Teknik Konseling Uraian Materi : Teori Konseling Behavior 1. Latar Belakang

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 40 4 Memberi jalan untuk memantau secara terus menerus tingkah laku klien 5 Feedback, yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan meingkatkan proses konseling.

5. Teknik Konseling

Sesuai dengan perspektif yang digunakan sebagai kerangka kerja dalam konseling behavior, teknik-teknik konseling behavior berakar pada empat perspektif berikut: teori pengkondisian klasik, pengkondisian operan, teori kognisibelajar sosial, dan kognitif-perilaku. Teknik konseling behavioral didasarkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari yang membentuk tingkah laku bermasalah terhadap perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru sebagai tujuan konseling akan dapat dibentuk. Penggunaan teknik dalam behavioral, konselor harus memperhatikan beberapa hal berikut, seperti: a. Kelebihan dan kekurangan perilaku klien b. Macam masalah klien yang memerlukan bantuan c. Macam dan nilai penguatan yang tersedia dalam lingkungan klien d. Orang lain yang mempunyai arti tertentu bagi kkehidupan klien dan dapat membantu konselor dalam meningkatkan perubahan perilaku yang dikehendaki Teknik konseling behavior meliputi: a. Latihan asertif Sasarannya untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar, terutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnya. Prosedurnya melakukan permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompok. b. Desensitisasi sistematis MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 41 Sasarannya memfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks. Prosedurnya dengan menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan c. Pengkondisian aversi Sasarannya untuk menghilangkan kebiasaan buruk dengan meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut. d. Pembentukan tingkah laku model Sasarannya untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk. Prosedurnya Konselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model. 6. Peranan Konselor Konselor behavioral memiliki peran yang sangat penting dalam membantu klien. Wolpe mengemukakan peran yang harus dilakukan konselor, yaitu bersikap menerima, mencoba memahami klien dan apa yang dikemukakan tanpa menilai atau mengkritiknya. Dalam hal menciptakan iklim yang baik adalah sangat penting untuk mempermudah melakukan modifikasi perilaku. Konselor lebih berperan sebagai guru yang membantu klien melakukan teknik-teknik modifikasi perilaku yang sesuai dengan masalah dan tujuan yang hendak dicapai. 7. Keterbatasan dan Keunggulan Keterbatasan pendekatan konseling behavioral yang perlu dicermati oleh konselor guru BK antara lain adalah: a. Pendekatan konseling behavioral bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan mengabaikan hubungan antar pribadi. b. Pendekatan konseling behavioral lebih terkonsentrasi kepada teknik. MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 42 c. Meskipun konselor behavioral sering menyatakan persetujuan kepada tujuan klien, akan tetapi pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor. d. Meskipun konselor behavioral menegaskan bahwa setiap klien adalah unik dan menuntut perlakuan yang unik dan spesifik, akan tetapi masalah satu klien sering sama dengan klien lain dan oleh karena itu tidak menuntut suatu strategi konseling yang unik. e. Konstruksi belajar yang dikembangkan dan digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai suatu hipotesis yang harus diuji. f. Perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.

D. Aktifitas Pembelajaran

Kegiatan Pengantar : Menjelaskan skenario kegiatan 1JP AktivitasKegiatan 1 : Mempelajari modul 1 JP AktivitasKegiatan 2 : Mengidentifikasi hal-hal yang belum difahami tentang konseling behavior dan melakukan diskusi 2 JP. AktivitasKegiatan 3 : Praktik layanan konseling behavior 2 JP

E. Latihan Kasus LK-6.2

1. Praktikan teori konseling behavior a. Lakukan analisis, b. susun RPL konseling behavior, dan c. Lakukan praktik konseling dalam contoh kasus di bawah ini. CONTOH KASUS Cermati secara mendalam kasus dalam konseling psikoanalisis, diskusikan dengan kelompok Anda bagaimana menangani masalah E dengan menggunakan langkah konseling Behavior. Terapi