Kriteria tersebut adalah : 1.
Wanita usia 35-65 tahun. 2.
Dinyatakan kanker payudara stadium lanjut. 3.
Memiliki Psychological Well Being yang baik. Subjek dengan psychological well being yang baik ditentukan
dengan cara menilai rentang kebahagiaan.
F. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Skala Item Tunggal
Untuk melihat kondisi kesejahteraan psikologis subjek, pada awalnya, peneliti akan menggunakan skala yang merupakan hasil
adaptasi dari skala The Ryff’s Scale of Psychological Well Being. Skala
ini terdiri dari 42 item yang masing-masing item memiliki rentang 1 sampai 6. Keseluruhan item pada skala ini merepresentasikan 6
dimensi psychological well being, sehingga masing-masing dimensi terdiri dari 7 pernyataan. Pernyataan-pernyataan dalam skala ini dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu favorable dan unfavorable. Namun, hasil yang didapat setelah dilakukan uji coba pada
skala ini adalah daru 42 item yang tersedia, terdapat 20 item yang gugur. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, maka peneliti memutuskan
untuk tidak menggunakan The Ryff’s Scale of Psychological Well
Being untuk melihat kondisi kesejahteraan psikologis. Peneliti tidak
menggunakan The Ryff’s Scale of Psychological Well Being
dikarenakan hanya sedikit item yang valid untuk digunakan, dan sebaran item yang valid tidak seimbang pada setiap indikatornya.
Selain itu, karena skala tersebut merupakan skala yang diadaptasi dari skala luar negeri, ada kemungkinan isi dari skala tersebut tidak sesuai
dengan budaya yang ada di Indonesia. Adapun distribusi item skala pengukuran psychological well being beserta hasil uji coba skala dapat
dilihat pada lampiran. lampiran 1 Untuk tetap bisa melihat kondisi kesejahteraan psikologis yang
dimiliki subjek, maka peneliti membuat skala yang isi dari skala tersebut sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. Pengukuran
tersebut menggunakan Skala Item Tunggal. Untuk memperkuat hasil skala item tunggal mengenai psychological well being ini, peneliti
menambahkan beberapa pertanyaan mengenai kondisi psychological well being dalam proses wawancara.
Skala tersebut disusun dengan melakukan survey terlebih dahulu. Survey tersebut dilakukan terhadap 73 orang 27 laki-laki, 46
perempuan dengan rentang usia 19-38 tahun. Survey tersebut dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada masyarakat dan
dengan menyebar kuesioner secara on line. Sebanyak 17 orang dilakukan survey secara langsung, dan sisanya, yaitu sebanyak 56
orang dilakukan survey secara on line.
Survey ini dilakukan untuk mencari padanan pengertian dari psychological well being yang digunakan masyarakat di Indonesia.
Survey ini menggunakan 1 pertanyaan yang secara sederhana sudah mencakup seluruh dimensi Psychological Well Being. Pertanyaan
tersebut adalah “Jika ada seseorang, yang dalam kondisi apapun, dia mampu menerima diri apa adanya, mampu berelasi dengan baik,
mandiri, bisa menguasai lingkungannya, mampu mengembangkan diri, dan memiliki tujuan hidup, menurut Anda, apa yang orang tersebut
sudah alamirasakan ?”. Pada awalnya, dalam pertanyaan tersebut tidak
diberi pilihan jawaban, namun karena beberapa orang tidak memahami, maka pertanyaan tersebut dilengkapi dengan 4 pilihan
jawaban. Adapun
keempat pilihan
jawab tersebut
adalah “kesejahteraan”, “kebahagiaan”, “ketentraman”, dan “lain-lain”.
Berdasarkan hasil survey ini, terdapat banyak istilah yang digunakan oleh masyarakat dalam menggambarkan kondisi psikologis
seseorang. Istilah-istilah yang muncul dalam survey ini adalah kesejahteraan, kebahagiaan, ketentraman, penerimaan diri, aktualisasi
diri, menemukan jati diri, kedamaian, sukses dalam hidup, pemahaman diri, ketenangan, dan keharmonisan. Berdasarkan hasil survey,
sebagian besar menjawab dengan istilah Kebahagiaan 28 jawaban. Sehingga, istilah “Kebahagiaan” akan dipakai dalam skala item
tunggal ini untuk melihat kondisi psychological well being subjek. Adapun rincian hasil survey terdapat pada tabel 1.
Tabel 1 Hasil Survey Istilah Psychological Well Being
No. Istilah yang Ditemukan
Jumlah 1.
Kesejahteraan 15
2. Kebahagiaan