21
siswa untuk memahami materi secara secara keseluruhan dan membuat sebuah kesimpulan dengan singkat dan jelas.
Untuk yang terakhir yaitu mengkomunikasikan dapat dilakukan setelah siswa melakukan percobaan. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat dilakukan melalui
menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi Daryanto, 2014: 80. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut. Dari penjelasan mengenai langkah-langkah pendekatan saintifik tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan yang mampu memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan, kelima aspek tersebut dikembangkan oleh siswa sendiri melalui pengalaman yang dialami selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.4 Lembar Kerja Siswa LKS
2.4.1 Pengertian Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa student work sheet adalah lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan siswa atau lembaran kegiatan yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas Daryanto, 2014: 175-176. Tugas-
tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori atau prakatik. Struktur penyusunan LKS secara umum antara lain judul, matapelajaran, semester, tempat,
petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, indikator, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, dan penilaian.
Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar- lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas
pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, baik bersifat teoretis danatau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa, dan
penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain Prastowo, 2014: 268-269. Dari kedua pendapat ahli tersebut di atas bahwa Lembar Kerja Siswa LKS merupakan
lembaran cetak yang berisi tugas-tugas baik yang bersifat teori maupun prkatis yang harus dikerjakan oleh siswa baik di sekolah maupun di rumah. Lembar Kerja Siswa
22
LKS tidak hanya saja berisi dengan teori-teori, namun di LKS juga terdapat berbagai soal-soal latihan untuk menguji atau mengetahui sejauh mana siswa
memahami sebuah materi yang telah mereka pelajari.
2.4.2 Fungsi, tujuan, dan Kegunaan LKS dalam pembelajaran tematik Andriani dalam Prastowo, 2014: 270 menyebutkan bahwa LKS memiliki
fungsi, tujuan, dan manfaat yang berbeda-beda selama pembelajaran. Di bawah ini akan diuraikan fungsi, tujuan, dan manfaat dari adanya Lembar Kerja Siswa. Lembar
Kerja Siswa mempunyai empat fungsi, yaitu 1 LKS sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa, 2 LKS sebagai
bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami matei yang diberikan, 3 LKS sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas untuk berlatih. 4 LKS
memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa. Adriani dalam Prastowo 2014: 270 mengungkapkan bahwa, ada empat poin
penting yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu: 1 menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan; 2 menyajikan
tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan; 3 melatih kemandirian siswa; 4 memudahkan pendidik dalam memberikan tugas
kepada siswa. LKS banyak manfaat bagi pembelajaran tematik, diantarnya melalui LKS kita
mendapatkan kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas Prastowo, 2014: 270. Salah satu metode yang yang dapat
dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS yaitu dengan menerapkan berbagai metode; 1 survey. Pada kegiatan survei, siswa
membaca secara sepintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan. 2 question. Pada kegiatan ini, siswa diminta untuk
menuliskan beberapa pertanyaanyang harus mereka jawab sendiri pada saat membacamateri yang diberikan. 3 read. Untuk tahap membaca, siswa kita rangsang
untuk memerhatikan pengorganisasian materi, membubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang diberikan. 4 recite. Tahap recite atau meringkas menuntut siswa
23
untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca dan siswa diminta untuk meringkas materi dalam kalimat mereka senidiri. 5 tahap review. Pada tahap review,
siswa diminta sesegera mungkin melihat kembali materi yang sudah selesai dipelajari
sesaat setelah selesai mempelajari materi tersebut.
2.4.3 Jenis-jenis LKS LKS yang disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas
sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS tersebut, hal ini berakibat pada jenis
LKS yang bermacam-macam Prastwo, 2014: 271 lima jenis LKS yang biasa digunakan oleh siswa di antaranya:
2.4.3.1 LKS penemuan membantu siswa menemukan suatu konsep
2.4.3.2 Sesuai dengan prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika ia aktif
mengkonstruksi pengetahuan di dalam otaknya. 2.4.3.3
LKS yang
aplikatif-integratif membantu
siswa menerapkan
dan mengintergrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
2.4.3.4 LKS yang penuntun berfungsi sebagai penutun belajar
2.4.3.5 LKS yang penguatan berfungsi sebagai penguatan
2.4.3.6 LKS yang praktikum berfungsi sebagai petunjuk praktikum
2.4.4 Unsur-unsur LKS LKS terdiri dari enam unsur tama meliputi: judul, petunjuk belajar,
kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian. Secara lebih spesifik, format LKS meliputi delapan unsur, yaitu: judul,
kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan ata bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang
harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan Prastowo, 2014: 273-274. 2.4.5 Langkah-langkah pengembangan LKS
Untuk mengembangkan LKS yang baik, ada 4 langkah yang perlu ditempuh, yaitu pertama, penentuan tujuan pembelajaran; kedua, pengumpulan materi; ketiga,
24
penyususnan elemenunsur-unsur; dan keempat, pemeriksaan dan penyempurnaan Prastowo, 2014: 280
– 283. 2.4.5.1
Tentukan tujuan pemebelajaran yang akan breakdown ke dalam LKS. Dalam langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan pembelajaran.
Perhatikan variable ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan kejelasan.
2.4.5.2 Pengumpulan materi. Pada langkah pengumpulan materi in hal terpenting
yang perlu dilakukan adalah menentukan materi dan tugas yang akan dimasukan dalam LKS.
2.4.5.3 Penyusunan elemen atau unsur-unsur LKS. Pada bagian inilah, kita
mengintegrasikan desain hasil dari langkah-langkah pertama dengan tugas sebagai hasil dari langkah kedua. Hasilnya kita dapat memeperoleh produk
LKS yang baik. 2.4.5.4
Pemeriksaan dan penyempurnaan. Apabila kita berhasil melakukan langakah ketiga, tidak berarti kita dapat langsung memberikan LKS tersebut kepada
siswa. Sebelum diberikan kepada siswa, hal yang penting untuk dilakukan melakasanakan
pengecekkan kembali
terhadap LKS
yang sudah
dikembangkan. Ada empat variabel yang penting untuk dicermati sebelum LKS dibagikan ke siswa, yaitu: pertama, kesesuaian desain dengan tujuan
pembelajaran yang berangkat dari kompetensi dasar.pastikan bahwadesain yang kita tentukan dapat mengakomodasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Kedua, kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran. Pastikan bahawa materi yang dimasukkan kedalam LKS baik itu materi yang kita kembangkan
sendiri ataupun materi yang kita dapatkan dari bahan yang sudah ada sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan. Ketiga, kesesuain elemen atau
unsur dengan tujuan pembelajaran. Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, dan keempat,
kejelasan penyampaian. Apakah LKS mudah dibaca, apakah tersedia cukup ruang untuk mengerajakan tugas yang diminta.
25
2.5 Sifat-sifat Cahaya