Rekaman Pelaksanaan Tindakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan paparan secara berurutan mengenai hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Hasil penelitian terdiri dari hasil pra penelitian, siklus I dan siklus II.

A. Rekaman Pelaksanaan Tindakan

Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling ini dilaksanakan pada bulan November 2014, di SMP Kanisius Pakem. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. Prosedur dan hasil penelitian tindakan bimbingan dan konseling terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II. Data hasil penelitian ini kemudian dijadikan bahan untuk dijabarkan dalam pembahasan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut: Tabel 9 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus HariTanggal Materi Metode Pra Tindakan 3 November 2014 Belum menggunakan materi Belum menggunakan sosiodrama Siklus I 10 November 2014 Empati Sosiodrama Siklus II 15 November 2014 Toleransi Sosiodrama Berikut ini adalah penjabaran pelaksanaan kegiatan penelitian perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem dari kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II: 1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi serta angket perilaku bullying, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali lebih dalam mengenai tingkat perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem melalui bimbingan kelompok sebelum menggunakan sosiodrama. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a. Perencanaan Tahap perencanaan dalam pra penelitian ini berfungsi untuk mempermudah peneliti untuk melakukan tindakan bimbingan pada siklus I. Tahap ini berisi rancangan kegiatan yang akan dilakukan peneliti saat pelaksanaan pra penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan meliputi: 1 Penyusunan Instrumen Penelitian a Panduan Observasi Panduan observasi disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitrakolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b Angket kecenderungan perilaku bullying Angket perilaku bullying siswa disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa setelah diberikan bimbingan kelompok. c Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian angket. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan dan arahan guru wali kelas. Selama kegiatan penyebaran angket berlangsung, peneliti didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif dalam melakukan pengamatan siswa. Kegiatan pra penelitian tindakan ini berlangsung pada hari Senin, 3 November 2014 pukul 12.45. Peneliti datang bersama mitra kolaboratif yang akan mengobservasi peneliti dan siswa-siswi SMP Kanisius Pakem yang berkegiatan selama kegiatan pengisian angket berlangsung. Berikut rincian kegiatan pra tindakan: 1 Kegiatan Awal Kegiatan diawali oleh peneliti dengan mengucapkan salam pembuka dan sedikit berbasa-basi menanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabarnya?”. Pada saat itu juga peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan penelitian serta meminta dukungan dan kerjasama seluruh siswa selama proses kegiatan berlangsung. Peneliti juga berharap proses kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat terbentuknya kerjasama siswa dengan peneliti. 2 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini peneliti membagikan angket kepada siswa kemudian membacakan instruksi pengisian angket. Siswa boleh bertanya jika ada butir item yang kurang dipahami. Peneliti memberikan waktu 30 menit kepada siswa untuk mengisi angket. Setelah selesai, peneliti mengambil angket yang telah diisi siswa. 3 Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup, peneliti mengucapkan terimakasih atas kerjasama siswa dilanjutkan dengan doa penutup dan mengucapkan salam. c. Data Hasil Observasi, Angket Kecenderungan Perilaku Bullying, dan Wawancara pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan. 1 Data Hasil Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan observasi dan pengamatan respon siswa dari awal hingga akhir kegiatan. Berikut ini adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penentuan kategori berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa selama proses kegiatan bimbingan sebelum menggunakan metode sosiodrama pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: Tabel 10 Observasi Siswa Pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Presentase Kategori No.Subyek Jumlah Presentase 85-100 ST 70-85 T 4,7 2 10 55-70 S 1,2,5,9,10,11,13,14,15,16,17,18,20 13 65 40-55 R 3,6,8,12,19 5 25 0-40 SR Dari tabel di atas dapat dilihat presentase observasi siswa pada tahap pra tindakan bimbingan adalah 25 anak berada dalam kategori rendah R, 65 anak berada dalam kategori sedang S, dan 10 anak berada dalam kategori tinggi T. 58,33 61,11 47,22 