Analisis Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Rambut,

atau tidak menderita penyakit skabies yaitu sebanyak 14 orang 53,8 dibandingkan dengan responden yang sakit atau menderita skabies yaitu sebanyak 12 orang 46,2. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,019 p0,05, artinya ada hubungan variabel kondisi lantai terhadap kejadian penyakit skabies di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan.

4.3.2. Analisis Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Rambut,

Kebersihan Kulit dan Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku terhadap Kejadian Skabies Setelah melakukan wawancara dengan responden dan menguji hasil wawancara tersebut dengan uji statistik chi square maka hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.13. di bawah ini: Tabel 4.13. Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Rambut, Kebersihan Kulit dan Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku terhadap Kejadian Skabies Personal Hygiene Kejadian Skabies Total p Value Sakit Tidak Sakit N N N Kebersihan Rambut Baik 54 66,7 27 33,3 81 100 0,425 Kurang baik 9 56,3 7 43,8 16 100 Kebersihan Kulit Baik 7 33,3 14 66,7 21 100 0,001 Kurang baik 56 73,7 20 26,3 76 100 Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku Baik 32 54,2 27 45,8 59 100 0,006 Kurang baik 31 81,6 7 18,4 38 100 Berdasarkan Tabel 4.13 diatas pada variabel kebesihan rambut dapat diketahui bahwa dari 81 responden yang memiliki kebersihan rambut baik mayoritas sakit atau 71 Universitas Sumatera Utara menderita skabies yaitu sebanyak 54 orang 66,7 dibandingkan dengan responden yang tidak sakit atau tidak menderita skabies yaitu sebanyak 27 orang 33,3. Sedangkan 16 responden yang memiliki kebersihan rambut kurang baik mayoritas sakit atau menderita skabies yaitu sebanyak 9 orang 56,3 dibandingkan dengan responden yang tidak sakit atau tidak menderita skabies yaitu sebanyak 7 orang 43,7. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,425 p0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan kebersihan rambut terhadap kejadian penyakit skabies terhadap warga binaan pemasyarakatan yang berobat ke klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan. Variabel kebersihan kulit dapat diketahui bahwa dari 21 responden yang memiliki kebersihan kulit baik mayoritas tidak sakit atau tidak menderita skabies yaitu sebanyak 14 orang 66,7 dibandingkan dengan responden yang tidak sakit atau tidak menderita skabies yaitu hanya 7 orang 33,3. Sedangkan 76 responden yang memiliki kebersihan kulit kurang baik mayoritas sakit atau menderita skabies yaitu sebanyak 56 orang 73,7 dibandingkan dengan responden yang tidak sakit atau tidak menderita skabies yaitu sebanyak 20 orang 26,3. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,001 p0,05, artinya ada hubungan kebersihan kulit terhadap kejadian skabies di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan. Variabel kebersihan tangan, kaki dan kuku dapat diketahui bahwa dari 59 responden yang memiliki kebersihan tangan, kaki dan kuku baik mayoritas sakit atau 72 Universitas Sumatera Utara menderita penyakit skabies yaitu sebanyak 32 orang 54,2 dibandingkan dengan responden yang tidak sakit atau tidak menderita penyakit skabies yaitu sebanyak 27 orang 45,8. Sedangkan 38 responden yang memiliki kebersihan tangan, kaki dan kuku kurang baik mayoritas sakit atau menderita penyakit skabies yaitu sebanyak 31 orang 81,6 dibandingkan dengan responden yang tidak sakit atau tidak menderita penyakit skabies yaitu sebanyak 7 orang 18,4. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,006 p0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan kebersihan tangan, kaki dan kuku terhadap kejadian skabies di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan.

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Individu dan Mutu Pelayanan Klinik VCT terhadap Pemanfaatan Klinik VCT oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

1 68 120

Pengaruh Higiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Blok D Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

9 72 139

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PELAKSANAAN REMISI TERHADAP WARGA BINAAN RUMAH TAHANAN KLAS II B MAGETAN Pelaksanaan Remisi Terhadap Warga Binaan Di Rumah Tahanan Klas II B Magetan.

0 3 12

PELAKSANAAN REMISI TERHADAP WARGA BINAAN DI RUMAH UMAH TAHANAN KLAS II B MAGETAN Pelaksanaan Remisi Terhadap Warga Binaan Di Rumah Tahanan Klas II B Magetan.

0 3 19

PEMBINAAN MORAL DAN SPIRITUAL PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Pembinaan Moral Dan Spiritual Pada Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Kasus di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Kabupaten Rembang).

0 3 13

GAMBARAN FUNGSI KELUARGA PADA WARGA BINAAN REMAJA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS I BANDUNG.

0 1 1

Upaya Pemenuhan Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Warga Binaan Pemasyarakatan Dengan Gangguan Integumen di Rumah Tahanan Negara Klas I Kebon Waru Bandung Jawa Barat.

0 0 2

STRATEGI DAKWAH PROFESOR SALMADANIS BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB PADANG

0 1 155

PROSES PEMBENTUKAN CITRA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN OLEH HUMAS RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B RANGKASBITUNG

0 0 10