Subjek Penelitian Teknik Analisis Data

46 Suropati Sidoarjo pada tahun ajaran 20152016. Desain penelitian yang digunakan akan digambarkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design Pre-test Treatment Post-test O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : pretest tes awal sebelum perlakuan diberikan O 2 : posttest tes akhir setelah perlakuan diberikan X : treatment atau perlakuan melalui pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan dengan pendekatan experiential learning

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo pada tanggal 18-19 Mei 2016 pada pukul 08.00-11.00 WIB. Penelitian ini dilakukan dengan durasi delapan jam dalam dua hari pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas VIII A.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo. Subjek penelitian berikut dijelaskan secara rinci dalam tabel 3.2 berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Tabel 3.2 Data Subjek Penelitian

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono 2013: 193 menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting , berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari setting , teknik pengumpulan data dapat diambil setting alamiah, metode eksperimen laboratorium, seminar, diskusi, di jalan. Dilihat berdasarkan sumber data, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka dapat dilakukan dengan interview wawancara, kuesionerangket, observasi, dan gabungan ketiganya. Data merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diteliti dan dianalisis. Maka, dibutuhkan teknik yang tepat dalam pengambilan data. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes bertujuan untuk mendapatkan data dari hasil pretest dan posttest peningkatan karakter kepemimpinan. Sedangkan teknik non-tes adalah skala validasi penilaian yang digunakan untuk mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Tahap-tahap yang dilakukan untuk persiapan pengumpulan data penelitian sebagai berikut: Keterangan Jumlah Siswa VIII-A 36 orang 48 a. Tahap persiapan 1 Menganalisis topik materi. 2 Menyusun rancangan pelayanan bimbingan dan konseling RPLBK. 3 Mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu tes karakter kepempinan, self assessment scale, dan validasi penilaian siswa. 4 Membuat soal tes karakter kepemimpinan dan item self assessment scale . 5 Revisi dan konsultasi kepada dosen pembimbing, yaitu Dr. Gendon Barus, M. Si. b. Tahap pelaksanaan 1 Pemberian pre-test untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti implementasi. 2 Implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . 3 Pemberian self assessment scale untuk melihat persepsi siswa atas materi yang diberikan disetiap sesi. 4 Pemberian post-test untuk melihat peningkatan penguasaan dan pemahaman konsep siswa setelah mengikuti implementasi. c. Tahap akhir 1 Mengumpulkan data yang diperoleh. 2 Mengolah data hasil penelitian. 3 Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. 4 Menarik kesimpulan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

2. Instrumen Penelitian

Sugiyono 2013: 305 menjelaskan bahwa prinsip dalam penelitian adalah pengukuran, maka diperlukan alat ukur yang tepat. Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian. Maka, dapat dideskripsikan instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang dapat diamati. Instrumen dalam penelitian kuantitatif berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen, yaitu tes karakter kepemimpinan, skala penilaian diri self assessment scale , dan validasi penilaian siswa. Instrumen penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tes Karakter Kepemimpinan

Winkel dan Hastuti 2004: 295 menjelaskan bahwa terdapat beberapa tipe skala penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian bergradasi, dan daftar cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil belajar, berbentuk objektif dengan tipe pilihan ganda. Dalam penelitian ini, tes karakter kepemimpinan dibuat dalam bentuk pilihan ganda dimana pilihan-pilihan tersebut berupa pernyataan-pernyataan dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 hingga 4, dan masing-masing alternatif jawaban mengandung kebenaran. Skor 4 adalah skor tertinggi yang mewakili nilai karakter kepemimpinan, sedangkan untuk skor 1 mewakili nilai karakter kepemimpinan yang rendah. Penggunaan kuesinoer sifatnya tertutup. Artinya peserta didik dapat langsung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Tes tingkat karakter kepemimpinan ini diberikan oleh peneliti kepada peserta didik di awal sesi pre-test dan akhir sesi post-test implementasi. Pre-test diberikan kepada siswa dengan maksud untuk mengukur tingkat awal karakter kepemimpinan siswa. Sedangkan post- test dimaksudkan untuk mengukur peningkatan hasil efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning bagi siswa kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 20152016. Kisi-kisi tes karakter kepemimpinan divisualisasikan pada tabel 3.3 sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Karakter Kepemimpinan No Aspek Indikator Item a. Berpikir kreatif dalam mencari alternatif 3, 15 b. Berpikir kritis dan logis 12, 13, 17 a. Berpikir positif 6 b. Empati terhadap orang lain 10 c. Memiliki gairah hidup 14 a. Memiliki sikap keterbukaan 7, 9 b. Berani mengungkapkan pendapat 11 c. Rasa saling menghormati 5 a. Mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan sesuatu 1, 2, 8 b. Pribadi yang tegas 4, 16 a. Mengontrol perasaan negatif dan positif 19 b. Mengakui perasaan yang sedang dialami 20 c. Berpikir rasional 18 Aspek pengendalian emosi Aspek pengambilan keputusan 1 2 Aspek memotivasi Aspek berkomunikasi 3 4 Aspek mengendalikan anggota 5 51