72,22 66,66 50 75 52,77 66,66 55, 55 58,33 50 69,44 63,88 58 ,33 55, 55 55 ,55 63,88 44,44 58,33 5 10 15 20 25 30 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Grafik 1 Observasi Siswa Pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Pada grafik observasi di atas peneliti menganalisis subyek- subyek yang rendah berdasarkan tahap pra tindakan seperti subyek nomor 3, 6, 8, 12, dan 19. Hasil pengolahan di atas dijadikan acuan untuk melakukan observasi di tahap siklus I. 2 Data Hasil Kecenderungan Angket Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Angket kecenderungan perilaku bullying siswa disebarkan oleh peneliti diakhir kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan. Penyusunan angket perilaku bullying yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator perilaku bullying siswa. a Data Skor Subyek Data skor subjek merupakan data yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa. Berikut grafik data skor subjek pada pra tindakan: Tabel 11 Skor Subyek dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Dari tabel di atas dapat dilihat presentase yang cenderung melakukan perilaku bullying adalah 15 anak berada dalam kategori sangat rendah SR, 25 anak berada dalam kategori rendah R, 20 anak berada dalam kategori sedang S, dan 40 anak berada dalam kategori tinggi T. Anak yang berada dalam kategori tinggi ditunjuk sebagai pemeran sosiodrama. Grafik 2 Skor Subyek dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra PenelitianTindakan Bimbingan Dari grafik skor subyek di atas menunjukkan bahwa beberapa subyek memiliki kecenderungan perilaku bullying, diantaranya subyek Rentang Skor Kategori No.Subyek Jumlah Subyek Presentase 25-35 SR 3,14,18 3 15 35-45 R 5,8,12,15,20 5 25 45-55 S 9,10,11,13 4 20 55-65 T 1,2,4,6,7,16,17,19 8 40 65-75 ST - - - nomor 1,2,4,6,7,16,17, dan 19. Hasil pengolahan di atas dijadikan acuan untuk melakukan tindakan pada tahap siklus I. b Data Skor Item Data skor item ini bertujuan untuk menunjukkan item mana yang masih dalam kategori rendah. Hal ini digunakan peneliti untuk melakukan perencanaan dalam penentuan topik bimbingan pada siklus I. Berikut adalah tabel dan grafik data skor item dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan. Tabel 12 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor item angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan termasuk dalam kategori sangat rendah. Rentang Skor Kategori No Item Jumlah Item Presentase 33,75-47,25 SR 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27 27 100 47,25-60,75 R - - - 60,75-74,25 S - - - 74,25-87,75 T - - - 87,75- 101,25 ST - - - Grafik 3 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa item tertinggi yang menunjukkan kecenderungan perilaku bullying adalah item nomor 24 yang berbunyi “Saya menghina teman saya yang bodoh”. Item tersebut termasuk dalam aspek bullying verbal. 3 Hasil Wawancara pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a Siswa belum sepenuhnya berpartisipasi saat mengikuti kegiatan bimbingan. b Siswa merasa bingung dengan materi yang disampaikan oleh peneliti. c Siswa merasa bosan karena peneliti menyampaikan materi dengan metode ceramah. d Siswa belum mendapatkan manfaat dari kegiatan bimbingan pada hari ini. e Siswa belum memahami maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. d. Refleksi Setelah dilaksanakan kegiatan bimbingan pra tindakan, selanjutnya dilaksanakan refleksi terhadap capaian hasil. Peneliti, guru wali kelas, dan mitra kolaboratif mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan selama pra tindakan dan melakukan evaluasi. Berikut dipaparkan hasil refleksi. Secara umum pelaksanaan pra tindakan telah sesuai dengan yang telah direncanakan oleh peneliti. Namun demikian, masih terdapat beberapa hambatan yang muncul pada saat pra tindakan dilaksanakan dan hambatan inilah yang perlu diperbaiki. Beberapa hambatan tersebut antara lain: 1 Beberapa anak menggunakan kesempatan saat peneliti sedang menjelaskan untuk mengganggu teman, melempar barang milik teman, menendang kursi, menyoraki teman yang tidak bisa menjawab pertanyaan, menakut-nakuti teman. 2 Tidak mau menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti. 3 Membantah ketika disuruh. 4 Saat peneliti menjelaskan materi beberapa anak tidak memperhatikan. Peneliti dan mitra kolaboratif berdiskusi dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan pra tindakan yang telah dilaksanakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan pada layanan bimbingan pada siklus berikutnya, antara lain: 1 Peneliti memberikan perhatian dengan memberi pertanyaan pada siswa yang sering mengganggu teman saat peneliti sedang menjelaskan materi. 2 Pada siklus I peneliti harus lebih tegas pada siswa yang sering mengganggu teman dan tidak serius mengikuti kegiatan bimbingan. 