d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan mitra kolaboratif untuk
melengkapi data yang didapatkan oleh peneliti. Pada saat melakukan kegiatan bimbingan mitra kolaboratif melakukan observasi terhadap peneliti
dari awal hingga akhir bimbingan.
H. Teknik Analisis Data
1. Angket Kecenderungan Perilaku Bullying Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat kecenderungan
perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 20132014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik pengkategorisasian jenjang ordinal. Norma pengkategorisasian menggunakan kriteria Azwar 2011: 108. Terdapat lima kategorisasi skor item
yang digunakan dalam mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan
sangat rendah. Kategorisasi skor item dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6 Kategorisasi Skor Item
Formula Kategori Rentang Nilai
Skoring Item Angket Perilaku Bullying
Kategori
X≤µ - 1,5
σ
X≤47,25 Sangat Rendah
µ - 1,5σX≤µ-0,5σ
47,25 X≤60,75
Rendah µ -
0,5σX≤µ+0,5σ 60,75
X≤74,25 Sedang
µ + 0,5σX≤µ+1,5σ 74,25
X≤87,75 Tinggi
µ + 1,5σX 87,75X
Sangat Tinggi
Keterangan :
Xmaksimum : 4 x 27 = 108
Xminimum : 1 x 27 = 27
Luas Jarak : 108 - 27 = 81
Standar Deviasi sd : 816 = 13,5
Mean Teoritik : 108+272 = 67,5
Berikut adalah kategorisasi skor subjek yang berguna untuk menentukan pencapaian skor tertentu:
Tabel 7 Kategorisasi Skor Subyek
Formula Kategori Rentang Nilai Skoring Subyek
Angket Perilaku Bullying Kategori
X≤µ - 1,5σ X≤35
Sangat Rendah µ -
1,5σX≤µ-0,5σ 35X≤45
Rendah µ -
0,5σX≤µ+0,5σ 45X≤55
Sedang µ + 0,5σX≤µ+1,5σ
55X≤65 Tinggi
µ + 1,5σX 65X
Sangat Tinggi
Keterangan :
X maksimum : 4 x 20 = 80
X minimum : 1 x 20 = 20
Luas Jarak : 80
– 20 = 60 Standar Deviasi sd
: 60 : 6 = 10 Mean Teoritik
: 80+20 : 2 = 50
2. Observasi Kegiatan Bimbingan Data hasil observasi kegiatan bimbingan dianalisis dengan
mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok yaitu menggunakan lembar observasi siswa dan peneliti. Penilaian dapat dilihat
dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar keberhasilan kegiatan bimbingan untuk mengurangi kecenderungan
perilaku bullying siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah
dibuat, maka dalam menghitung presentase skor hasil observasi digunakan cara sebagai berikut:
q = presentase skor hasil observasi kegiatan bimbingan kelompok siswa dengan peneliti
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh t = skor maksimal
Selanjutnya, presentase skor hasil observasi kegiatan bimbingan siswa dan peneliti dianalisis sesuai dengan pedoman kriteria observasi kegiatan
bimbingan siswa dan peneliti sebagai berikut:
Tabel 8 Kriteria Kategori Hasil Presentase
Skor Observasi Siswa dan Peneliti Presentase yang diperoleh
Kriteria
85≤ q ≤ 100 Sangat Tinggi
70 ≤ q ≤ 85
Tinggi 55
≤ q ≤ 70 Sedang
40 ≤ q ≤ 55
Rendah ≤ q ≤ 40
Sangat Rendah Ridwan, 2007: 15
q = presentase skor hasil observasi perilaku bullying siswa
3. Analisis Data Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi,
bertatap muka yang disengaja, terencana, dan sistematis antara pewawancara interviewer dengan individu yang diwawancarai interviewee Hidayat dan
Badrujaman, 2012: 124. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to
face maupun dengan menggunakan telepon.
1 Analisis Data Wawancara Terstruktur Analisis data wawancara terstruktur terdiri dari 5 butir pertanyaan terbuka
yang diajukan kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Hasil dari wawancara terstruktur dapat menjadi bahan acuan dalam merencanakan
tindakan perbaikan di setiap siklus. 2 Analisis Data Wawancara Tidak Terstruktur
Analisis data wawancara tidak terstruktur diajukan kepada guru wali kelas pada awal pra tindakan.
4. Analisis Data Dokumentasi Analisis data dokumentasi dalam penelitian ini berupa rekaman foto.
Rekaman foto dilakukan sejak awal siklus hingga akhir siklus. Hasil rekaman foto dapat digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi,
angket, dan wawancara. 5. Analisis Uji T
Analisis uji t didapat berdasarkan hasil perhitungan SPSS non parametric tes dengan memakai uji dua sampel berpasangan Wilcoxon. Singgih
2012 menjelaskan H0 ditolak jika nilai asymp sig nilai Z.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN