Suatu ruangan yang terlalu padat penghuninya dapat memberikan dampak yang buruk terhadap kesehatan pada penghuni tersebut, untuk itu pengaturan sirkulasi udara
sangat diperlukan, dalam hal ini luas ventilasi.
5.2.3. Hubungan Sanitasi Lingkungan Berdasarkan Kelembaban terhadap
Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan
Kelembaban udara dalam penelitian ini adalah keadaan kelembaban udara dalam ruangan yang diukur dengan menggunakan thermohigrometer dan dinyatakan
dalam persen, memenuhi syarat jika nilai kelembaban antara 40-70. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa Blok dengan
kelembaban tidak memenuhi syarat kesehatan terdapat 7 blok dan yang memenuhi syarat kesehatan hanya 2 blok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kelembaban terhadap kejadian penyakit skabies pada warga binaan pemasyarakatan yang berobat ke klinik
di Rumah Tahanan Klas I Medan, dengan nilai p = 0,043 p 0,05. Kelembaban dalam ruangan sangat berhubungan dengan ventilasi dan pencahayaan. Ventilasi dan
pencahayaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan mempengaruhi pada kesehatan. Kurangnya ventilasi rumah, kepadatan penghuni dan Hubungan cuaca
yang panas memungkinkan menjadi faktor penyebab kelembaban udara dalam ruangan tidak baik atau tidak memenuhi syarat kesehatan.
Hal ini sesuai dengan penelitian Ma’rufi 2005 yang menyatakan bahwa sebanyak 232 orang santri tinggal di ruangan dengan kelembaban udara yang buruk
90 dengan prevalensi penyakit Skabies 67,70, sedangkan 106 santri tinggal di 82
Universitas Sumatera Utara
ruangan dengan kelembaban Baik 65-90 memiliki prevalensi penyakit Skabies 56,60. Dengan demikian tampak peran kepadatan hunian terhadap penularan
penyakit Skabies pada santri di Ponpes Lamongan. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2007 yang mengatakan bahwa
kelembaban sangat berperan penting dalam pertumbuhan kuman penyakit. Kelembaban yang tinggi dapat menjadi tempat yang disukai oleh kuman untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Keadaan yang lembab dapat mendukung terjadinya penularan penyakit, dalam hal ini termasuk pada kejadian skabies.
5.2.4. Hubungan Sanitasi Lingkungan Berdasarkan Pencahayaan terhadap