Pendekatan Saintifik .1 Pengertian pendekatan saintifik
18
2.2.2.3 Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan sendiri oleh anak, maka IPA
tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. 2.2.2.4
Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
2.3 Pendekatan Saintifik 2.3.1 Pengertian pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik atau ilmiah merupakan suatu pendekatan yang memberikan kesempatan dan peluang bagi siswa seluas mungkin untuk mengeksplor atau
mengembangkan pola pikir yang imajinatif dan kritis, hal ini dapat membantu para siswa untuk memecahkan masalah terhadap fenomena-fenomena yang terjadi.
Pendekatan saintifik sendiri menurut beberapa sumber buku hampir sama diantaranya menurut Fadillah, 2014:176 menjelaskan pendekatan saintifik merupakan
pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati observing, menanya questioning, mencoba experimenting, menalar associating, dan
mengkomunikasikan communicating. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengkomunikasikan konsep hukum atau prinsip yang ditemukan Hosnan 2014: 34.
Pada penjelasan pertama tidak menyatakan secara rinci kegiatan awal yang akan dilakukan hanya memuat 5 kegiatan utama yang akan dilakukan oleh siswa.
Berbeda dengan penjelasan yang kedua lebih detail kegiatan yang akan dilakukan. Namun dari apa yang sudah dijelaskan oleh kedua ahli tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran dimana siswa lebih aktif untuk melakukan kegiatan di kelas maupun di luar kelas dengan cara
mengamati sesuatu untuk menmukan masalah, kemudian menanya apa yang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mereka amati setelah itu mencoba untuk mendapatkan fakta yang sesungguhnya dan menalar serta mengkomunikasikannya di depan kelas.
Langkah-langkah dalam pendekatan saintifik ini pada dasarnya merujuk pada model penelitian yang dilakukan oleh Bacon dalam Putra, 1561-1626. Langkah-
langkah tersebut adalah sebagai berikut a Mengidentifikasi masalah dari fakta yang ditemukan, b Mengumpulkan data sesuai permasalahan yang ditemukan, c Memilah
data yang sesuai dengan permasalahan yang ada, c Merumuskan hipotesis, d Menguji hipotesis dengan mencari data yang lebih akurat dan faktual, dan c Menguji
keakuratan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya agar bisa menentukan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
2.3.2 Ciri Karakteristik Pendekatan Saintifik Pendekatan saitifik ini memiliki bebrapa ciri, ciri yang utama yaitu proses
dalam pembelajaran mengacu pada cara kerja atau metode ilmiahnya. Sedangkan karakteristik kegiatan dalam pendekatan saintifik adalah mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Kegiatan mengamati ini memacu rasa ingin tau siswa terhadap sesuatu permasalahan, mendorong siswa untuk selalu aktif dalam
berpikir dan membantu siswa untuk aktif dalam bertanya Majid 2014: 211. Proses mengamati ini sendiri dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan indra,
namun juga dapat dilakukan melalui bantuan peraralatan atau media yang akan digunakan, seperti mikroskop, kaca pembesar termometer dan masih banyak lagi.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah- langkah berikut:
2.3.2.1 Menemukan objek yang akan diamati atau diobservasi.
2.3.2.2 Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi. 2.3.2.3
Menemukan secara jelas data-data yang akan diobservasi. 2.3.2.4
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
2.3.2.5 Menetukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi.
20
Kedua kegiatan dalam menanya, peran guru dalam hal ini sangat penting untuk mengeksplorasi segala pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dan
melatih siswa untuk berpikir secara spontan. Pada kegiatan ini alangkah lebih baik apabila guru menggali kemampuan siswa dalam bertanya. Kegiatan menanya dalam
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 menurut adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai kepertanyaan bersifat hipotetik Daryanto,
2014: 65. Kegiatan bertanya atau menanya sendiri mempunyai fungsi, fungsi-fungsinya tersebut adalah sebagai berikut Majid, 2013: 216:
1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang
suatu tema atau topik pembelajaran. 2.
Mendorong dan
menginspirasi siswa
untuk aktif
belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan bentuk dirinya sendiri. 3.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan rancangan atau solusi.
4. Membangkitkan keterampilan dalam berbicara siswa, mengajukan pertanyaan
dan memberi jawaban secara logis. 5.
Mendorong partisipasi siswa dalam berdiskusi, beragumen, mengembangkan kemampuan berpikir dan menarik kesimpulan.
Ketiga adalah mencoba, dalam kegiatan ini dapat dipadukan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik melalui memparaktekkan, mengolah, menyajikan
dan lain-lain. Kegiatan mencoba dapat dilakukan bersama dengan guru melakukan eksperimen sederhana bersama dengan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas.
Sebelum melakukan eksperimen guru harus memperhatikan tahapan-tahapan dalam melakukan kegiatan atau percobaan.
Keempat menalar, dalam kegiatan ini guru dapat membantu para siswa untuk berpikir logis dan sistematis terhadap apa yang mereka observasi. Menalar dapat
mendukung pengambilan keputusan dan kesimpulan dalam melakukan suatu kegiatan eksperimen. Kegiatan menalar, mengasosiasi dapat memberikan kesempatan kepada
21
siswa untuk memahami materi secara secara keseluruhan dan membuat sebuah kesimpulan dengan singkat dan jelas.
Untuk yang terakhir yaitu mengkomunikasikan dapat dilakukan setelah siswa melakukan percobaan. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat dilakukan melalui
menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi Daryanto, 2014: 80. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut. Dari penjelasan mengenai langkah-langkah pendekatan saintifik tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan yang mampu memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan, kelima aspek tersebut dikembangkan oleh siswa sendiri melalui pengalaman yang dialami selama kegiatan pembelajaran berlangsung.