b. Kuesioner Skala Penilaian Diri

self assessment scale Kuesinoer penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert. Dalam Sugiyono 2013: 134 menjelaskan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang sosial. Pemberian jawaban dari setiap item yang dibuat berupa pilihan response sangat sering ss, sering s, jarang jr, tidak pernah tp. Kuesioner penilaian diri ini dibagikan kepada para siswa untuk diisi setiap akhir sesi layanan bimbingan. Kuesioner ini digunakan untuk melihat responsi perseptual siswa terhadap penguasaan isi mateributir-butir yang diberikan dalam pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Kisi-kisi skala penilaian diri akan disajikan dalam tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Self assessment scale No Topik Indikator a. Mampu menjelaskan pengertian berpikir secara kritis b. Menemukan manfaat dari berpikir kritis c. Menemukan cara-cara logis dalam mengambil keputusan hidupnya d. Mengkritisi makna yang diambil dari bahan layanan e. Menggali nilai-nilai karakter yang terdapat dalam layanan bimbingan a. Menjelaskan pengertian berkomunikasi yang baik b. Mampu menyebutkan manfaat dari komunikasi yang baik c. Mampu menjelaskan perlunya melakukan komunikasi yang baik d. Mampu menjelaskan prinsip dalam berkomunikasi yang baik a. Mampu menjelaskan pengertian pemimpin tegas nan rendah hati b. Menyebutkan manfaat menjadi pemimpin yang tegas nan rendah hati c. Mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam layanan d. Menerapkan model kepemimpinan yang tegas nan rendah hati dalam kehidupan sehari-ha Berpikir Kritis 1. Berkomunikasi yang AsertifBaik 2. 3. Pemimpin Tegas nan Rendah Hat 52

c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model responden siswa

Kuesioner validasi efektivitas model dengan menggunakan responden siswa berbentuk pernyataan dengan skala Guttman, dimana para siswa memberikan jawaban dengan tanda centang checklist . Sugiyono 2013: 139 mendeskripsikan bahwa skala pengukuran tipe ini menghasilkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi dua alternatif. Dalam instrument penelitian ini, disediakan pilihan response “ya dan tidak”. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, dapat juga menggunakan bentuk checklist . Skala Guttman digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Kuesioner validasi efektivitas model pendidikan karakter dengan responden siswa ini digunakan untuk melihat efektivitas program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa.

