memanggil nama teman dengan sebutan lain, memalak teman menjadi sadar bahwa perilaku mereka selama ini merugikan orang lain.
Berdasarkan hasil angket kecenderungan perilaku bullying, observasi siswa, dan wawancara menunjukkan bahwa adanya
penurunan kecenderungan perilaku bullying dari siklus I dan penurunan kecenderungan perilaku bullying yang signifikan di siklus
II.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan meliputi pengolahan data hasil analisis observasi siswa, angket kecenderungan perilaku bullying, dan
wawancara. Berikut adalah penjabaran hasil analisis instrumen penelitian tindakan yang telah dilaksanakan:
1. Hasil Analisis Observasi Siswa Observasi siswa digunakan untuk mengukur pencapaian skor observasi siswa
selama mengikuti kegiatan bimbingan. Penilaian berdasarkan panduan observasi siswa yang telah disusun oleh peneliti. Kegiatan ini dilakukan dari
awal kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan hingga akhir kegiatan siklus II. Berikut adalah tabel hasil analisis observasi siswa di setiap tindakan
bimbingan:
Tabel 19 Data Hasil Observasi Siswa
Pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
No. Nama
Hasil Observasi Pra Tindakan
Siklus I Siklus II
1 S1
21 26
32 2
S2 22
29 32
3 S3
17 28
31 4
S4 26
28 30
5 S5
24 27
31 6
S6 18
26 32
7 S7
27 25
30 8
S8 19
29 23
9 S9
24 29
33 10
S10 20
29 31
11 S11
21 26
28 12
S12 18
29 30
13 S13
25 19
31 14
S14 23
22 24
15 S15
21 27
34 16
S16 20
28 30
17 S17
20 21
32 18
S18 23
27 36
19 S19
16 27
33 20
S20 21
27 19
Jumlah 426
529 602
Rata-rata 21,3
26,45 301
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil pencapaian skor hasil observasi pada pelaksanaan kegiatan bimbingan dari awal kegiatan pra
penelitian tindakan bimbingan hingga akhir siklus II mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik perbandingan hasil observasi siswa pada tahap pra
penelitian tindakan bimbingan dan siklus I:
Grafik 10 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa
antara Tahap Pra Tindakan dan Siklus I
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa siswa yang mengalami penurunan perilaku bullying dapat dilihat dari aktivitasnya selama mengikuti
proses kegiatan bimbingan adalah subyek nomor 7, 13, dan 14. Sedangkan yang tidak mengalami peningkatan dan penurunan adalah subyek nomor 17.
Hasil analisis data observasi ini akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus II dengan perbandingan siklus I. Berikut adalah grafik
perbandingan hasil analisis data observasi siswa dari tahap siklus I dan siklus II:
10 20
30 40
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S1
S2
Grafik 11 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa
antara Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa ada penurunan kecenderungan perilaku bullying yang dilihat dari aktivitas siswa selama
mengikuti proses kegiatan bimbingan yaitu pada subyek nomor 6, 9, 13, 15, 17, dan 18. Namun pada siklus II ada beberapa siswa yang mengalami
peningkatan kecenderungan perilaku bullying berdasarkan hasil analisis data observasi yaitu subyek nomor 8 dan 20.
Penelitian berakhir pada siklus II karena melihat dari hasil analisis rata-rata data observasi siswa adanya penurunan perilaku bullying. Berikut
adalah grafik perbandingan yang menggambarkan secara keseluruhan penurunan perilaku bullying siswa berdasarkan pengolahan data observasi
selama proses kegiatan bimbingan pra tindakan, siklus I, dan siklus II.
10 20
30 40
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Pra
SI SII
Grafik 12 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa
Pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan grafik di atas, bila dilihat secara keseluruhan menunjukkan adanya penurunan kecenderungan perilaku bullying berdasarkan pengolahan
data observasi siswa selama mengikuti proses kegiatan bimbingan. 2. Hasil Analisis Angket Kecenderungan Perilaku Bullying
Angket kecenderungan perilaku bullying digunakan untuk mengukur tingkat perilaku bullying siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan.
Penyusunan angket perilaku bullying berdasarkan indikator-indikator perilaku bullying. Berikut hasil analisis angket perilaku bullying
berdasarkan skor subyek di setiap tindakan bimbingan.
