Validitas Instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen

52

c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model responden siswa

Kuesioner validasi efektivitas model dengan menggunakan responden siswa berbentuk pernyataan dengan skala Guttman, dimana para siswa memberikan jawaban dengan tanda centang checklist . Sugiyono 2013: 139 mendeskripsikan bahwa skala pengukuran tipe ini menghasilkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi dua alternatif. Dalam instrument penelitian ini, disediakan pilihan response “ya dan tidak”. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, dapat juga menggunakan bentuk checklist . Skala Guttman digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Kuesioner validasi efektivitas model pendidikan karakter dengan responden siswa ini digunakan untuk melihat efektivitas program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa.

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten atau expert judgement Azwar, 2009: 45. Pada penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli dalam bidangnya. Ahli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 tersebut adalah Dr. Gendon Barus, M.Si sebagai dosen pembimbing dan tim Stranas. Selain itu, uji validitas instrumen maupun skala penilaian karakter kepemimpinan dilakukan dengan uji statistik yang mengkorelasikan skor- skor item total menggunakan teknik korelasi product moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:            } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Keterangan: � : koefisien korelasi : skor item : skor total � : banyaknya subjek Nilai koefisien korelasi Pearson menggunakan r tabel = 0,30 pada taraf signifikansi ≤ 0,05. Butir instrumen dapat dikatakan valid jika r hitung ≥ 0,30, sedangkan butir instrumen dikatakan tidak valid jika r hitung ≤ 0,30. Peneliti sudah melakukan uji validitas tes karakter kepemimpinan yang berjumlah 20 item soal dengan menggunakan SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitung validitas tes karakter kepemimpinan pada tabel 3.5 sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Tes Karakter Kepemimpinan Berdasarkan hasil uji validitas tes karakter kepemimpinan di atas, terdapat 6 enam item yang direvisi, dikarenakan r hitung ≤ 0,30. Dengan adanya revisi pada 6 enam item tersebut, diharapkan dapat mengukur dengan tepat peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kepemimpinan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Item-item dengan keterangan revisi tersebut berada pada indikator memiliki gairah hidup, memiliki sikap keterbukaan, rasa saling menghormati, mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan sesuatu, pribadi yang tegas, dan mengakui perasaan yang dialami. Selain itu juga, item-item yang direvisi tersebut berada pada aspek memotivasi, aspek berkomunikasi, aspek mengendalikan anggota, dan aspek mengendalikan No Aspek Indikator Item r hitung Sig. 2-tailed Keterangan 3 0,419 0,011 Valid 15 0,599 0,000 Valid 12 0,402 0,015 Valid 13 0,386 0,020 Valid 17 0,608 0,000 Valid a. Berpikir positif 6 0,369 0,027 Valid b. Empati terhadap orang lain 10 0,443 0,007 Valid c. Memiliki gairah hidup 14 0,265 0,119 Revisi 7 0,221 0,196 Revisi 9 0,433 0,008 Valid b. Berani mengungkapkan pendapat 11 0,597 0,000 Valid c. Rasa saling menghormati 5 0,088 0,608 Revisi 1 0,409 0,013 Valid 2 0,259 0,128 Revisi 8 0,349 0,037 Valid 4 0,153 0,374 Revisi 16 0,667 0,000 Valid a. Mengontrol perasaan negatif dan positif 19 0,306 0,069 Valid b. Mengakui perasaan yang sedang dialami 20 0,240 0,158 Revisi c. Berpikir rasional 18 0,548 0,001 Valid b. Pribadi yang tegas Aspek mengendalikan anggota 4 Aspek pengendalian emosi a. Berpikir kreatif dalam mencari alternatif b. Berpikir kritis dan logis Aspek pengambilan keputusan 1 a. Memiliki sikap keterbukaan Aspek berkomunikasi 3 a. Mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan sesuatu 2 Aspek memotivasi 5 55 emosi. Peneliti juga menghitung validitas skala penilaian diri self assessment scale . Hasil uji validitas skala penilaian diri divisualisasikan dalam tabel 3.6 sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 6 enam item yang harus direvisi. Hal tersebut dikarenakan r hitung yang dihasilkan melalui SPSS versi 16 menunjukkan skor ≤ 0,30. Maka, dapat dikatakan item-item yang harus direvisi ini diragukan ketepatannya dalam mengukur tingkat responsi perseptual siswa terhadap penguasaan materi yang diberikan oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti bersama ahli merevisi keenam item tersebut untuk dapat digunakan dengan tepat. Beberapa item yang memiliki keterangan revisi tersebut berada pada topik berkomunikasi yang asertifbaik dan aspek pemimpin tegas nan rendah hati. No Topik Indikator Item r hitung Sig.2-tailed Keterangan a. Mampu menjelaskan pengertian berpikir secara kritis 1 0,524 0,001 Valid b. Menemukan manfaat dari berpikir kritis 2 0,620 0,000 Valid c. Menemukan cara-cara logis dalam mengambil keputusan hidupnya 3 0,458 0,005 Valid 4 0,391 0,018 Valid d. Mengkritisi makna yang diambil dari bahan layanan 5 0,367 0,028 Valid 6 0,452 0,006 Valid e. Menggali nilai-nilai karakter yang terdapat dalam layanan bimbingan 7 0,310 0,066 Valid a. Menjelaskan pengertian berkomunikasi yang baik 14 0,171 0,318 Revisi 15 0,283 0,095 Revisi b. Mampu menyebutkan manfaat dari komunikasi yang baik 16 0,552 0,000 Valid 17 0,257 0,131 Revisi c. Mampu menjelaskan perlunya melakukan komunikasi yang baik 18 0,356 0,033 Valid 19 -280 0,098 Revisi d. Mampu menjelaskan prinsip dalam berkomunikasi yang baik 20 0,622 0,000 Valid a. Mampu menjelaskan pengertian pemimpin tegas nan rendah hati 8 0,257 0,131 Revisi b. Menyebutkan manfaat menjadi pemimpin yang tegas nan rendah hati 9 0,295 0,81 Revisi 10 0,428 0,009 Valid c. Mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam layanan 11 0,535 0,001 Valid 12 0,615 0,000 Valid d. Menerapkan model kepemimpinan yang tegas nan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari. 13 0,476 0,003 Valid Berpikir Kritis 1. Berkomunikasi yang AsertifBaik 2. 3. Pemimpin Tegas nan Rendah Hati 56

2. Reliabilitas Kuesioner

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156