Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

42 perbedaannya yaitu variabel yang diteliti adalah kepemimpinan pada siswa.

F. Kerangka Berpikir

Karakter merupakan dasar kehidupan bagi remaja untuk berkembang dan bersosialisasi positif di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat. Namun karakter yang muncul seringkali bersifat negatif dan merugikan peserta didik sendiri. Kurangnya ketrampilan sosial dan pengetahuan mengenai karakter membuat peserta didik berperilaku yang kurang baik di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan peran sekolah yang hanya sekedar mendukung perkembangan aspek kognitif peserta didik. Selain itu juga, beberapa sekolah kurang mampu memberikan pendidikan karakter dikarenakan kesulitan memahami pedoman yang ada. Oleh karena itu, sekolah bersama guru bimbingan dan konseling bekerjasama untuk membuat kurikulum pendidikan karakter yang terintegrasi untuk diimplementasikan kepada peserta didik, sehingga peserta didik mampu mengaplikasikannya ke dalam pengalaman nyata mereka melalui experiential learning pengalaman langsung. Dengan adanya pengalaman langsung dari kegiatan pendidikan karakter ini, peserta didik mampu mengenali dirinya karakter diri dan peserta didik mampu mengembangkan ketrampilan sosial setelah mendapatkan pendidikan karakter. Melihat masalah-masalah yang ada mengenai implementasi pendidikan karakter di Sekolah Menengah Pertama SMP, maka peneliti menawarkan solusi model pendidikan karakter yang didesain oleh Tim PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Stranas Prodi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma yaitu model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir 44

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, disusunlah hipotesis penelitian sebagai berikut: Ho : Pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikan tidak efektif meningkatkan karakter kepemimpinan siswa kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo Tahun Ajaran 20152016. Hi :Pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan karakter kepemimpinan siswa kelas VIII A SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo Tahun Ajaran 20152016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis atau desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan realibilitas instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis atau Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pra-eksperimen dan menggunakan one group pre-test post-test design . Menurut Sugiyono 2013:109 dikatakan bahwa pendekatan pra- eksperimen merupakan jenis penelitian yang belum dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Maka dapat dikatakan terdapat variabel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hal tersebut terjadi dikarenakan tidak ada variabel kontrol sehingga dapat mempengaruhi variabel dependen, dimana variabel dependen sendiri belum tentu dipengaruhi oleh variabel independen. Melalui desain ini akan diketahui efektivitas implementasi pendidikan karakter sebelum dan sesudah perlakuan. Oleh karena itu, peneliti memberikan kuesioner pre-test tes awal dan post-test tes akhir. Tujuan dari penggunaan desain ini adalah mengukur peningkatan karakter kepemimpinan siswa kelas VIII A SMPK Untung Suropati Sidoarjo antara sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Teknik ini akan memberikan hasil efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter kepemimpinan siswa kelas VIII A SMPK Untung

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156