3 Peneliti memperingatkan siswa supaya mengingat materi yang telah diberikan hari ini karena aka nada sesi tanya jawab pada siklus berikutnya untuk mengingat materi apa yang telah diberikan pada tahap pra ini. 2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Kegiatan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi serta angket kecenderungan perilaku bullying, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali lebih dalam mengenai tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki pada kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus I: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah memiliki persiapan untuk melaksanakan bimbingan pada tanggal 10 November 2014 pukul 13.15 di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Bentuk persiapan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan perangkat bimbingan dan penyusunan instrumen penelitian. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus I: 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Satuan Pelayanan Bimbingan SPB Topik bimbingan yang akan diberikan mengenai empati. Pilihan topik bimbingan ini berdasarkan dari hasil observasi siswa dan penilaian angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap pra penelitian tindakan. Dalam tahap pra tindakan peneliti sudah menggunakan metode sosiodrama. kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. b Materi Bimbingan Materi bimbingan yang diberikan oleh peneliti bersumber dari buku bullying, mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Materi bimbingan ini dipilih berdasarkan item tertinggi pada tahap siklus I yang berbunyi “Saya menghina teman saya yang bodoh”. 2 Penyusunan Instrumen Penelitian a Panduan Observasi Panduan observasi disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitrakolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b Angket kecenderungan perilaku bullying Angket kecenderungan perilaku bullying siswa disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa setelah diberikan bimbingan kelompok. c Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian angket. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Kegiatan penelitian tindakan pada tahap siklus I telah terlaksana sesuai dengan perencanaan, yaitu pada tanggal 10 November 2014 pukul 13.15 peneliti datang bersama dengan mitra kolaboratif. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peneliti didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif saat melakukan observasi siswa dan dokumentasi saat proses kegiatan bimbingan. Penilaian observasi siswa dimulai sejak awal peneliti dan mitra kolaboratif masuk kedalam kelas hingga berakhirnya proses kegiatan bimbingan. Dokumentasi dapat diambil sewaktu-waktu oleh mitra kolaboratif, asalkan masih dalam proses kegiatan bimbingan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan penelitian tindakan bimbingan siklus I: 1 Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan salam pembuka dan menanyakan kabar siswa. Sesuai dengan rencana, pada pertemuan kali ini peneliti akan menyampaikan topik bimbingan kelompok mengenai empati. Metode pengajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode sosiodrama. Peneliti menceritakan inti dari cerita drama yang akan dipentaskan. Setelah itu, peneliti menentukan siswa yang dapat atau bersedia memainkan tokoh dalam cerita drama tersebut dan memberikan waktu beberapa menit untuk melakukan persiapan seperti membaca naskah drama, mencoba menghayati tokoh yang akan diperankan dalam cerita drama tersebut, menentukan posisi setiap pemain, dan membagi tanggung jawab setiap pemain saat pementasan drama. 2 Kegiatan Inti Pementasan drama dilakukan sebelum penjelasan materi bimbingan. Pertama-tama siswa yang bertugas sebagai narrator membuka pementasan sosiodrama dengan membacakan kembali inti dari cerita sosiodrama tersebut dan mengenalkan siswa yang ikut berperan dalam sosiodrama tersebut. Saat pementasan sosiodrama dimulai, peneliti dan mitra kolaboratif mengamati siswa yang menjadi pemain dalam pementasan sosiodrama tersebut. Mereka nampak serius dan menghayati peran. Peneliti mengamati siswa yang menjadi penonton, hanya beberapa anak saja yang masih tidak memperhatikan sosiodrama pementasan tersebut. Kebanyakan dari mereka memperhatikan dan menikmati pementasan sosiodrama yang diperankan oleh teman mereka sendiri. Setelah pementasan sosiodrama selesai, peneliti menanyakan pendapat siswa tentang cerita sosiodrama tersebut. Salah satu dari siswa mengatakan bahwa pementasan sosiodrama tadi sangat menarik. Dia memahami akibat jika melakukan perilaku bullying kepada teman. 