Siswa B Perubahan Pemahaman Secara Akomodasi
57
P:Lalu gimana? S:Berarti impuls itu
dipengaruhi gaya dan waktu sentuh, berarti hubungannya
sebanding dengan impuls kan ya mba
Pernyataan ini menunjukkan bahwa siswa memahami konsep
impuls, siswa mengubah pemahamannya menjadi sesuai
Hukum kekekalan momentum nilai momentum benda sebelum
tabrakan sama dengan nilai momentumnya setelah tabrakan
karena tidah ada gaya lain yang menggangu
S:Hukum kekekalan momentum itu momentumnya
sama dengan nol P:Kenapa kok sama dengan
nol? S:mmm nda tau mba, bingung
aku P:Kamu bilang hukum
kekekalan momentum, momentumnya nol, itu gimana?
S:mmm kenapa ya mba P:Misalnya ada dua motor
begerak ni dijalan Ringroad, punya momentum nda kedua
motor itu? S:Motor bergerak dua duanya
punya momentum mba P:Kemudian kedua motor itu
bertemu diperempatan jombor, lalu tabrakan sekarang apakah
kedua motor itu punya momentum?
S:Setelah tabrakan ya momentum kedua motor nol
mba P:kenapa bisa nol?
S:Kan mereka bergerak ni, lalu Pernyataan ini belum tepat,
siswa belum mengetahui hukum kekakalan momentum
Peneliti memberikan ilustrasi untuk membantu siswa
mengubah pemahamannya Siswa tetap mempertahankan
pemahamannya yang salah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tabrakan nah karena tabrakan itu
P:Kenapa kok setelah tabrakan momentumnya nol?
S:Karena setelah tabrakan keduanya diam mba
P:Kedua duanya diam kenapa? S:Kan tadi awalnya gerak lalu
tabrakan lalu kedua motornya diam setelah diam baru
motornya mental mba P:Motornya mental, mental itu
motornya diam atau bergerak? S:Eh, mental berarti bergerak
P:Kalo motornya bergerak ada momentum nda?
S:Iya mba keduanya punya momentum
P:Momentum kedua motor itu sebelum tabrakan dan setelah
tabrakan gimana? S:mmm Oh nilai momentum
sebelum tabrakannya beda dengan setelah tabrakan ya
kan mba P:Kenapa beda?
S:Ya kan tadi kan awalnya sebelum tabrakan motor punya
kecepatan tapi pas setelah tabrakan kecepatannya berubah
P:Kenapa kecepatannya berubah?
S:Karena setelah tabrakan itu buat gerak mobilnya berkurang
mba nanti kecepatannya mengecil
P:Kecepatannya mengecil kok bisa?
S:Iya kan motornya gerak mba, lalu tabrakan nah karena
tabrakan itu kan pasti ada bagian
– bagian motor yang Peneliti memberikan pertanyaan
yang sesuai dan mendalam untuk membantu siswa
mengubah pemahamannya Siswa mengetahui benda yang
terpental memiliki momentum Siswa memahami nilai
momentum sebelum dan sesudah tabrakan berbeda
Peneliti mengkonfirmasi pemahaman awal siswa untuk
membantu siswa mengingat kembali
Pernyataan ini merupakan penjelasan dari ilustrasi dan
pertanyaan peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
hancur selain itu gerak motor yang tadinya cepat jadi
berkurang gitu kan mba P:Oh gitu momentum sebelum
dan sesudah tabrakan beda karena ada pengurangan
kecepatan setelah tabrakan? S:Iya kali ya mba
P:Hukum kekekalan momentum, tadi apa?
S:Hukum kekekalan momentum berarti kekal nilai
momentumnya masih tetap ada P:Kalo tabrakan antara motor
tadi ada gaya lain dari luar yang mengganggu?
S:mmm kayanya nda ada hanya tabrakan antar motor 1 dan
motor lainnya P:Nilai momentumnya gimana?
S:Berarti nilai momentumnya setelah dan sesudah tabrakan
sama P:Kenapa kamu berubah
pikiran, tadi beda sekarang sama?
