Kepergian Pangeran Siddharta Pangeran Siddharta meninggalkan Istana
65
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
M e n y a k s i k a n p e r u b a h a n y a n g menjijikan dalam diri para gadis penari,
Pangeran merenung dan menyadari bahaya dari kelahiran, usia tua, sakit, dan
kematian. Pangeran Siddharta kemudian mengungkapkan perasaan-Nya dengan
mengucapkan: “Oh, betapa menyulitkan” “Oh, betapa menekan” Kejadian tersebut
menyebabkan Pangeran Siddharta berkeinginan kuat untuk melepaskan
keduniawian dan menjadi petapa. Beliau berpikir, “Sekarang adalah waktunya
bagi-Ku bahkan hari ini juga untuk pergi
meninggalkan kehidupan rumah tangga.” Pada pertengahan malam itu juga, Pangeran Siddharta keluar dari istana. Saat
itu Senin malam purnama di bulan Asadha. Dia tiba di pintu gerbang utama kota. Beliau berangkat meninggalkan istana dengan menunggangi kuda istana, Kanthaka,
bersama kusirnya Channa, yang memegang ekor kuda Kanthaka. Adapun para dewa meletakkan tangan mereka di bawah kaki kuda itu pada setiap derapnya sehingga
suara derapannya tidak terdengar oleh siapa pun.
Gb. 3.2 Pengeran Siddharta melihat para penari tertidur pulas Sumber : www.dhammaweb.net
66
Buku Guru Kelas IV SD Edisi Revisi
Kegiatan 1 Ayo diskusikan bersama temanmu untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini
1. Apa saja delapan anugerah yang diminta Pangeran Siddharta?
2. Mengapa Pangeran Siddharta meminta delapan anugerah?
3. Apa yang menyebabkan Pangeran Siddharta makin mantap untuk
meninggalkan istana? 4. Pesan moral apa yang bisa kamu petik dari cerita di atas
Pantomimkan cerita Pangeran Siddharta meminta delapan anugerah, dan adegan meninggalkan istana bersama Channa dan Kanthaka.
Petunjuk Guru:
1. Buatlah rubrik penilaian diskusi. 2. Bentuklah kelompok diskusi, dampingi dan bimbing peserta didik dalam berdis-
kusi dengan cara guru menjadi fasilitator bagi peserta didik. 3. Mintalah peserta didik membacakan hasil diskusi. Kemudian, mereka memerankan
adegan dengan cara pantomim, sedangkan kelompok lain diminta menebak. 4. Pesan moral cerita di atas adalah seperti berikut
a. Pergi ke mana saja hendaknya meminta izin kepada orang tua. b. Berkomunikasi mengungkapkan dengan jujur sesuatu yang diinginkan kepada
orang tua kita. Orang lain tidak akan tahu apa yang kita inginkan kalau tidak diungkapkan.
c. Perbuatan Siddharta meninggalkan keluarga dan istana pada malam hari
tanpa izin tidak untuk ditiru oleh umat Buddha karena bagaimanapun pada waktu itu Siddharta masih Bodhisattva yang tidak luput dari perbuatan salah.
Sehingga ketika beliau telah menjadi Buddha tidak menganjurkan umatnya meninggalkan keluarga begitu saja tanpa izin.
Prosedur Bermain Pantomim.
a. Guru menentukan waktu, pemeran, dan topik aktivitas pembelajaran berpantomim dapat dijadwalkan sebelumnya dan diinformasikan secara rutin.
67
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
b. Guru menyusun naskah yang akan diperankan oleh pemain pantomin. c. Peserta didik membagi kelompok untuk mendiskusikan hasil interpretasi
kelompok sebelum didiskusikan di dalam kelas. d. Pemain pantomim memulai gerakan dan semua peserta didik menyimak sambil
mencatat hal-hal penting untuk didiskusikan. e.
Setelah selesai berpantomim, pemain menunggu hingga dipanggil kembali untuk menjelaskan gerakan-gerakannya.
f. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang pesan-pesan pantomim. g. Guru memberikan penilaian hasil diskusi.
h. Guru mengumumkan kelompok terbaik.