Tabel 20 Capaian Skor Perkembangan Perilaku Bullying Siswa
Rentang Skor
Kategori Pra
Siklus I Siklus II
Ket Jumlah
Jumlah Jumlah
25-35 SR
3 15
8 40
15 75
Menurun 35-45
R 5
25 7
35 5
25 Menurun
45-55 S
4 20
4 20
55-65 T
8 40
1 5
65-75 ST
- -
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan perilaku bullying pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem di setiap
tindakan bimbingan. Berikut adalah penjabaran dari tabel di atas: a. Pada pra tindakan terdapat 3 tiga anak yang memiliki perilaku bullying
rendah SR dengan presentase 15, 5 lima anak memiliki perilaku bullying
sedang R dengan presentase 25 dan 4 empat anak memiliki perilaku bullying S dengan presentase 20. Pada pra
tindakan ini juga terdapat anak yang memiliki perilaku bullying tinggi T sejumlah 8 anak dengan presentase 40.
b. Pada siklus I terdapat 8 delapan memiliki perilaku bullying sangat rendah SR dengan presentase 40, 7 tujuh memiliki perilaku
bullying R dengan presentase 35, 4 empat memiliki perilaku
bullying S dengan presentase 20, dan 1 satu memiliki perilaku
bullying T dengan presentase 5.
c. Pada siklus II terdapat 15 lima belas memiliki perilaku bullying sangat rendah SR dengan presentase 75, 7 tujuh memiliki perilaku
bullying R dengan presentase 25.
Berdasarkan dari hasil analisis skor subyek perilaku bullying yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perilaku bullying siswa dapat dikurangi
melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. berikut grafik perbandingan hasil analisis perilaku bullying berdasarkan skor
subyek penelitian:
10 20
30 40
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Pra
SI
Grafik 13 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying
Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap Pra Tindakan dengan S1
Pada grafik di atas terjadi capaian skor perilaku bullying siswa pada siklus I. Peneliti melihat beberapa item yang masih rendah dan menganalisis
item-item yang masih tinggi berdasarkan pra tindakan seperti pada item nomor 1, 3, 7, 16. Peneliti melanjutkan siklus II dan berharap adanya
penurunan perilaku bullying pada butir-butir skor item yang masih tinggi. Berikut adalah perbandingan hasil analisis data skor subyek berdasarkan
angket perilaku bullying pada siklus I dan siklus II:
Grafik 14 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying
Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap SI dengan SII
Pada grafik di atas terjadi penunrunan capaian skor perilaku bullying yang sangat baik pada beberapa item nomor 3, 5, 9, 12, 23, dan 24. Terlihat
jelas bahwa beberapa item tersebut menurun sangat baik pada siklus II. Hal ini terjadi karena peneliti melakukan perbaikan tindakan pada siklus I.
Penelitian berakhir pada siklus II. Berdasarkan hasil angket perilaku bullying
menunjukkan bahwa ada penurunan perilaku bullying siswa melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. Berikut adalah
grafik perbandingan hasil analisis data skor subyek angket perilaku bullying pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II:
10 20
30 40
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 PRA
SI SII
Grafik 15 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying
Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap Pra Tindakan, S1, dan S2
Pada grafik di atas terlihat bahwa terhadi penurunan yang sangat baik pada setiap siklus tindakan bimbingan. Terlihat pada beberapa butir item
yaitu 3, 5, 16, 18, dan 23. Selain itu, terlihat juga dari perkembangan siswa
selama mengikuti kegiatan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama, siswa sudah saling menghargai antar teman, mengurangi
perilaku mengejek teman. 3. Kriteria Keberhasilan
Berikut adalah kriteria keberhasilan dalam penelitian, setelah dilakukannya perbaikan pada tiap siklus.
Tabel 21 Kriteria Keberhasilan
4. H asil Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan tahap akhir pengujian data untuk mendapatkan hasil uji beda penelitian tiap siklusnya. Berikut adalah hasil perhitungan
uji beda.
Tabel 22 Rekapitulasi Hasil Uji t
Test Statisticsb
SI – PRA
SII – SI
SII – PRA
Z -2.857a
-3.021a -3.417a
Asymp. Sig. 2-tailed .004
.003 .001
a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
Indikator Kriteria Keberhasilan
Pra Siklus I
Siklus II Capaian
Target Capaian
Target Capaian
a. Rata-rata kuesioner skor
subjek 44,67
37 36,94
31 30,87
b. Penurunan yang
terjadi tiap siklus
10 17
15 18
Output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra penelitian-siklus I adalah -2,857 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,004. Pada siklus I-
siklus II nilai Z adalah -3,021 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,003. Pada siklus II-pra tindakan adalah -3,417 dan Asymp Sign 2-tailed
adalah 0,001. Jika 0,00 0,05 maka Ho ditolak, jadi kesimpulannya ada penurunan perilaku bullying melalui bimbingan kelompok menggunakan
metode sosiodrama pada kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 20132014. Hasil uji SPSS selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
C. Pembahasan