37
3.3.9 Melakukan revisi
Revisi dilakukan terhadap proses pembelajaran, prosedur, program atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap
tujuh langkah pertama yaitu tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau performansi, butir tes, strategi pembelajaran,
dan bahan-bahan pembelajaran. 3.3.10
Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat
efektifitas produk, program, proses secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain. Keperluan pengembangan ini biasanya peneliti hanya menggunakan samapi pada
langkah ke Sembilan, yaitu evaluasi formatif dimana rancangan, proses, program sudah dianggap selesai. Akan tetapi, untuk keperluan uji efektifitas rancangan, prose,
program secara menyeluruh diperlukan uji atau evaluasi secara eksternal. Dengan demikian diperoleh tingkat efesiensi, efektifitas, dan daya Tarik rancangan, proses dan
program secara menyeluruh.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian dalam menghasilkan suatu produk harus menggunakan penelitian dan pengembangan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Dalam hal ini yaitu
peneliti menggunakan penelitiaan dan pengembangan dalam menguji keefektifan penggunaan LKS dengan menggunakan pendekatan sanitifik pada matapelajaran IPS
materi sifat-sifat cahaya. Langkah-langkah prosedur pengembangan tersebut akan dijelaskan pada
gambar 3.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
langa
LANGKAH I
Analisis kebutuhan
Analisis pembelajaran
Analisis siswa
Merumuskan tujuan
LANGKAH II
LANGKAH III
Mengembangkan instrumen
Rubrik penilaian ahli validasi
instrumen
Pretest
Posttest
LANGKAH IV
Mengembangkan strategi
Mengembangkan isi LKS
LANGKAH V
LANGKAH VI
Evaluasi Formatif Uji coba
lapangan terbatas Penilaian ahli
Dosen IPA Guru SD
Siswa Kelas IV SD
LANGKAH VII
Revisi Sesuai dengan
komentar dari ahli
LANGKAH VIII
Evaluasi Sumatif
Persentase Peningkatan Posttest
Pretest
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.4.1
Analisis Kebutuhan
Pada tahap pertama, peneliti melakukan dua analisis kebutuhan yang terdiri dari analisis siswa dan analisis pembelajaran. Berikut penjelasan dari kedua analisis
tersebut. 3.4.1.1
Analisis Pembelajaran Setelah melakukan analisis siswa, peneliti melakukan analisis pembelajaran
berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Saat peneliti melakukan observasi, ternyata guru tidak
menggunakan LKS dalam mendukung proses pembelajaran, melainkan guru lebih dominan menggunakan buku siswa dan cenderung ceramah di kelas. Selain itu, guru
juga terpaku pada power point yang ditampilkan di layar LCD dan guru hanya membaca materi yang telah dituliskannya di power point tersebut. Kemudian, guru
tidak mengajak siswa aktif melakukan suatu kegiatan, melainkan guru hanya meminta siswa untuk mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa yang telah disampaikan
oleh guru. Paparan mengenai hasil analisis siswa dan analisis pembelajaran tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.
3.4.1.2 Analisis Siswa
Peneliti melakukan analisis siswa berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Observasi
dilaksanakan pada tanggal 25 juli 2016. Hasil yang diperoleh melalui observasi tersebut adalah ketika guru menjelaskan materi pembelajaran, banyak dari siswa yang
tidak memperhatikan dengan baik dan cenderung berbicara dengan temannya. Selain itu, tidak ada keaktifan yang muncul saat guru bertanya mengenai materi yang
disampaikan. Siswa cenderung diam saja dan hanya mengangguk-anggukan kepala ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
disampaikan. Kemudian, ada siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja, karena merasa materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru membosankan dan sulit
untuk dipahami. Hal ini dapat dibuktikan ketika guru bertanya kepada siswa, sebagian besar siswa diam dan tidak bisa menjawab ketika ditunjuk dan jawaban yang
disampaikan kurang tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.4.2
Merumuskan Tujuan Khusus
Pada tahap kedua, peneliti merumuskan tujuan khusus berdasarkan empat karakteristik LKS berbasis pendekatan saintifik sebagai berikut 1 mengarahkan
siswa aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; 2 mengajak siswa untuk mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah, dan lingkungan
masyarakat; 3 mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya secara mandiri; dan 4 mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan pendekatan saintifik
yaitu lain mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Berdasarkan empat tujuan LKS menjadi pedoman bagi peneliti dalam penyusunan
LKS. 3.4.3
Mengembangkan Instrumen
Pada tahap ketiga, peneliti melakukan pengembangkan instrumen dengan cara merumuskan soal pretest dan posttest, dan membuat rubrik penilaian ahli validasi
instrumen. Pengujian soal pretest dan posttest dilakukan pada uji coba lapangan terbatas di SDN Perumnas Condongcatur. Pretest dilakukan sebelum menggunakan
LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk mengetahui kondisi awal siswa. Posttest dilakukan di akhir setelah menggunakan LKS IPA berbasis pendekatan
saintifik untuk mengetahui kemampuan yang diperoleh siswa. Peneliti menyusun dan mengembangkan tes berdasarkan Kompetensi Dasar KD 3.6 tentang sifat-sifat
cahaya. Peneliti mengembangkan KD tersebut menjadi empat indikator. Keempat indikator tersebut dikembangkan menjadi 20 soal tipe pilihan ganda. Kisi-kisi soal tes
dapat dilihat pada lampiran. 3.4.4
Mengembangkan strategi Pada tahap empat, peneliti mengembangkan strategi. Strategi pada hal ini
berkaitan dengan isi LKS yang dibuat peneliti. Adapun isi dari LKS yaitu 1 peneliti membuat pemetaan Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, indikator, dan
tujuan kegiatan. Pada setiap kegiatan LKS terdapat lima tahapan pendekatan saintifik
yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.4.5 Mengembangkan Isi LKS
Pada tahap kelima, peneliti mengembangkan isi LKS. Pengembangan tersebut berdasarkan pemetaan KI dan KD yang telah dilakukan pada tahap pengembangan
strategi. Selain itu, peneliti juga menggunakan lima tahapan pendekatan saintifik. 3.4.6
Evaluasi Formatif Pada tahap keenam, setelah produk LKS selesai dibuat, kemudian peneliti
membuat rubrik penilaian untuk validasi produk. Peneliti memilih dua ahli yaitu ahli IPA dan guru SD. Setelah ahli memberikan validasi kepada produk LKS dan
dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan uji coba lapangan terbatas kepada enam siswa kelas IV SDN Perumnas
Condongcatur. 3.4.7
Revisi Pada tahap ketujuh, peneliti melakukan revisi produk LKS berdasarkan
komentar dari ahli validasi dan hasil wawancara terhadap siswa setelah menggunakan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik.
3.4.8 Evaluasi Sumatif
Pada tahap kedelapan, peneliti melakukan pengolahan data berdasarkan hasil uji coba lapangan terbatas kepada enam siswa kelas IV SD N Perumnas Condongcatur.
Pengolahan data tersebut bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pretest dan posttest, serta mengetahui keefektifan penggunaan LKS.
3.5 Teknik Pengumpulan data