3 Kegiatan Penutup Diakhir kegiatan peneliti memberikan lembar refleksi pada masing-masing siswa untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan perasaan masing-masing dari mereka saat mengikuti kegiatan hari ini. Setelah selesai mengisi lembar refleksi, peneliti membagikan angket perilaku bullying untuk diisi. Setelah kegiatan selesai peneliti menutup pertemuan dengan salam dan mengingatkan siswa agar mempersiapkan diri pada pertemuan berikutnya. c. Data Hasil Observasi dan Hasil Angket Penelitian Tindakan Bimbingan Siklus I 1 Data Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan penilaian observasi dan mengamati respon siswa sejak awal hingga akhir kegiatan. Berikut ini adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penetuan kategori sedang berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa setelah menggunakan metode sosiodrama. Tabel 13 Observasi Siswa pada Tahap Siklus I Presentase Kategori No.Subyek Jumlah Presentase 85-100 ST 13 1 5 70-85 T 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,15,16 ,18,19,20 16 80 55-70 S 7,14,17 3 15 40-55 R - - - 0-40 SR - - - Dari tabel di atas dapat dilihat presentase observasi siswa pada tahap siklus I adalah 15 anak berada dalam kategori sedang S, 80 anak berada dalam kategori tinggi T, dan 5 anak berada dalam kategori sangat tinggi ST. Grafik 4 Observasi Siswa Pada Tahap Siklus I Pada grafik observasi di atas peneliti menganalisis subyek- subyek yang rendah berdasarkan tahap siklus I seperti subyek nomor 7,14, dan 17. Hasil pengolahan diatas dijadikan acuan untuk melakukan observasi di tahap siklus II. 2 Hasil Angket Perilaku Bullying pada Tahap Siklus I Angket kecenderungan perilaku bullying dibagikan oleh peneliti diakhir kegiatan siklus I. penyusunan angket perilaku bullying yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator perilaku bullying . a Data Skor Subjek Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan skor subyek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa setelah dilakukan perbaikan. Berikut adalah tabel dan grafik data skor subyek dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus I: Tabel 14 Skor Subyek dari Angket KecenderunganPerilaku Bullying Pada Tahap Siklus I Rentang Skor Kategori No.Subyek Jumlah Subyek Presentase 25-35 SR 2,6,8,9,12,14,15,18 8 40 35-45 R 3,5,7,10,11,13,16 7 35 45-55 S 1,4,17,20 4 20 55-65 T 19 1 5 65-75 ST - Dari tabel di atas dapat dilihat presentase skor subyek siswa pada tahap pra tindakan bimbingan adalah 40 anak berada dalam kategori sangat rendah SR, 35 anak berada dalam kategori rendah R, 20 anak berada dalam kategori sedang S, dan 19 anak berada dalam kategori tinggi T. Grafik 5 Grafik Skor Subjek Pada Tahap Siklus I Dari grafik skor subyek di atas menunjukkan bahwa beberapa subyek memiliki kecenderungan perilaku bullying, diantaranya subyek nomor 1, 4, 17, 20, dan 19. Hasil pengolahan di atas dijadikan acuan untuk melakukan tindakan pada tahap siklus II. b Data Skor Item Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan skor item penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa setelah dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Berikut adalah tabel dan grafik data skor item dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus I: Tabel 15 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Siklus I Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor item angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus I termasuk dalam kategori sangat rendah. Grafik 6 Grafik Skor Item pada Tahap Siklus I Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa item tertinggi yang menunjukkan kecenderungan perilaku bullying adalah item nomor 5. Jika dibandingkan dengan data pada tahap pra tindakan, item nomor 5 Rentang Skor Kategori No Item Jumlah Item Presentase 33,75-47,25 SR 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27 27 100 47,25-60,75 R - - - 60,75-74,25 S - - - 74,25-87,75 T - - - 87,75- 101,25 ST - - - lebih rendah karena dalam pengisian angket kondisi siswa berubah- ubah. 3 Hasil Wawancara pada Tahap Siklus I Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap siklus I: a Siswa menilai bahwa topik bimbingan hari ini menyenangkan. b Siswa menilai bahwa materi yang disampaikan peneliti sesuai dengan kebutuhan siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. c Siswa merasa terbantu dengan materi yang disampaikan oleh peneliti. d Siswa merasa dapat memahami alur cerita drama yang telah dipentaskan dan dapat merefleksikan pelajaran apa yang didapat dari pementasan drama tersebut. e Siswa menilai metode sosiodrama sangat menarik. Siswa semakin memahami materi yang disampaikan melalui metode sosiodrama. f Siswa menilai metode sosiodrama sudah sesuai dengan materi bimbingan yang disampaikan. g Siswa merasa senang dengan adanya sosiodrama dalam kegiatan bimbingan hari ini. d. Refleksi Refleksi penelitian tindakan siklus I dilakukan setelah selesai pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari angket, hasil pengamatan, dan wawancara. Secara keseluruhan, proses siklus I telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada siklus I telah menunjukkan bahwa ada perbaikan daripada saat pra tindakan atau sebelum menggunakan metode sosiodrama. hal ini namapk dilihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada siklus I menunjukkan adanya penurunan daripada saat pra tindakan. 