S:Karena terjadi pada benda yang sama dan karena hukum
kekekalan momentum kan berarti momentumnya kekal,
lalu karena tidak ada gaya lain yang mengganggu makanya
nilainya sama P:Jadi hukum kekekalan
momentum apa?s S:Hukum kekekalan
momentum nilai momentum benda sebelum tabrakan sama
dengan nilai momentumnya setelah tabrakan karena tidah
ada gaya lain yang menggangu Peneliti memberikan pertanyaan
terkait ilustrasi tabrakan motor Pernyataan ini menunjukkan
bahwa siswa sudah memahami hukum kekekalan momentum,
siswa mengubah pemahamannya
60
Berdasarkan tabel diatas, pemahaman awal siswa tentang
momentum belum tepat, ditunjukkan dengan “kalo massanya besar, nanti nilai
momentumnya kecil”. Peneliti memberikan ilustrasi
tentang dua benda identik yang bergerak dengan kecepatan tertentu, untuk membantu siswa mengubah pemahamannya selain itu peneliti
mengkonfirmasi pernyataan siswa, dengan begitu siswa mengetahui pengaruh massa dan kecepatan. Siswa mengubah pemahamannya
menjadi lebih sesuai, ditunjukkan dengan “Eh jadinya kalo massa benda dan kecepatannya gede nanti momentumnya gede”. Hal ini
sesuai dengan konsep sebenarnya, momentum dipengaruhi massa dan kecepatan benda yang hubungannya sebanding Tipler, 2001:219. Ini
menunjukkan siswa mengalami perubahan pemahaman melaui akomodasi, yaitu membentuk, memodifikasi pemahamanskema baru
sehingga menjadi sesuai Suparno, 1997. Pernyataan siswa tentang momentum termasuk besaran skalar
belum tepat, ditunjukkan dengan “Momentum itu termasuk besaran skalar”. Peneliti memberikan ilustrasi tentang motor yang bergerak
dengan kecepatan tertentu untuk membantu siswa mengubah pemahamannya, selain itu peneliti juga memberikan pertanyaan yang
mendalam dan konfirmasi, sehingga siswa mengetahui besaran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
memiliki nilai dan arah termasuk besaran vektor. Siswa mengubah
pemahamannya tentang momentum, ditunjukkan dengan ” Kalo begitu momentum juga termasuk besaran vektor ya, karena mengikuti
kecepatan yang merupakan besaran vektor”. Hal ini sesuai dengan
konsep sebenarnya, momentum termasuk besaran vektor Tipler, 2001:219. Siswa mengalami perubahan skema kognitif melalui
akomodasi, yaitu membentuk skema baru ke dalam pola pemahaman individu sehingga menjadi sesuai Suparno, 1997.
Pernyataan awal siswa tentang impuls sudah benar, namun belum lengkap. Peneliti memberikan pertanyaan yang berlawanan
dengan pernyataan siswa, sehingga siswa mengalami konflik kognitif yang menyebabkan siswa masih ragu dengan pernyataannya.
Pernyataan siswa mengenai impuls kemudian menjadi salah,
ditunjukkan dengan “Impuls itu gaya dibagi waktu sentuhnya”.
Peneliti memberikan ilustrasi terkait paku dan palu, untuk membantu siswa mengubah pemahamannya. Siswa mengetahui waktu sentuh
paku dan palu itu singkat yang mempengaruhi besarnya impuls. Siswa mengubah pemahamannya mengenai impuls, ditunjukkan dengan
”Berarti impuls itu dipengaruhi gaya dan waktu sentuh, berarti hubungannya sebanding dengan impuls kan”. Hal ini sesuai dengan
konsep sebenarnya, impuls merupakan hasil kali gaya yang diberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dengan waktu sentuhnya Tipler, 2001:242. Siswa mengalami perubahan skema kognitif melalui akomodasi.
Siswa memahami hukum kekekalan momentum masih salah,
ini ditunjukkan dengan ”hukum kekekalan momentum itu momentumnya sama dengan nol”. Peneliti memberikan ilustrasi
tentang motor yang bergerak dengan kecepatan tertentu, untuk membantu siswa mengubah pemahamannya. Peneliti memberikan
pertanyaan tentang momentum motor yang bertabrakan, pernyataan
siswa masih juga salah, ini ditunjukkan dengan ”Setelah tabrakan ya momentum kedua motor nol”. Peneliti terus memberikan pertanyaan
yang sesuai dan mendalam, selain itu peneliti juga mengkonfirmasi pernyataan siswa, untuk membantu siswa mengubah pemahamannya.
Siswa memahami nilai momentum sebelum dan sesudah juga masih
salah, ini ditunjukkan dengan “nilai momentum sebelum tabrakannya beda dengan setelah tabrakan”. Peneliti memfasilitasi siswa dengan
memberikan pertanyaan yang sesuai, ilustrasi dan konfirmasi, untuk membantu siswa mengubah pemahamannya. Siswa mengetahui
tentang hukum kekekalan momentum, ini ditunjukkan dengan
“Hukum kekekalan momentum nilai momentum benda sebelum tabrakan sama dengan nilai momentumnya setelah tabrakan karena
tidak ada gaya lain yang menggangu
”. Hal ini sesuai dengan konsep sebenarnya, hukum kekekalan momentum ketika jumlah gaya luar
63
yang bekerja pada sistem adalah nol, maka momentum total sistem konstantetap Tipler, 2001:221. Siswa mengalami perubahan skema
kognitif melalui akomodasi, sehingga siswa mengubah struktur pemahamannya menjadi lebih sesuai.