53
mempunyai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 Kaplan dalam Widoyoko, 2015: 165.
Berdasarkan hasil pengolahan validitas dan reliabilitas, dipilih sebanyak 20 soal yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest. 20 soal tes tersebut kemudian
diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan kepada siswa kelas IV SD setara. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat
pertanyaanpernyataan dalam soal tes.
3.7 Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi
digunakan untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan Sugiyono, 2014: 327-328. Triangulasi dibedakan menjadi dua macam
yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik adalah menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk memperoleh data
dari sumber yang sama. Triangulasi sumber adalah penggunaan teknik pengumpulan data yang sama untuk memperoleh data dari sumber yang berbeda-beda Sugiyono,
2014: 327. Triangulasi teknik digunakan untuk memperoleh data analisis kebutuhan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam triangulasi teknik adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Analisis kebutuhan dilaksanakan pada tahap awal untuk
mengumpulkan data terkait LKS dan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA di kelas IV.
Gambar 3.3 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan Kuesioner
Observasi Wawancara
54
Berdasarkan bagan 3.4 peneliti memperoleh data analisis kebutuhan melalui teknik observasi, wawancara dan kuesioner. Data yang diperoleh melalui triangulasi
teknik tersebut digunakan sebagai pertimbangan peneliti dalam mengembangkan LKS dengan melihat kebutuhan dari siswa dan guru.
Selain triangulasi teknik, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber. Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk menganalisis data hasil wawancara
berdasarkan tiga sumber data.
Gambar 3.4 Trianggulasi sumber data Berdasarkan bagan di atas, peneliti melakukan wawancara kepada tiga sumber
yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil wawancara tersebut menjadi gambaran awal peneliti dalam mengidentifikasi masalah pada tahap awal penelitian.
3.8 Teknik Analisis data
Melalui pengumpulan data diperoleh data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka yang diperoleh
dari hasil pengukuran Widoyoko, 2015: 21. Data kualitatif adalah data yang menunjukan suatu kualitas atau mutu dari sesuatu, dilihat dari keadaan, proses
maupun peristiwa, yang dituangkan dalam bentuk pernyataan atau kata-kata Widoyoko, 2015: 18. Dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif dari validasi
pedoman wawancara, validasi pedoman observasi, validasi kuesioner analisis kebutuhan, validasi kuesioner validasi produk, uji empiris soal tes, uji keterbacaan
kuesioner dan soal tes, serta pretest dan posttest melalui uji coba terbatas. Selain itu juga diperoleh data kualitatif. Dalam penelitian ini, data kualitatif diperoleh dari
beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara, hasil Kepala Sekolah
Guru Siswa
55
kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk LKS oleh ahli, hasil observasi, dan hasil wawancara. Data kuantitaif dan kualitatif tersebut kemudian
dianalisis. Berikut adalah pembahasan teknis analisis dari data kuantitatif dan data kualitatif.
3.8.1 Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif yang pertaman dilakukan dengan menggunakan skala
Likert 1-4. Skala ini digunakan dalam berbagai instrument penelitian. Setiap skala dilengkapi dengan kriteria yang semakin memudahkan penilai dalam meberikan
penilaian. Setiap instrumen penelitian memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam pedoman penilaiannya. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan dari penilai.
Berikut adalah instrument penelitian dan skala beserta kriterianya. Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada instrument nontes yaitu
pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi produk adalh sebagai berikut.