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten atau expert judgement Azwar, 2009: 45. Pada penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli dalam bidangnya. Ahli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 tersebut adalah Dr. Gendon Barus, M.Si sebagai dosen pembimbing dan tim Stranas. Selain itu, uji validitas instrumen maupun skala penilaian karakter kepemimpinan dilakukan dengan uji statistik yang mengkorelasikan skor- skor item total menggunakan teknik korelasi product moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:            } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Keterangan: � : koefisien korelasi : skor item : skor total � : banyaknya subjek Nilai koefisien korelasi Pearson menggunakan r tabel = 0,30 pada taraf signifikansi ≤ 0,05. Butir instrumen dapat dikatakan valid jika r hitung ≥ 0,30, sedangkan butir instrumen dikatakan tidak valid jika r hitung ≤ 0,30. Peneliti sudah melakukan uji validitas tes karakter kepemimpinan yang berjumlah 20 item soal dengan menggunakan SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitung validitas tes karakter kepemimpinan pada tabel 3.5 sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Tes Karakter Kepemimpinan Berdasarkan hasil uji validitas tes karakter kepemimpinan di atas, terdapat 6 enam item yang direvisi, dikarenakan r hitung ≤ 0,30. Dengan adanya revisi pada 6 enam item tersebut, diharapkan dapat mengukur dengan tepat peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kepemimpinan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Item-item dengan keterangan revisi tersebut berada pada indikator memiliki gairah hidup, memiliki sikap keterbukaan, rasa saling menghormati, mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan sesuatu, pribadi yang tegas, dan mengakui perasaan yang dialami. Selain itu juga, item-item yang direvisi tersebut berada pada aspek memotivasi, aspek berkomunikasi, aspek mengendalikan anggota, dan aspek mengendalikan No Aspek Indikator Item r hitung Sig. 2-tailed Keterangan 3 0,419 0,011 Valid 15 0,599 0,000 Valid 12 0,402 0,015 Valid 13 0,386 0,020 Valid 17 0,608 0,000 Valid a. Berpikir positif 6 0,369 0,027 Valid b. Empati terhadap orang lain 10 0,443 0,007 Valid c. Memiliki gairah hidup 14 0,265 0,119 Revisi 7 0,221 0,196 Revisi 9 0,433 0,008 Valid b. Berani mengungkapkan pendapat 11 0,597 0,000 Valid c. Rasa saling menghormati 5 0,088 0,608 Revisi 1 0,409 0,013 Valid 2 0,259 0,128 Revisi 8 0,349 0,037 Valid 4 0,153 0,374 Revisi 16 0,667 0,000 Valid a. Mengontrol perasaan negatif dan positif 19 0,306 0,069 Valid b. Mengakui perasaan yang sedang dialami 20 0,240 0,158 Revisi c. Berpikir rasional 18 0,548 0,001 Valid b. Pribadi yang tegas Aspek mengendalikan anggota 4 Aspek pengendalian emosi a. Berpikir kreatif dalam mencari alternatif b. Berpikir kritis dan logis Aspek pengambilan keputusan 1 a. Memiliki sikap keterbukaan Aspek berkomunikasi 3 a. Mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan sesuatu 2 Aspek memotivasi 5 55 emosi. Peneliti juga menghitung validitas skala penilaian diri self assessment scale . Hasil uji validitas skala penilaian diri divisualisasikan dalam tabel 3.6 sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 6 enam item yang harus direvisi. Hal tersebut dikarenakan r hitung yang dihasilkan melalui SPSS versi 16 menunjukkan skor ≤ 0,30. Maka, dapat dikatakan item-item yang harus direvisi ini diragukan ketepatannya dalam mengukur tingkat responsi perseptual siswa terhadap penguasaan materi yang diberikan oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti bersama ahli merevisi keenam item tersebut untuk dapat digunakan dengan tepat. Beberapa item yang memiliki keterangan revisi tersebut berada pada topik berkomunikasi yang asertifbaik dan aspek pemimpin tegas nan rendah hati. No Topik Indikator Item r hitung Sig.2-tailed Keterangan a. Mampu menjelaskan pengertian berpikir secara kritis 1 0,524 0,001 Valid b. Menemukan manfaat dari berpikir kritis 2 0,620 0,000 Valid c. Menemukan cara-cara logis dalam mengambil keputusan hidupnya 3 0,458 0,005 Valid 4 0,391 0,018 Valid d. Mengkritisi makna yang diambil dari bahan layanan 5 0,367 0,028 Valid 6 0,452 0,006 Valid e. Menggali nilai-nilai karakter yang terdapat dalam layanan bimbingan 7 0,310 0,066 Valid a. Menjelaskan pengertian berkomunikasi yang baik 14 0,171 0,318 Revisi 15 0,283 0,095 Revisi b. Mampu menyebutkan manfaat dari komunikasi yang baik 16 0,552 0,000 Valid 17 0,257 0,131 Revisi c. Mampu menjelaskan perlunya melakukan komunikasi yang baik 18 0,356 0,033 Valid 19 -280 0,098 Revisi d. Mampu menjelaskan prinsip dalam berkomunikasi yang baik 20 0,622 0,000 Valid a. Mampu menjelaskan pengertian pemimpin tegas nan rendah hati 8 0,257 0,131 Revisi b. Menyebutkan manfaat menjadi pemimpin yang tegas nan rendah hati 9 0,295 0,81 Revisi 10 0,428 0,009 Valid c. Mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam layanan 11 0,535 0,001 Valid 12 0,615 0,000 Valid d. Menerapkan model kepemimpinan yang tegas nan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari. 13 0,476 0,003 Valid Berpikir Kritis 1. Berkomunikasi yang AsertifBaik 2. 3. Pemimpin Tegas nan Rendah Hati 56

