Waktu Puja Bakti Waktu dan Tempat untuk Puja Bakti

94 Buku Guru Kelas IV SD Edisi Revisi persembahannya untuk seseorang yang masih benar-benar hidup. Mempersembahkan bunga dan dupa adalah bentuk persembahan, penghormatan, pemujaan dan ucapan rasa syukur. Persembahan bunga dan dupa diikuti ungkapan berupa bait-bait syair-syair yang mengingatkan seseorang akan sifat-sifat mulia dari Sang Buddha. Umat Buddha yang saleh harus memulai dari menghormat dan sembahyang, memuji kemuliaan Buddha, bertekad memperoleh kegembiraan hidup dengan melaksanakan Ajaran Buddha, dan membagi keberuntungan kepada semua makhluk.

2. Tempat Puja Bakti

Puja bakti dapat dilakukan di rumah, Arama, Vihara, Cetiya, Candi atau tempat-tempat tertentu yang pantas digunakan untuk melakukan puja bakti. Vihara yang memiliki syarat dan fasilitas lengkap terdiri atas: a. Gedung tempat kegiatan bhikkhu b. Sangha uposathagara. c. Tempat puja bakti bakti sala d. Tempat mendengarkan dharma dhammasaladharmasala e. Tempat tinggal bhikkhu, bhikkhuni, samanera, samaneri kuti f. Perpustakaan g. Ruang meditasi h. Ruang serbaguna Tempat untuk melakukan puja bakti pada umumnya adalah seperti berikut. 1. Arama, tempat kebaktian yang lebih luas dari Vihara. Arama memiliki taman luas yang biasanya digunakan untuk latihan meditasi. Fasilitas lainnya hampir sama dengan fasilitas yang terdapat di Vihara. Gb. 5.1 Vihara di jawa tengah Sumber : Foto Koleksi Penulis Gb. 5.2 Altar Buddha Sumber : Foto Koleksi Penulis 95 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 2. Cetiya, tempat puja bakti umat Buddha yang lebih kecil dan sarananya lebih sederhana dibandingkan dengan Vihara. 3. Candi, bangunan suci agama Buddha yang merupakan perbesaran dari stupa. Candi biasanya digunakan untuk kebaktian agama Buddha ketika memperingati hari raya. Di ruang kebaktian terdapat meja sembahyang yang disebut dengan altar. Altar berfungsi untuk meletakkan alat sembahyang dan persembahan. Alat sembahyang tersebut seperti lonceng, genta, dan sebagainya. Benda persembahan di altar bukanlah dipersembahkan kepada Buddha karena Buddha bukanlah dewa yang dapat menikmati persembahan tersebut. Patung Buddha bukanlah berhalapatung yang dipuja dengan benda persembahan. Benda persembahan di altar memiliki makna tersendiri seperti berikut. 1. Buddha Rupang berfungsi sebagai lambang penghormatan terhadap Buddha dan sebagai objek meditasi. 2. Lilin melambangkan penerangan bagi batin yang dipenuhi oleh kekotoran batin. 3. Hiodupa melambangkan keharuman kebajikan. 4. Air melambangkan kerendahan hati, kesucian dan penyesuain diri terhadap lingkungan. 5. Bunga melambangkan ketidakkekalan hidup. 6. Buah melambangkan hasil perbuatan dan sebagai ucapan terima kasih terhadap Buddha.