk mencapai
katarsis, mengekspresikan emosi-emosi, sebagai langkah awal pengungkapan material-material yang tidak disadari.
b. Teknik-teknik terapetik
1 Asosiasi bebas. Teknik asosiasi bebas merupakan teknik utama dalam konseling psikoanalitik. Sasaran yang hendak dicapai
adalah membuka pintu-pintu untuk mengungkapkan keinginan yang tidak disarai, fantasi, konflik, dan motivasi-mativasi, untuk
mengungkap pengalaman-pengalaman di masa lalu, untuk melepaskan perasaan-perasaan yang selama ini mengalami
pemblokiran. Prosedurnya, klien didorong untuk mengatakan apa saja yang muncul dalam pikirannya, seberapapun
menyakitkan, tampak bodoh, sepele, tidak logis, ataupun tampak tidak relevan.
2 Interpretasi. Sasaran dari penerapan teknik interpretasi adalah membuat the ego mengasimilasikan material baru dan
mempercepat proses-proses membuka material-material yang tidak disadari. Prosedur teknik interpretasi terdiri atas
menunjukkan, menerangkan, mengajarkan kepada klien makna dari tingkah laku yang dimanifestaikan dalam mimpi-mimpinya,
yang diperoleh melalui asosiasi bebas, dari fenomena resistensi. Teknik interpretasi baru diterapkan setelah klien
menunjukkan kesiapan untuk menerimanya.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 20 3 Analisis mimpi. Sasaran dari penerapan teknik analisis mimpi
adalah membuka material tidak disadari dan memberi klien insight atas problem-problem yang tidak terselesaikan.
4 Analisis dan interpretasi resisten. Resisten menunjuk pada segala idea, sikap, perasaan, atau tindakan, yang memelihara
status quo, yang menghalangi kemajuan proses konseling dan mencegah klien dari pengungkapan kmaterial yang tidak
disadari. Sasaran dari penerapan interpretasi atas resisten adalah membantu klien menyadari alasan-alasan resistensi
yang terjadi pada klien sehingga klien mampu menghadapinya. 5 Analisis dan interpretasi transferen. Sasaran yang hendak
dicapai dari penerapan analisis transferen adalah membantu klien mencapai peningkatan kesadaran dan perubahan
kepribadian.
5. Keterbatasan dan keunggulan
a. Keterbatasan
1 Konseling dengan teori psikoanalitik membutuhkan waktu yang lama, dan biaya mahal.
2 Konseling dengan teori psikoanalitik membutuhkan terapis yang terlatih untuk memahami dinamika psikhis klien, serta untuk
secara jitu mampu menerapkan metode asosiasi bebas, analisis mimpi, mengembangkan hubungan transferens dan
melakukan analisis transferen.
b. Keunggulan
1 Konsep teoritik psikoanalitik memberi wawasan penting tentang periode krusial dalam masa kanak-kanak sebagai cetak biru
kepribadian anak. Ini membawa implikasi penting untuk pendidikan.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 21 2 Teori konseling psikoanalitik merupakan model yang handal
untuk melaksanakan psikoterapi. Jika diterapkan oleh terapis yang terlatih maka klien dengan gangguan kejiwaan seberat
apapun akan mampu ditolong.
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan Pengantar : Menjelaskan skenario kegiatan 1JP AktivitasKegiatan 1 : Mempelajari modul 1 JP
AktivitasKegiatan 2 : Mengidentifikasi hal-hal yang belum difahami tentang konseling psikoanalisis dan melakukan diskusi 2 JP.
AktivitasKegiatan 3 : Praktik layanan konseling psikoanalisis 2 JP
E. Latihan Kasus Tugas LK-6.1
1. Praktikan teori konseling psikoanalisis a. Lakukan analisis,
b. susun Rencana Pelaksanaan Layanan c. Lakukan praktik konseling dalam contoh kasus di bawah ini.
CONTOH KASUS
Cermati secara mendalam kasus di bawah ini, diskusikan dengan kelompok Anda bagaimana menangani masalah E dengan menggunakan langkah yang
ada dalam konseling psikoanalisis. E siswa SMP kelas VIII, di akhir semester 2 mengalami kecemasan yang luar
biasa karena takut tidak naik kelas. Berdasarkan studi dokumentasi menunjukkan bahwa perkembangan prestasi akademik E selalu berada jauh
di bawah kriteria ketuntasan minimal KKM dan di bawah nilai rata-rata
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 22 kelas. Kondisi perkembangan prestasi akademik E secara riil berada pada
kondisi yang sangat rawan, dan sangat memungkinkan untuk tidak naik kelas.
Informasi dari wali kelas, akhir-akhir ini E menunjukkan gejala tertekan dan terlihat seperti mempunyai masalah berat yang sedang dipikirkan. Beberapa
kali E tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas, dan E terlihat lebih pendiam dari sebelumnya. Informasi dari teman-teman sekelas, beberapa
anak yang cukup kenal dan dekat dengan E merasa kasihan dan prihatin dengan kondisi E. Dikatakan bahwa E kurang mendapat perhatian dari kedua
orangtuanya terutama ibunya. Ibunya masih tergolong muda dan mempunyai kebiasaan yang kurang berkenan bagi E, yaitu suka menghabiskan waktunya
untuk jalan-jalan dan shoping dengan teman-temannya. Ayahnya bekerja di luar kota, pulang ke rumah 2 minggu sekali. E juga merasa tidak betah di
rumah karena selalu dianggap salah dan dimarahi oleh ibunya Informasi lain yang cukup mengkhawatirkan, E sering bergaul dengan anak
luar sekolah yang penampilannya tidak seperti pelajar pada umumnya anak ‗brandalan‘ sering kebut-kebutan dan suka membolos dan suka merokok..
Treatmen Lakukanlah konseling dengan menggunakan pendekatan konseling
Psikoanalisis.
F. Rangkuman