2. Reliabilitas Kuesioner

Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala instrumen. Pengujian reliabilitas instrument dihitung dengan menggunakan metode alpha. Rumus Alpha menurut Arikunto 2006 adalah sebagai berikut: r 11 : nilai realibilitas ∑σ t2 : jumlah varian skor σ t2 : varian total tiap item k : jumlah item pertanyaan yang di uji Data dikatakan reliabel apabila r hitung lebih besar dari harga r tabel secara teoritis atau bisa ditulis r 11 r tabel pada taraf signifikansi 0,05. Jika r 11 ≥ r tabel berarti Reliabel. Jika r 11 ≤ r tabel berarti Tidak Reliabel. Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji statistik reliabilitas , penulis menggunakan kategori koefisien Guilford, 1956 dengan norma kriteria skor sebagai berikut: 57 Tabel 3.5 Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford Norma atau kriteria Skor Kategori 0,91 - 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi 0,71 - 0,90 Reliabilitas Tinggi 0,41 - 0,70 Reliabilitas Sedang 0,21 - 0,40 Reliabilitas Rendah -1,00 - 0,20 Reliabilitas sangat rendah Selain itu juga, peneliti juga menguji coba dengan menghitung reliabilitas item dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitung reliabilitas tes karakter kepemimpinan pada tabel 3.6 sebagai berikut. Tabel 3.6 Reliabilitas Tes Karakter Kepemimpinan Berdasarkan hasil hitung reliabilitas tes karakter kepemimpinan pada tabel 3.6 dapat diketahui bahwa nilai α = 0,686. Nilai Alpha tersebut dibandingkan dengan r tabel dengan N = 20 dengan signifikansi 5 0,05. Maka, hasil yang diperoleh nilai r tabel sebesar 0,444. Kesimpulan berdasarkan hasil data adalah 0,686 0,444, sehingga tes karakter kepemimpinan dapat dikatakan reliabel. Jika tes karakter kepemimpinan ditinjau melalui norma kategori statistik reliabilitas Guilford, maka hasil data yang ditunjukkan sebesar 0,686 dapat dikategorikan dalam reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .686 20 58 sedang. Sedangkan reliabilitas pada kuesioner skala penilaian diri self assessment scale dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Reliabilitas Skala Penilaian Diri Hasil hitung reliabilitas skala penilaian diri pada tabel 3.7 didapatkan nilai sebesar α = 697. Nilai Alpha tersebut dibandigkan dengan r tabel dengan N = 20 dan signifikansi 5 0,05. Maka, hasil yang diperoleh adalah 0,697 0,444. Artinya, skala penilaian diri dapat dikatakan reliabel. Sedangkan bila dilihat menggunakan norma kategorisasi Guilford. Reliabilitas skala penilaian diri berada pada kategori reliabilitas sedang.

3. Uji Normalitas

Menurut Nurgiyantoro dkk 2009:110 uji normalitas adalah salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan analisis data yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Peneliti menggunakan SPSS versi 16 dalam mengukur kenormalan distribusi pada tes karakter kepemimpinan. SPSS memiliki kriteria dalam uji normalitas. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 Cronbachs Alpha N of Items .697 20 59 maka data tersebut tidak normal. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test , hasil penghitungan data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal. Berikut hasil uji normalitas instrumen tes karakter kepemimpinan pada tabel 3.8 sebagai berikut. Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Instrumen Tes Karakter Kepemimpinan Pretest Posttest N 36 36 Normal Parameters a Mean 53.75 73.03 Std. Deviation 7.832 3.410 Most Extreme Differences Absolute .119 .113 Positive .075 .113 Negative -.119 -.086 Kolmogorov-Smirnov Z .714 .677 Asymp. Sig. 2-tailed .688 .749 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 3.8 hasil uji normalitas tes karakter kepemimpinan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test yang menunjukkan nilai 0,749 0,05. Dengan demikian instrumen tes karakter kepemimpinan berdistribusi normal.