Nilai 4: Instrumen sudah layak digunakan tanpa diperbaiki Nilai 3: Instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki
Nilai 2: Instrumen kurang layak digunakan dan perlu dilengkapi Nilai 1: Instrumen tidak layak digunakan
Konstruk soal tes adalah sebagai berikut. Nilai 4 : Soal sesuai dengan Indikator, kalimat baku dan jelas, tidak perlu
diperbaiki Nilai 3 : Soal sesuai dengan Indikator, kalimat baku namun kurang jelas dan
perlu diperbaiki Nilai 2 : Soal kurang sesuia dengan Indikator, kalimat baku namun kurang
jelas dan perlu diperbaiki. Nilai 1 : Soal tidak sesuia dengan Indikator, kalimat tidak baku dan kurang
jelas serta tidak layak digunakan. Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validitas isi instrument soal tes
sebagai berikut. Nilai 4 : Sudah sesuai dan tidak perlu diperbaiki
56
Nilai 3 : Sudah sesuai, namun perlu diperbaiki Nilai 2 : Kurang sesuai dan perlu diperbaiki
Nilai 1 : Tidak sesuai Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian uji keterbacaan kuesioner analisis
kebutuhan, kuesioner validasi produk dan soal tes. Nilai 4 : Kalimat sangat jelas dan mudah dipahami
Niali 3 : kalimat jelas namun sulit dipahami Nilai 2 : kalimat tidak jelas dan sulit dipahami
Nilai 1 : kalimat tidak jelas dan sulit dipahami Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validasi produk oleh ahli
Nilai 4 : LKS sangat sesuai dengan pernyataan Nilai 3 : LKS sesuai dengan pernyataan, namun terdapat kekurangan
Nilai 2 : LKS kurang sesuia dengan pernyataan sehingga perlu diperbaiki Nilai 1 : LKS tidak sesuai dengan pernyataan sehingga kurang layak untuk
digunakan Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian kuesioner tanggapan mengenai
LKS oleh siswa. Nilai 4 : Sangat setuju
Nilai 3 : Setuju Nilai 2 : Tidak setuju
Nilai 1 : Sangat tidak setuju Hasil yang diperoleh dari penilaian dengan menggunakan skala Likert 1-4 kemudian
dihitung untuk memperoleh rerata penilaian. Rerata penilaian dihitung dengan rumus pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala Likert PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh rerata nilai. Rerata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan dari
Widoyoko 2014: 144. Tabel 3.9 tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif menurut Widoyoko.
Tabel 3.12 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke kualitatif
Interval Skor Kategori
3,26 – 4,00
Sangat Baik 2,51
– 3,25 Baik
1,76 – 2,50
Kurang Baik 1,00
– 1,75 Sangat Kurang
Interval skor tersebut juga dapat menunjukkan validtidaknya suatu instrument.berikut adalah kategorisasi hasil skor validasi instrumen oleh ahli yang
dituangkan dalam tabel 3.10. Tabel 3.13 Ketegorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen
Interval Skor Kategori
Bobot
3,26 – 4,00
Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak
digunakan 2,51
– 3,25 Baik
Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki
1,76 – 2,50
Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak
digunakan 1,00
– 1,75 Sangat Kurang
Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan
Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50. Nilai terdapat pada rentang skor 3 kategori baik yang berarti keseluruhan instrument
sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. Sebaliknya apabila rerata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka instrument tersebut dapat dikatakan tidak valid.
Analisis data kuantitatif yang selanjutnya dilakukan untuk menghitung presentase jawaban kuesioner. Persentase dihitung dengan menggunakan rumus dari
Supraktinya 2012: 128. Rumus perhitungan persentase jawaban kuesioner.
Gambar 3.6 Rumus Perhitungan persentase jawaban pada kuesioner PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dalam penelitian ini, juga digunakan tes. Tes berupa pretest dan posttest. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan LKS sifat-sifat cahaya berbasis pendekatan saintifik melalui ujicoba terbatas. Tipe soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Skor untuk jawaban yang
benar adalah 1 dan skor untuk jawaban yang salah adalah 0. Nilai pretest dan posttest dihitung dengan rumus pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Perhitungan nilai pretest dan posttest 3.8.2 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif yang pertama dilakukan pada pengolahan hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti membbuat kode-kode dan tema secara kulitatif. Kedua, peneliti menghitung beberapa kali kode dan tema tersebut muncul
dalam data teks. Ketiga, peneliti membandingkan dengan data kuanlitatif yang ada Creswell, 2012: 328
– 329. Selanjutnya analisis dilakukan pada teknik wawancara dan observasi. Data
yang dihasilkan dari kegiatan wawancara diolah dengan langkah sebagai berikut. Pertama, membaca transkrip wawancaraobservasi yang sudah disusun secara
berulang-ulangdan dengan pemahaman yang baik. Kedua, menemukan kata kunci atau tema, dan hasilnya ditulis di kolom sebelah kanan. Ketiga, membuat catatan lain
berisi interpretasi atau kesimpulan sementara. Keempat, mengumpulkan kata kunci dan tema-tema dari daftar yang telah dibuat, Poerwandari dalam Supratiknya, 2012:
117. Langkah selanjutnya, data yang diperoleh diolah dengan teknik trianggulasi.
Trianggulasi dilakukan dengan menggabungkan data yang diperoleh dari tiga sumber yaitu Kepala Sekolah, guru, dan siswa. Selain itu trianggulasi dilakukan pada teknik
59
wawancara, observasi dan kuesioner, dengan demikian diperoleh data yang semakin lengkap.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian