2. Dimensi-dimensi Psychological Well Being
Menurut Ryff dalam Papalia 2009, Psychological Well Being memiliki enam dimensi, yaitu :
a. Dimensi penerimaan diri
Penerimaan diri dengan nilai yang tinggi ditandai dengan memiliki nilai positif terhadap diri sendiri, mengakui dan
menerima berbagai aspek dalam diri termasuk yang baik maupun yang buruk, dan memiliki perasaan positif terhadap kehidupan
yang sudah terjadi. Sedangkan dimensi penerimaan diri dengan nilai yang rendah ditandai dengan memiliki perasaan tidak puas
terhadap diri sendiri, memiliki perasaan dikecewakan oleh apa yang telah terjadi di masa lalu, merasa bersalah dengan beberapa
kualitas diri, dan memiliki keinginan untuk menjadi berbeda dengan keadaan diri saat ini.
b. Dimensi hubungan positif dengan orang lain
Individu yang mampu menjalin hubungan positif dengan orang lain merupakan individu yang memiliki kehangatan,
kepuasan, memiliki hubungan yang terpercaya dengan orang lain, peduli dengan kesejahteraan orang lain, empati, memiliki afeksi
dan intimasi yang kuat, saling memberi dan menerima dalam hubungan antar manusia. Namun, individu yang memiliki nilai
rendah untuk dimensi ini, ditandai dengan tidak adanya hubungan yang dekat dan dipercaya dengan orang lain. Selain itu, mereka
juga mengalami kesulitan untuk bisa merasa hangat, terbuka, dan peduli terhadap orang lain, merasa terisolasi dan frustasi dalam
hubungan interpersonal. Hal lain yang menunjukkan adanya penilaian yang rendah dalam dimensi ini adalah tidak adanya
keinginan untuk membuat kompromi untuk mempertahankan ikatan yang penting dengan orang lain.
c. Dimensi otonomi
Seorang dapat dikatakan memiliki nilai tinggi dalam dimensi otonomi apabila dapat menentukan segalanya seorang diri
dan mandiri, serta mampu mengambil keputusan tanpa tekanan dan campur tangan orang lain. Selain itu juga mampu mengatur
perilaku dari dalam diri dan mampu mengevaluasi diri dengan standar. Sedangkan seorang yang memiliki nilai rendah dalam
dimensi otonomi apabila orang tersebut sangat memperhatikan dan mempertimbangkan harapan dan evaluasi dari orang lain,
tergantung kepada orang lain untuk membuat keputusan yang penting.
d. Dimensi penguasaan lingkungan
Seorang dapat dikatakan memiliki penguasaan lingkungan yang baik apabila mampu untuk memiliki keyakinan dan
kompetensi dalam mengatur lingkungannya, serta mampu membuat atau memilih konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan
nilai personal. Sedangkan dikatakan kurang baik apabila
mengalami kesulitan dalam mengelola tugas sehari-hari, hanya memiliki sedikit tujuan, tidak menyadari peluang yang ada di
sekeliling, dan kurang memiliki kontrol terhadap dunia luar. e.
Dimensi tujuan hidup Seorang yang dikatakan memiliki nilai tinggi pada dimensi
ini, apabila ia memiliki tujuan dalam hidup dan perasaan diarahkan, merasa memiliki makna pada kehidupan masa datang
dan masa lampau, serta memiliki tujuan dan objektivitas untuk hidup. Sedangkan seorang yang memiliki nilai rendah dalam
dimensi ini, merupakan seorang yang kurang peka dalam memaknai kehidupan, memiliki sedikit tujuan atau arah, tidak
melihat adanya tujuan dalam kehidupan masa lalu, serta tidak memiliki pandangan atau keyakinan yang memberikan makna pada
kejadian kehidupan. f.
Dimensi pertumbuhan pribadi Seorang yang memiliki pertumbuhan pribadi dengan nilai
yang tinggi, ditandai dengan adanya perasaan mengenai pertumbuhan yang berlanjut dalam dirinya, melihat diri sendiri
bertumbuh dan berkembang, mau menerima pengalaman baru, sadar akan potensi dalam diri, serta dapat berubah menjadi pribadi
yang efektif. Sedangkan seorang yang memiliki pertubuhan pribadi yang rendah akan merasa dirinya mengalami stagnasi, tidak
merasakan adanya peningkatan dalam dirinya, merasa bosan dan
tidak tertarik terhadap kehidupannya, serta tidak mampu mengembangkan sikap dan tingkah laku yang lebih baik.
3. Faktor yang Mempengaruhi Psychological Well Being