49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PROSES PENELITIAN
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa proses persiapan penelitian, yaitu :
a. Uji coba skala Psychological Well Being
Sebelum digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian, peneliti melakukan uji coba untuk melihat validitas dan
reliabilitasnya. Uji coba dilakukan pada tanggal 3 – 16 Maret 2013.
Uji coba dilakukan kepada sekelompok wanita usia 35-65 tahun. Alat ukur yang disebarkan untuk diuji coba adalah sebanyak 65
eksemplar, namun 1 eksemplar tidak kembali, sehingga yang diujicobakan sebanyak 64 subjek.
Dari hasil uji coba tersebut, diperoleh hasil bahwa dari 42 item, hanya 19 item yang lolos seleksi. Item yang lolos seleksi
dipilih berdasarkan hasil koefisien korelasi yang mendapatkan skor ≥ 0,3. Item yang gugur memiliki koefisien korelasi 0,3.
Sedikitnya jumlah item yang valid, maka skala ini tidak jadi digunakan untuk mengukur psychological well being. Alasan tidak
jadi dipakainya skala ini adalah skala yang digunakan ini merupakan skala hasil adaptasi dari
The Ryff’s Scale of
Psychological Well Being yang berasal dari luar negeri. Oleh sebab itu, ada kemungkinan isi dari skala ini tidak sesuai dengan budaya
yang ada di Indonesia. b.
Penyusunan single item scale Untuk menyusun skala item tunggal, peneliti melakukan
survey ke 73 orang untuk menanyakan mengenai istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi psychological
well being. Survey dilakukan pada tanggal 14-24 April 2013. Hasil survey menunjukkan bahwa istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan kondisi psychological well being adalah istilah “kebahagiaan”. Istilah yang ditemukan akan digunakan untuk item
pada skala item tunggal pengukuran psychological well being. Alasan penggunaan skala item tunggal ini adalah skala item
tunggal merupakan metode pengukuran yang sederhana dan metode ini yang sesuai dengan tujuan dari penggunaan skala
pengukuran, yaitu mengukur tingkat psychological well being yang isi dari skala tersebut sesuai dengan budaya di Indonesia. Akan
tetapi, skala ini menjadi lemah karena hanya menggunakan 1 temuan istilah, yang berjumlah 28 suara, dari total 73 suara.
c. Melakukan perizinan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan subjek
penelitian. Untuk mendapatkan subjek penelitian, peneliti mengajukan
permohonan izin ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pengajuan
surat perizinan dilakukan pada 4 Maret 2013 dan mendapatkan kepastian perizinan dari pihak rumah sakit pada tanggal 23 Maret
2013. Setelah mendapatkan izin dari pihak Rumah Sakit, maka
peneliti meminta izin ke bagian Bedah dan bagian Rekam Medis rumah sakit untuk melakukan perizinan meminta data pasien dan
meminta keterangan tentang stadium kanker pasien. d.
Mencari subjek penelitian Peneliti menghubungi beberapa pasien kanker payudara
untuk memintanya menjadi subjek penelitian. e.
Mempersiapkan panduan wawancara Agar proses pengambilan data dapat berjalan lancar, maka
sebelum wawancara dimulai peneliti mempersiapkan panduan wawancara yang akan digunakan. Persiapan panduan wawancara
ini dilakukan dengan mengujicobakan panduan yang telah disusun kepada penderita kanker payudara.
f. Perkenalan dan penjelasan tujuan penelitian
Setelah panduan wawancara siap digunakan, peneliti kembali menghubungi calon subjek penelitian untuk memastikan
kesanggupan menjadi subjek. Peneliti melakukan perkenalan dan pendekatan kepada subjek supaya subjek merasa nyaman ketika
proses wawancara berlangsung.
Selain itu, peneliti juga memberikan penjelasan penelitian kepada subjek supaya subjek paham maksud dan tujuan dari
penelitian ini. Setelah subjek memastikan bahwa dirinya sanggup untuk diwawancara, maka subjek diminta untuk membaca dan
menandatangani informed consent. g.
Penentuan jadwal wawancara Sebelum wawancara dimulai, peneliti dan subjek
menentukan terlebih dahulu jadwal wawancara. Waktu dan lokasi wawancara ditentukan oleh subjek, sesuai dengan kondisi subjek.
2. Pelaksanaan Penelitian