Hubungan Sanitasi Lingkungan Berdasarkan Pencahayaan terhadap

ruangan dengan kelembaban Baik 65-90 memiliki prevalensi penyakit Skabies 56,60. Dengan demikian tampak peran kepadatan hunian terhadap penularan penyakit Skabies pada santri di Ponpes Lamongan. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2007 yang mengatakan bahwa kelembaban sangat berperan penting dalam pertumbuhan kuman penyakit. Kelembaban yang tinggi dapat menjadi tempat yang disukai oleh kuman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Keadaan yang lembab dapat mendukung terjadinya penularan penyakit, dalam hal ini termasuk pada kejadian skabies.

5.2.4. Hubungan Sanitasi Lingkungan Berdasarkan Pencahayaan terhadap

Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan Pencayaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perhitungan dari luas ventilasi yang meliputi lubang angin, luas jendela dan luas pintu yang terbuka dibagi dengan luas lantai. Pada umumnya sinar matahari masuk ke dalam ruangan namun luas ventilasi kurang memadai, sehingga cahaya yang masuk tidak memenuhi syarat kesehatan. Kondisi pencahayaan karena kurangnya ventilasi yang ada pada ruangan seperti jendela, pintu dan lubang angin sehingga sinar matahari tidak dapat masuk. Selain itu padatnya ruangan-ruangan yang saling berdempetanberdampingan. Menurut Notoatmodjo 2007 dan Sarudji 2010 ukuran minimal ventilasi ruamh adalah 15-20 dari luas lantai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada Hubungan yang signifikan antara pencahayaan terhadap kejadian penyakit skabies pada warga binaan 83 Universitas Sumatera Utara pemasyarakatan yang berobat ke klinik di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan dan didapat nilai p = 0,305 p0,05. Dari data dapat diketahui bahwa responden yang tinggal di dalam ruangan yang pencahayaan memenuhi syarat kesehatan dan yang ruangannya tidak memenuhi syarat kesehatan menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit skabies sama-sama tinggi, hal ini berarti bahwa kejadian penyakit skabies tidak dipengaruhi oleh pencahayaan, namun kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti ketersediaan air bersih yang kurang, personal hygiene yang rendah, yang dapat menyebabkan resiko untuk terjadinya penyakit skabies akan meningkat. Pencahayaan dirumah Tahanan untuk sinar matahari relatif kurang karena hanya berasal dari lubang ventilasi. Sinar matahari berperan secara langsung dalam mematikan bakteri dan mikroorganisme lain yang terdapat di lingkungan rumah, khususnya sinar matahari pagi yang dapat menghambat perkembangbiakan bakteri patogen Sukini,1989. Dengan demikian sinar matahari sangat diperlukan didalam ruangan rumah terutama ruangan tidur dan ruangan lainnya.

5.2.5. Hubungan Sanitasi Lingkungan Berdasarkan Kepadatan Penghuni

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Individu dan Mutu Pelayanan Klinik VCT terhadap Pemanfaatan Klinik VCT oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

1 68 120

Pengaruh Higiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Blok D Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

9 72 139

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PELAKSANAAN REMISI TERHADAP WARGA BINAAN RUMAH TAHANAN KLAS II B MAGETAN Pelaksanaan Remisi Terhadap Warga Binaan Di Rumah Tahanan Klas II B Magetan.

0 3 12

PELAKSANAAN REMISI TERHADAP WARGA BINAAN DI RUMAH UMAH TAHANAN KLAS II B MAGETAN Pelaksanaan Remisi Terhadap Warga Binaan Di Rumah Tahanan Klas II B Magetan.

0 3 19

PEMBINAAN MORAL DAN SPIRITUAL PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Pembinaan Moral Dan Spiritual Pada Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Kasus di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Kabupaten Rembang).

0 3 13

GAMBARAN FUNGSI KELUARGA PADA WARGA BINAAN REMAJA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS I BANDUNG.

0 1 1

Upaya Pemenuhan Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Warga Binaan Pemasyarakatan Dengan Gangguan Integumen di Rumah Tahanan Negara Klas I Kebon Waru Bandung Jawa Barat.

0 0 2

STRATEGI DAKWAH PROFESOR SALMADANIS BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB PADANG

0 1 155

PROSES PEMBENTUKAN CITRA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN OLEH HUMAS RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B RANGKASBITUNG

0 0 10