5.3.1. Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Rambut terhadap
Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kebersihan rambut terhadap kejadian penyakit skabies pada warga binaan
pemasyarakatan di rumah tahanan negara klas 1 Medan dengan p = 0,425 p0,05. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa dari 81 responden yang
memiliki kebersihan rambut baik, sebanyak 54 orang 66,7 menderita penyakit skabies. Hal ini mungkin dapat terjadi karena responden yang membersihkan rambut
atau mencuci rambut tidak menggunakan shampoo, menggunakan alat pemeliharaan rambut secara bersama-sama, sehingga mayoritas responden menderita skabies.
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat
diidentifikasi Agus,2009. Rambut barmanfaat mencegah infeksi untuk daerah kepala dan untuk menjaga supaya rambut kelihatan bersih dan tidak berketombe
dianjurkan minimal dua hari sekali keramas cuci rambut dengan memakai samphoo. Samphoo berfungsi membersihkan rambut juga memberikan beberapa vitamin
bagi rambut sehingga rambut subur dan berkilau. Kurangnya kebersihan rambut seseorang akan membuat penampilan rambutnya tampak kusut, kusam, tidak rapi dan
tampak acak-acakan. 89
Universitas Sumatera Utara
5.3.2. Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Kulit terhadap
Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki
kebersihan kulit yang tidak baik sebanyak 56 orang 73,7 menderita penyakit skabies. Hal ini berarti ada hubungan antara kebersihan kulit terhadap kejadian
penyakit skabies pada warga binaan Pemasyarakatan yang berobat ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan dengan nilai p 0,001 p0,05.
Kulit yang memiliki fungsi sebagai proteksi tubuh, pengaturan temperatur tubuh, ekskresi dan lainnya idealnya harus tetap terjaga kebersihannya. Kondisi kulit
yang tidak bersih yang salah satunya diakibatkan oleh kebiasaan jarang mandi mengakibatkan kutu skabies akan lebih mudah menginfeksinya, terutama pada jari-
jari tangan, lipatan paha dan lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Frenki 2011 menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara kebersihan kulit dengan kejadian penyakit skabies di Pesantren Darel Hikmah Kota Pekanbaru Tahun 2011.
Kebersihan individu dalam hal ini kulit yang buruk atau bermasalah akan mengakibatkan berbagai dampak baik fisik maupun psikososial, dimana dampak fisik
yang sering dialami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan integritas kulit Wartonah,2003. Kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti
rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun Hubungan buruk dari luar. Dalam menjalankan fungsinya, kulit menerima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi
pintu masuk mikroorganisme pathogen. Kulit berfungsi untuk melindungi permukaan 90
Universitas Sumatera Utara
tubuh, memelihara suhu tubuh dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh yang berasal dari sinar ultraviolet. Bila
kulit bersih dan terpelihara, kita akan dapat terhindar dari berbagai penyakit, gangguan atau kelainan yang dapat muncul. Kondisi kulit yang bersih akan
menciptakan perasaan segar dan nyaman. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh didalammnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya.
Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain- lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit hewani adalah penyakit
skabies Djuanda, 2000.
5.3.3. Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Tangan, Kaki