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2013:207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi 60 data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa dua teknik analisis data sebagai berikut: 1. Teknik analisis data tes karakter kepemimpinan guna menganalisis rumusan masalah pertama untuk melihat peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kepemimpinan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, maka akan dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test. Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih hasil dengan rumus D = O 2 – O 1 . Namun dalam rumusan masalah pertama ini, juga diberikan kategorisasi yang bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini dilakukan kategorisasi sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Setelah mengetahui norma kategorisasi untuk melihat peningkatan pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning , maka hasil penghitungan analisis skor disajikan dalam norma kategorisasi tes karakter kepemimpinan yang divisualisasikan dalam tabel 3.9 sebagai berikut: Tabel 3.9 Norma Kategorisasi NormaKriteria Skor Kategori +1,8σ μ Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ Rendah μ ≤ -1,8σ Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Hasil dari penghitungan analisis skor karakter kepemimpinan yang diperoleh dari tes karakter kepemimpinan, disajikan dalam norma kategorisasi tes karakter kepemimpinan siswai kelas VIII A SMPK Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 20152016 dapat dilihat pada tabel 3.10 sebagai berikut: Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Tes Karakter Kepemimpinan SiswaI Kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo Tahun Ajaran 20152016 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8 σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 - 43 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek penelian menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran μ mean teoritik : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 2. Teknik analisis uji hipotesis guna menganalisis rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis dalam penelitian untuk menganalisis signifikansi hasil implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 20152016 dilakukan dengan teknik statistik uji paired sample t test digunakan untuk menganalisis perbedaan skor rata-rata antara pre-test dan post-test pada siswa kelas VIII A di SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 20152016 yang mengikuti program implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Berikut adalah rumus untuk menghitung uji paired sample t-test:                  2 2 1 1 2 2 2 1 2 n + n x - x t 2 1 2 1 n S n S r s s = Keterangan: 1 x : Rata-rata sampel 1 Pre-test 2 1 s : Varians sampel 1 Pre-test 2 x : Rata-rata sampel 2 Post-test 2 2 s : Varians sampel 2 Post-test 1 S : Simpangan baku sampel 1 Pre-test 2 S : Simpangan baku sampel 2 Post-test r : Korelasi antara dua data kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Uji paired sampel t test dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16, dimana data sudah diuji kenormalitasannya. 3. Teknik analisis data skala penilaian diri guna menganalisis rumusan masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analisis deskrpitif kategoriasasi terhadap data yang diperoleh dari skala penilaian diri self assessment scale , dimana responden akan menjawab salah satu data kuantitatif yang telah disediakan, yaitu ss sangat sering, s sering, jr jarang, dan tp tidak pernah. Oleh karena itu, skala pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya. Hasil perhitungan analisis data skala penilaian diri self assessment scala subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter kepemimpinan siswai kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo Tahun Ajaran 20152016 sebagai berikut: Tabel 3.11 Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Kepemimpinan SiswaI Kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo Tahun Ajaran 20152016 Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter kepemimpinan NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi -0,6σ μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang -1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 – 43 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 berdasarkan skala penilaian diri self assessment scale dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80 Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20 Luas jarak : 80-20 = 60 Standar deviasi σsd : 60 6 = 10 μ mean teoritik : 80+20 2 = 50 4. Teknik analisis data validasi efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning guna menganalisis rumusan masalah keempat, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif dengan persentase. Hal ini dilakukan peneliti karena sejalan dengan tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam kuesioner validasi implementasi pendidikan karakter kepemimpinan, yakni, ya, tidak, dan tidak tahu berdasarkan penilaian siswa dengan rumus sebagai berikut: � � = ∑ � Keterangan: � � : Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter ∑ : Jumlah jawaban setiap item � : Jumlah responden PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian dipaparkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini.

A. Hasil Penelitian

1. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Kepemimpinan

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning di SMPK Untung Suropati Sidoarjo Sebelum dan Sesudah Layanan Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan tes karakter kepemimpinan siswa kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 20152016 sebelum dan sesudah perlakuan. Peneliti melakukan analisis data dengan menghitung selisih rata-rata pretest dan posttest dengan rumus D = O 2 – O 1 . Hasil hitung pretest dan posttest divisualisasikan dengan grafik 4.1 sebagai berikut: Grafik 4.1 Selisih Skor Rata-rata Pendidikan Karakter Kepemimpinan Antara Pre-Test dan Post-Test

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156