43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan desain penelitian quasi-experimental atau desain eksperimental semu. Menurut Emzir 2010:102 desain
eksperimental semu lebih baik dibandingkan desain pra-eksperimental, karena melakukan suatu cara untuk membandingkan kelompok. Alasan
peneliti memilih desain penelitian eksperimental semu karena peneliti tidak bisa mengambil sampel siswa secara random. Hal tersebut
dikarenakan siswa-siswa tersebut sudah terbagi dalam beberapa kelas, sehingga peneliti mengambil sampel yakni dua kelas. Alasan lain peneliti
memilih desain penelitian eksperimental semu karena ada variabel yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti, misalnya waktu pelaksanaan
penelitian, faktor-faktor lain yang mempengaruhi penelitian yaitu tingkat kecerdasan siswa yang berbeda-beda, dan lain sebagainya.
Desain eksperimental semu yang digunakan adalah the nonequivalent control group design. Dengan desain tersebut, baik
kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa randomisasi. Dua
kelompok yaitu kelompok eksperimental dan kelompok kontrol diberi pre test kemudian diberi perlakuan, dan terakhir diberi post test Emzir, 2010
:102. Berikut ini merupakan ilustrasi non equivalent control group design.
R
1
O
1R1
X O
2R1
R
2
O
1R2
O
2R2
Keterangan: R
1
: kelas eksperimen R
2
: kelas kontrol X
: model pembelajaran reciprocal teaching O
1R1
: hasil penilaian pre test terhadap kelompok eksperimen O
1R2
: hasil penilaian pre test terhadap kelompok kontrol O
2R1
: hasil penilaian post test terhadap kelompok eksperimen O
2R2
: hasil penilaian post test terhadap kelompok kontrol
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Panembahan Senopati No. 28-30 Yogyakarta. Penelitian
ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian