Rancangan Penelitian Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD materi Sifat-Sifat Cahaya.

33 Peneliti ingin mengembangakan LKS tersebut untuk mempelajari sifat-sifat cahaya dalam mata pelajaran IPA kelas IV SD semester 2. 3.2.3 Lokasi Penelitian Penelitian RD ini dilaksanakan di SD Negeri Perumnas Condongcatur, Yogyakarta sebagai lokasi uji coba lapangan terbatas. Peneliti memilih sekolah ini sebagai sampel karena secara umum prestasi siswa di bidang akademik cukup baik, nilai akreditasi sekolah “A”. Selain itu, lokasi sekolah yang berada di kawasan Yogyakarta. Alasan selanjutnya adalah kemampuan siswa yang beragam dan karakteristik siswa yang berbeda-beda, misalnya saja nilai siswa yang berbeda satu dengan yang lain. 3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juli 2015 hingga Desember 2017. Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung kurang lebih selama enam bulan.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk LKS dalam penelitian RD ini, peneliti mengadopsi model yang dikembangkan oleh Dick Carey 2003 dalam Setyosari, 2013: 230 – 235. Terdapat sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan tersebut yaitu: 1 analisis kebutuhan dan tujuan, 2 analisis pembelajaran, 3 analisis pembelajaran dan konteks, 4 merumuskan tujuan performansi, 5 mengembangkan instrumen, 6 mengembangkan strategi pembelajaran, 7 mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, 8 merancang dan melakukan evaluasi formatif, 9 melakukan revisi, dan 10 evaluasi sumatif. Penelitian RD yang akan dilakukan adalah pengembangan LKS IPA berbsis pendekatan saintifik pada materi sifat-sifat cahaya. Langkah pengembangan LKS ini mengikuti langkah penelitian yang dikembangkan oleh Dick Carey. Penelitian ini dibatasi hanya sampai pada evaluasi sumatif dan menghasilkan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik. 34 Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Dick Carey Dari langkah-langkah tersebut di atas, berikut penjelasan setiap tahap pada penelitian RD Dick Carey dalam Setyosari, 2013: 230 – 233. 3.3.1 Analisis kebutuhan dan tujuan Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan. Kegiatan analisis kebutuhan ini peneliti mengidentifikasi kebutuhan prioritas yang segera dipenuhi. Dengan menguji kebutuhan, peneliti akan mengetahui adanya suatu keadaan yang seharusnya ada dan keadaan nyata dilapangan yang sebenarnya. Dengan cara melihat kesenjangan yang terjadi, peneliti mencoba menawarkan suatu alternatif pemecahan dengan cara mengembangkan suatu produk atau desain tertentu. 3.3.2 Analisis pembelajaran Langkah berikutnya, peneliti melakukan analisis pembelajaran, yang mencakup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal- hal apa saja yang menjadi kebutuhan yang dirasakan “felt need”, perlu diidentifikasi dan selanjutnya diungkapkan dalam rancangan produk Merumuskan tujuan khusus Analisis kebutuhan dan tujuan Merancang dan melakukan evaluasi formatif Evaluasi Sumatif Analisis pembelajaran Mengemban- gkan strategi pembelajaran Mengembang- kan dan memilih bahan pembelajaran Mengem- bangkan instrumen Melakuka n revisi Analisis pembelajaran dan konteks 35 atau desain yang ingin dikembangkan. Ini menjadi spesifikasi suatu produk atau desain yang akan dikembangkan lebih lanjut dan memiliki kekhasan tersendiri. 3.3.3 Analisis pembelajaran dan konteks Analisis ini bisa dilakukan secara bersamaan dengan analisis pembelajaran, atau dilakukan setelah analisis pembelajaran. Dengan menganalisis pembelajaran dan konteks, yang mancakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal pembelajaran dalam latar pembelajaran, juga termasuk karakteristik latar pembelajaran tersebut dimana pengetahuan dan keterampilan baru akan digunakan. Langkah 2 dan 3 dapat dilakukan baik secara berurutan, atau secara bersamaan. 