Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

b. Banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran, dan pelaksanaan pertunjukkan c. Memerlukan tempat yang cukup luas d. Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton Sagala, 2009: 213-214

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Menurut penelitian Wardatul Djannah dan Drajat Edy K 2012, metode sosiodrama digunakan dalam meningkatkan interaksi sosial dengan teman sebaya pada kelas VII SMP Negeri 8 Surakarta. Hasil dari penelitian tindakan tersebut mencapai ketuntuasan pada siklus I sebanyak 39,93, pada siklus II mencapai ketuntasan 56,52. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan interaksi sosial dengan teman sebaya.

D. Kerangka Berpikir

Upaya yang diberikan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying pada siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem adalah melalui bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama. Kecenderungan perilaku bullying yang dilakukan oleh siswa dapat mengganggu mental siswa lain, baik secara fisik maupun psikologis. Untuk itulah perlu ada sebuah metode yang membuat perilaku bullying berkurang. Metode ceramah dirasa kurang efektif digunakan saat guru BK memberikan layanan bimbingan, maka diputuskan untuk menggunakan metode sosiodrama saat memberikan layanan bimbingan kelompok. Pada tahap pra tindakan metode sosiodrama belum digunakan. Metode sosiodrama akan digunakan pada siklus I dan siklus II. hal ini dilakukan agar peneliti dapat menggali lebih dalam tingkat perilaku bullying siswa pada tahap pra tindakan. Selain itu, untuk mengetahui apakah metode sosiodrama efektif digunakan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa melalui bimbingan kelompok. Metode sosiodrama dilakukan sebelum penjelasan materi bimbingan. Peneliti akan menceritakan inti dari sosiodrama yang akan dipentaskan. Kemudian peneliti akan menetapkan yang dapat atau bersedia untuk memainkan tokoh yang ada dalam cerita sosiodrama tersebut. Setelah itu, peneliti akan memberikan kesempatan kepada pemain sosiodrama pelaku untuk berunding beberapa menit sebelum mereka melakukan pementasan sosiodrama. Setelah pementasan sosiodrama selesai peneliti akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian mereka berdiskusi mengenai masalah-masalah yang ada dalam cerita sosiodrama yang sudah dipentaskan. Dalam kelompok diskusi, siswa diajak bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam cerita drama tersebut. Kemudian setiap kelompok dipersilahkan untuk menyampaikan hasil diskusi. Berdasarkan hasil diskusi dapat dilihat tingkat perilaku bullying siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama. Selain itu, tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa juga dapat diukur melalui pengisian angket kecenderungan perilaku bullying. Selama proses kegiatan bimbingan peneliti dan mitra kolaboratif juga dapat melakukan observasi siswa dan melakukan wawancara di akhir kegiatan bimbingan untuk melengkapi datainformasi yang sudah didapat.

E. Hipotesis Tindakan