FOKUS PENELITIAN ETIKA PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL

Menurut Poerwandari 2005, di dalam perspektif teoretis ilmu- ilmu sosial, peneliti kualitatif biasanya berada di bawah payung paradigma interpretif atau fenomenologis. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah hendak mengungkapkan secara detail bagaimana partisipan memaknai dunia personal dan sosialnya. Pendekatan ini berusaha untuk mengeksplorasi pengalaman personal serta menekankan pada persepsi atau pendapat personal seorang individu tentang objek atau peristiwa Smith, 2009. Alasan-alasan tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang dimiliki peneliti, yaitu memahami kehidupan pribadi dan sosial subjek. Dalam penelitian ini, data yang dihasilkan adalah berupa transkrip wawancara yang akan diolah menjadi bentuk deskripsi. Sehingga, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

B. FOKUS PENELITIAN

Pada penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah bentuk dukungan sosial dan strategi yang digunakan untuk memberikan dukungan kepada penderita kanker payudara. Kedua hal tersebut dilihat berdasarkan sudut pandang penerima dukungan, yaitu penderita kanker payudara. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan data mengenai bentuk dukungan sosial secara konkret dan strategi dukungan sosial yang benar-benar mampu meningkatkan psychological well being penderita kanker payudara.

C. ETIKA PENELITIAN

1. Meminta ijin untuk mengadaptasi The Ryff’s Scale of Psychological Well Being, dengan cara mengirim email kepada penyusun. 2. Tidak menggugurkan item yang tidak valid pada skala The Ryff’s Scale of Psychological Well Being. 3. Meminta ijin kepada rumah sakit untuk meminta data pasien yang akan dijadikan subjek, dengan mengajukan surat permohonan ijin beserta proposal penelitian. 4. Pemberian informed consent kepada subjek penelitian sebelum penelitian berlangsung. 5. Penandantanganan surat persetujuan wawancara sebelum wawancara dilakukan. 6. Penandatanganan surat keabsahan wawancara setelah seluruh proses wawancara berlangsung. 7. Menjaga kerahasiaan data dengan tidak menerbitkan atau mempublikasikan dalam bentuk original. Dalam hal ini tidak mencantumkan tanda tangan dan identitas asli subjek pada lampiran. 8. Mencantumkan data penulis dari referensi yang digunakan dalam penelitian ini.

D. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional dalam penelitian ini akan memberikan batasan dari variabel yang akan diukur menggunakan skala, yaitu psychological well being. Adapun definisi operasional psychological well being dalam penelitian ini adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat menciptakan dan mengatur lingkungan yang kompatibel dengan kebutuhannya, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya. Psychological well being diukur berdasarakan 6 dimensi, yaitu : 1. Dimensi penerimaan diri Dapat mengaktualisasikan diri, berfungsi optimal, memiliki nilai positif terhadap diri sendiri, mengakui dan menerima diri sendiri apa adanya. 2. Dimensi hubungan positif dengan orang lain Memiliki hubungan yang hangat, intim, dan terpercaya dengan orang lain. 3. Dimensi otonomi Dapat menentukan dan mengambil keputusan seorang diri tanpa tekanan dan campur tangan orang lain, bebas, mampu untuk menentukan nasib dan mengontrol perilaku sendiri. 4. Dimensi penguasaan lingkungan Mampu memilih, menciptakan, dan mengelola lingkungan agar sesuai dengan kondisi psikologis dalam rangka mengembangkan diri. 5. Dimensi tujuan hidup Memiliki tujuan dalam hidup dan memiliki makna pada kehidupan masa datang. 6. Dimensi pertumbuhan pribadi Mampu dan memiliki keinginan untuk terus berkembang dan mengembangkan potensi, adanya perasaan menerima pengalaman baru, sadar akan potensi dalam diri, serta dapat berubah menjadi pribadi yang efektif. Keenam dimensi tersebut akan digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya kondisi psychological well being seseorang yang menderita kanker payudara, dengan menggunakan skala The Ryff’s Scale of Psychological Well Being. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin baik kondisi psychological well beingnya.

E. SUBJEK PENELITIAN