3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II Kegiatan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi serta angket kecenderungan perilaku bullying, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali lebih dalam mengenai tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki pada kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus II: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah memiliki persiapan untuk melaksanakan bimbingan pada tanggal 15 November 2014 pukul12.15 di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Bentuk persiapan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan perangkat bimbingan dan penyusunan instrumen penelitian. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus II: 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Satuan Pelayanan Bimbingan SPB Topik bimbingan yang akan diberikan mengenai toleransi. Pilihan topik bimbingan ini berdasarkan dari hasil observasi siswa dan penilaian kecenderungan angket perilaku bullying pada tahap siklus I. Dalam tahap siklus I peneliti sudah menggunakan metode sosiodrama. kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. b Materi Bimbingan Materi bimbingan yang diberikan oleh peneliti bersumber dari buku bullying, mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Materi bimbingan dipilih berdasarkan item tertinggi nomor 1 pada tahap siklus II yang berbunyi “Saya memberi juluk an teman saya dengan sebutan nama orang tua nya”. 2 Penyusunan Instrumen Penelitian a Panduan Observasi Panduan observasi disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitrakolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b Angket kecenderungan perilaku bullying Angket kecenderungan perilaku bullying siswa disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa setelah diberikan bimbingan kelompok. c Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian angket. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Kegiatan penelitian tindakan pada tahap siklus II telah terlaksana sesuai dengan perencanaan, yaitu pada tanggal 15 November 2014 pukul 12.15 peneliti datang bersama dengan mitra kolaboratif. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peneliti akan didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif saat melakukan observasi siswa dan dokumentasi saat proses kegiatan bimbingan. Penilaian observasi siswa dimulai sejak awal peneliti dan mitra kolaboratif masuk kedalam kelas hingga berakhirnya proses kegiatan bimbingan. Dokumentasi dapat diambil sewaktu-waktu oleh mitra kolaboratif, asalkan masih dalam proses kegiatan bimbingan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan penelitian tindakan bimbingan siklus II: 1 Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan salam pembuka dan menanyakan kabar siswa. Sesuai dengan rencana, pada pertemuan kali ini peneliti akan menyampaikan topik bimbingan kelompok mengenai toleransi. Metode pengajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode sosiodrama. Pertama-tama peneliti menceritakan inti dari cerita drama tersebut dan menentukan siswa yang teridentifikasi melakukan perilaku bullying untuk memerankan tokoh dalam drama tersebut. Sebelum pementasan dimulai, peneliti memberikan waktu beberapa menit kepada pemain drama untuk memahami ceritanya, memahami peran masing-masing dalam pementasan drama. 2 Kegiatan Inti Pementasan drama dilaksanakan sebelum peneliti memberikan materi bimbingan. Pada pertemuan kali ini siswa terlihat antusias. Siswa yang menjadi penonton ikut berkonsentrasi mengikuti jalannya cerita pementasan drama tersebut. Pada saat pementasan drama, peneliti mengamati siswa yang sedang bermain drama. Mereka sangat serius dalam memerankan peran masing-masing dan dapat bekerjasama dengan kelompok. Ketika pementasan drama selesai, peneliti menanyakan kembali tentang cerita drama tersebut. Siswa merespon dengan sangat baik, memahami setiap inti dari cerita drama tersebut. 3 Kegiatan Penutup Diakhir kegiatan peneliti meminta beberapa siswa untuk merefleksikan apa yang telah didapat dari kegiatan hari ini secara spontan. Ada siswa yang dengan sukarela merefleksikan apa yang didapat dari kegiatan bimbingan hari ini. Dia mengatakan bahwa merasa senang dengan adanya kegiatan bimbingan hari ini. Materi yang disampaikan peneliti memberikan manfaat bagi mereka. Ada juga siswa yang ditunjuk untuk mengemukakan pendapatnya terhadap kegiatan bimbingan hari ini. