Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra penelitian-siklus I adalah -2,857 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,004. Pada siklus I- siklus II nilai Z adalah -3,021 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,003. Pada siklus II-pra tindakan adalah -3,417 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,001. Jika 0,00 0,05 maka Ho ditolak, jadi kesimpulannya ada penurunan perilaku bullying melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama pada kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 20132014. Hasil uji SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

C. Pembahasan

Bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama adalah bimbingan kelompok yang di dalamnya terdapat kegiatan sosiodrama. Dimana sosiodrama yang di dalamnya terdapat pembelajaran bermain peran yang menjadi salah satu pendukung berlangsungnya kegiatan bimbingan kelompok. Adanya metode sosiodrama juga memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah sosial. Selanjutnya sosiodrama menurut Depdiknas 2012 dalam Abdullah, 2013 adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter. Melalui sosiodrama ini anak dilatih untuk menumbuhkan rasa empati kepada teman, anak juga diajarkan bagaimana bersikap toleransi kepada teman. Winkel Sri Hastuti 2007:565 menjelaskan manfaat bimbingan kelompok adalah mendapat kesempatan untuk berkontak langsung dengan banyak siswa, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri setelah menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri setelah menyadari bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan, dan tantangan yang kerap kali sama. Metode sosiodrama ini memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa merasakan bagaimana menjadi anak korban bullying, apa yang dirasakan, bagaimana tanggapan mereka, apa yang dipikirkan anak yang menjadi korban bullying . Terlihat dari pra tindakan ada beberapa anak yang sering melakukan perilaku bullying, seperti menghina teman di depan teman lain. Namun setelah dilakukan siklus I dan siklus II, anak yang sebelumnya sering mengejek teman, menghina, dan memanggil teman dengan nama julukan, lebih berhati-hati dalam berkata. Anak bisa menyebutkan perilaku apa saja yang termasuk dalam perilaku bullying . Selanjutnya, bimbingan pada siklus I dan siklus II peran peneliti adalah membantu anak-anak yang menjadi subyek penelitian untuk bisa mengurangi perilaku bullying. Coloroso 2003 berpendapat bahwa perilaku bullying merupakan tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan teror termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang spontan, bersifat atau hampir tidak terlihat. Dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying sangat berbahaya apabila tidak dicegah. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket dan hasil observasi sebelum digunakan metode sosiodrama, anak yang melakukan perilaku bullying cukup tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak melakukan perilaku bullying adalah faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri, faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan dan komunitas, sosial kultural. Perilaku bullying yang sering dilakukan adalah bullying verbal, seperti menjelek-jelekkan teman, menghina teman, memanggil teman dengan nama julukan yang tidak pantas. Setelah dilakukan siklus I dan siklus II menggunakan metode sosidrama, perilaku bullying anak menurun. Perilaku bullying yang menurut diperkuat oleh keunggulan metode sosiodrama yang menumbuhkan rasa empati dan memperkaya siswa dalam berbagai pengalaman situasi sosial yang bersifat problematik, memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa mengenai cara menghafal dan memecahkan suatu masalah, dengan bermain peran siswa memperoleh kesempatan untuk belajar mengekspresikan penghayatan mereka mengenai suatu problema sosial. 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN