Layanan Bimbingan Kelompok KAJIAN PUSTAKA

masyarakat yang luas. Menurut Cowie 2009:18 konteks masyarakat yang lebih luas meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial yang mempertahankan tingkat ketidaksetaraan ekonomi atau sosial yang tinggi antara kelompok di dalam masyarakat. 5. Dampak Perilaku Bullying Bagi Pelaku dan Korban Bullying memiliki dampak yang negatif bagi perkembangan karakter anak, baik bagi si korban maupun pelaku. Jika tidak diatasi, perilaku bullying akan menyebabkan agresi yang lebih jauh. Dampak bagi diri korban akan menimbulkan perasaan tertekan. Kondisi ini menyebabkan korban mengalami kesakitan fisik dan psikologis, kepercayaan diri yang kurang, malu, trauma, terisolir, dan takut sekolah. Apabila bullying dibiarkan, pelaku bullying akan belajar bahwa tidak ada resiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan, agresi ataupun mengancam anak lain. Ketika dewasa, pelaku bullying akan memiliki potensi yang lebih besar untuk menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi sosialnya maupun hukum Pengaruh Bullying, 2008.

B. Layanan Bimbingan Kelompok

1. Pengertian Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok merupakan pemberian bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok yang membahas masalah- masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. Pemberian informasi dalam bimbingan kelompok dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karier, ataupun kehidupan Nurihsan,2006: 23. Layanan bimbingan kelompok memungkinkan peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan Yusuf:2005. 2. Manfaat dan Tujuan Bimbingan Kelompok Winkel Sri Hastuti 2007:565 menjelaskan manfaat bimbingan kelompok adalah mendapat kesempatan untuk berkontak langsung dengan banyak siswa, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri setelah menyadari bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan, dan tantangan yang kerap kali sama. Siswa juga dapat berani mengemukakan pendapatnya di depan teman-teman kelompoknya. Menurut Prayitno dan Anti 1994 tujuan bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu para siswa yang mengalami masalah melalui prosedur kelompok. Selain itu juga mengembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu, baik suasana yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk: a. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman- temannya. b. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok c. Melatih siswa untuk dapat membina kekaraban bersama teman-teman dalam kelompok khususnya teman di luar kelompok pada umumnya. d. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok. e. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain. f. Melatih siswa memperoleh ketrampilan sosial. g. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungan dengan orang lain 3. Keuntungan Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok memiliki beberapa keuntungan, yaitu: a. Anak bermasalah dapat mengenali diriya melalui teman-teman kelompok. Anak dibantu teman lain dalam menemukan dirinya dan sebaliknya, anak dapat membantu teman lain untuk menemukan dirinya. b. Sikap-sikap positif anak dapat dikembangkan seperti toleransi, saling menghargai, kerjasama, tanggung jawab, disiplin, kreativitas, dan sikap-sikap kelompok lainnya. c. Dapat menghilangkan beban-beban moril seperti malu, penakut dan sifat-sifat egoistis, agresif, manja, dan sebagainya. d. Dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan emosi, konflik-konflik, kekecewaan-kekecewaan, curiga-mencurigai, iri hati, dan sebagainya. e. Dapat mengembangkan gairah hidup dan melakukan tugas, suka menolong, disiplin, dan sikap-sikap lainnya.

C. Metode Sosiodrama