3.3.4 Merumuskan tujuan performansi Merumuskan tujuan performansi atau unjuk kerja dilakukan setelah analisis- analisis pembelajaran dan konteks. Merumuskan tujuan unjuk kerja ini dilakukan dengan cara menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, prosedur yang dikembangkan. 3.3.5 Mengembangkan instrumen Langkah berikutnya adalah mengembangkan instrument assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional sebagaimana yang dikemukakan di depan. Tugas mengembangkan instrument ini menjadi sangat penting. Instrumen dalam hal ini bisa berkaitan langsung dengan tujuan operasionalyang ingin dicapai berdasarkan indikato-indikator tertentu, dan juga instrumen untuk mengukur perangkat produk atau desain yang dikembangkan. Instrumen yang berkaitan dengan tujuan khusus berupa tes hasil belajar, sedangkan instrumen yang berkaitan dengan perangkat produk atau desain yang dikembangkan dapat berupa kuesioner atau daftar cek. 3.3.6 Mengembangkan strategi pembelajaran Mengembangkan strategi pembelajaran yang secara spesifik untuk membantu pembelajaran mencapai tujuan khusus. Strategi pembelajaran tertentu yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan dinyatakan secara eksplisit oleh peneliti. Strategi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 pembelajaran yang dirancang ini juga berkaitan dengan produk atau desain yng ingin dikembangkan. 3.3.7 Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran Langkah ini merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh peneliti. Pengembangan dan pemilihan bahan pembelajaran, yang dalam hal ini dapat berupa bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan. Produk atau desain yang dikembangkan berdasarkan tipe, jenis, dan model tertentu peru diberikan argumen atau alasan mengapa memilih dan mengembangkan berdasarkan tipe atau model tersebut. 3.3.8 Merancang dan melakukan evaluasi formatif Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh peneliti selama proses, prosedur, program, atau produk yang dikembangkan. Evaluasi formatif ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektifitas. Dick Carey merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri ata tiga langkah: 3.3.8.1 Uji coba prototipe bahan secara perorangan one –to–one–try out; uji coba perorangan ini dilakukan untuk memperoleh masukan awal tentang produk atau rancangan tertentu. Uji coba perorangan dilakukan kepada subjek 1-3 orang. Setelah dilakukan uji coba perorangan, produk atau rancangan direvisi. 3.3.8.2 Uji coba kelompok kecil small group try out. Uji coba ini melibatkan subjek yang terdiri atas 6-8 subjek. Hasil uji coba kelompok kecil ini dipakai untuk melakukan revisi produk atau rancangan. 3.3.8.3 Uji coba lapangan field try out. Uji coba lapangan ini yang melibatkan subjek dalam kelas yang lebih besar yang melibatkan 15-30 subjek. Selama uji coba ini peneliti melakukan observasi dan wawancara. Dengan demikian, peneliti melakukan pendekatan kualitatif disamping data kuantitatif hasil tes skala sikap, rubrik dan sebagainya. Hasil validasi dari merancang dan melakukan evaluasi formatif ini kemudian diapakai untuk melakukan revisi. 37 3.3.9 Melakukan revisi Revisi dilakukan terhadap proses pembelajaran, prosedur, program atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap tujuh langkah pertama yaitu tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau performansi, butir tes, strategi pembelajaran, dan bahan-bahan pembelajaran. 3.3.10 Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektifitas produk, program, proses secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain. Keperluan pengembangan ini biasanya peneliti hanya menggunakan samapi pada langkah ke Sembilan, yaitu evaluasi formatif dimana rancangan, proses, program sudah dianggap selesai. Akan tetapi, untuk keperluan uji efektifitas rancangan, prose, program secara menyeluruh diperlukan uji atau evaluasi secara eksternal. Dengan demikian diperoleh tingkat efesiensi, efektifitas, dan daya Tarik rancangan, proses dan program secara menyeluruh.

3.4 Prosedur Penelitian