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa atas partisipasi hari ini dan mengucapkan salam. c. Data Hasil Observasi, Hasil Angket Kecenderungan Perilaku Bullying, dan Wawancara pada Tahap Siklus II 1 Data Hasil Observasi pada Tahap Siklus II Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan observasi dan pengamatan respon siswa dari awal hingga akhir kegiatan. Berikut adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penentuan kategori berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa setelah menggunakan metode sosiodrama pada siklus II: Tabel 16 Observasi Siswa Pada Tahap Siklus II Presentase Kategori No.Subyek Jumlah Presentase 85-100 ST 1,2,3,5,6,9,10,13,15,17,18,19 12 60 70-85 T 4,7,11,12,16 5 25 55-70 S 8,14 2 10 40-55 R 20 1 5 0-40 SR - - - Dari tabel di atas dapat dilihat presentase observasi siswa pada tahap siklus II adalah 5 anak berada dalam kategori rendah R, 10 anak berada dalam kategori sedang S, 25 anak berada dalam kategori tinggi T, dan 60 anak berada dalam kategori sangat tinggi ST. Grafik 7 Observasi Siswa Pada Tahap Siklus II Pada grafik observasi di atas peneliti menganalisis subyek- subyek yang rendah berdasarkan tahap siklus II adalah subyek nomor 20 . 2 Hasil Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Siklus II Angket kecenderungan perilaku bullying disebarkan oleh peneliti diakhir kegiatan siklus II. Penyusunan angket kecenderungan perilaku bullying yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator kecenderungan perilaku bullying. a Data Skor Subjek Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan subyek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa pada tahap siklus II. Berikut adalah tabel dan grafik analisis hasil angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus II: Tabel 17 Skor Subyek pada Siklus II Rentang Skor Kategori No.Subyek Jumlah Subyek Presentase 25-35 SR 1,4,5,6,7,8,9,10,11,12 ,13,15,17,18,19 15 75 35-45 R 2,3,14,16,20 5 25 45-55 S 55-65 T 65-75 ST Dari tabel di atas dapat dilihat presentase skor subyek siswa pada siklus II adalah 75 anak berada dalam kategori sangat rendah SR dan 5 anak berada dalam kategori rendah R. Grafik 8 Grafik Skor Subjek pada Tahap Siklus II Dari grafik skor subyek di atas menunjukkan bahwa tidak ada subyek yang cenderung melakukan perilaku bullying pada tahap siklus II. b Data Skor Item Data ini merupakan hasil dari analisis dan angket kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan dari skor per item. Tujuannya untuk mengetahui penurunan item. Berikut adalah tabel dan grafik dan data skor item dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus II: Tabel 18 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Siklus II Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor item angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus II termasuk dalam kategori sangat rendah. Grafik 9 Grafik Item pada Tahap Siklus II Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa item tertinggi yang menunjukkan kecenderungan perilaku bullying adalah item nomor 1 yang berbunyi “Saya memberi julukan teman saya dengan sebutan nama orang tua nya”. Item tersebut termasuk dalam aspek bullying verbal. Rentang Skor Kategori No Item Jumlah Item Presentase 33,75-47,25 SR 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27 27 100 47,25-60,75 R - - - 60,75-74,25 S - - - 74,25-87,75 T - - - 87,75- 101,25 ST - - - 3 Hasil Wawancara pada Tahap Siklus II Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap siklus II: a Siswa sangat aktif dalam kegiatan bimbingan hari ini. Siswa dapat mengutarakan pendapatnya tanpa malu-malu atau takut. b Siswa merasa terbantu dengan adanya metode sosiodrama dalam memahami materi yang disampaikan oleh peneliti. c Siswa merasa senang dengan adanya pementasan drama. Mereka dapat mengutarakan perasaan mereka melalui pementasan drama tersebut. d Setelah mengikuti kegiatan bimbingan siswa semakin memahami akibat melakukan perilaku bullying terhadap teman lain. e Siswa terkesan dengan kegiatan bimbingan pada hari ini. d. Refleksi Secara keseluruhan kegiatan bimbingan pada pertemuan siklus II berjalan sesuai dengan rencana. Siswa ikut berperan dalam melancarkan kegiatan hari ini. Siswa yang tadinya tidak mau mendengarkan, mengganggu teman, mengambil barang milik teman, memanggil nama teman dengan sebutan lain, memalak teman menjadi sadar bahwa perilaku mereka selama ini merugikan orang lain. Berdasarkan hasil angket kecenderungan perilaku bullying, observasi siswa, dan wawancara menunjukkan bahwa adanya penurunan kecenderungan perilaku bullying dari siklus I dan penurunan kecenderungan perilaku bullying yang signifikan di siklus II.

B. Deskripsi Hasil Penelitian