Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa volume kubus V yang memiliki panjang rusuk r adalah:
V = r × r ×r = r
3
2. Volume Balok
Volume balok adalah banyaknya kubus satuan yang dapat tepat mengisi balok tersebut.
Beberapa kubus satuan disusun seperti balok pada gambar b.
Kubus satuan b Gambar 2.6 Kubus Satuan dan Balok b
Pada balok b terdapat 2 lapisan. Banyak balok satuan pada lapisan pertama adalah = 4 × 2= 8
Jadi, banyaknya kubus satuan dalam balok b= 2 × 4×2= 16 volume balok = banyaknya kubus satuan dalam balok b = 2
× 4 × 2 satuan volume. Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa volume balok V
yang memiliki panjang p, lebar l, dan tinggi t adalah: V = p × l × t
7. Kerangka Berfikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kerangka berfikir dalam penelitian ini
adalah dilatarbelakangi oleh masalah yaitu rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar yang
dimaksudkan saat proses belajar mengajar di kelas, yaitu siswa memperhatikan saat pelajaran, siswa dapat memberi penjelasan, siswa
dapat mengajukan pertanyaan, siswa dapat menanggapi pendapat dari guru atau siswa lainnya, siswa dapat membuat rangkuman, siswa dapat
menyelesaikan masalah yang diberikan. Hasil dari proses belajar bermacam-macam, namun hasil belajar yang digunakan oleh peneliti
adalah pada ranah kognitif karena pada ranah tersebut yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan para
siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat melalui tes akhir, sedangkan aktivitas belajar siswa dapat dilihat
dengan proses pengamatan saat pembelajaran matematika berlangsung. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong
aktivitas belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas,
memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Banyak jenis model-model pembelajaran yang ada, namun ada sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran reciprocal teaching.
Model pembelajaran reciprocal teaching efektif meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa karena dengan menggunakan
model ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa saat mengikuti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran di kelas seperti aktivitas visual, aktivitas menulis, aktivitas berbicara, aktivitas mental. Selain juga dapat meningkatkan
aktivitas belajar, juga dapat meningkatkan pemahaman siswa, dapat meningkatkan dialog di antara siswa saat proses diskusi, dan dapat
melatih kepercayaan diri siswa karena siswa dapat menjelaskan atau melakukan presentasi di depan guru dan teman-temannya.
8. Hipotesis