BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang mengkaji pengaruh variabel independenfaktor risiko
sanitasi lingkungan Rumah Tahanan Klas I Medan, Personal Hygiene terhadap variabel dependenefek kejadian penyakit skabies dengan melakukan pengukuran
atau pengamatan pada saat bersamaan dan faktor risiko serta efek tersebut diukur menurut keadaan atau statusnya pada saat observasi Sastroasmoro, 2010.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan dengan alasan Rumah Tahanan Negara Klas I Medan tersebut menampung warga binaan
kemasyarakatan yang diperkirakan sanitasi lingkungan rumah tahanan yang buruk dan personal hygiene yang kurang baik, sehingga dapat memungkinkan terjadinya
penularan penyakit skabies.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012
42
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah warga binaan pemasyarakatan yang ada pada Rumah Tahanan Negara Klas I Medan dimana pada rutan tersebut terdapat 9
blok ruang tahanan. Data dari Rumah Tahanan Negara Klas I Medan bahwa terdapat 3050 orang warga binaan pemasyarakatan.
3.3.2 Sampel
Adapun besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikutip dari Sudigdo Sastroasmoro 2010 :
n =Z
α
2 2
2
o a
a a
o o
P P
Q P
p Q
P −
+
n =
2
10 ,
075 ,
. 925
, 842
, 175
, .
825 ,
96 .
1 +
= 01
, 263391343
, .
842 ,
379967103 ,
. 96
. 1
+
= 01
, 22177551
, 744735523
, +
= 01
, 966511033
,
= 96,65 ≠ 97
43
Universitas Sumatera Utara
Dimana : n
= besar sampel Po
= Proporsi Kejadian Penyakit Skabies di Kota Medan = 0,825
Q
o
= 1 – P Pa-P
= 0,175
o
P = Selisih proporsi yang dianggap bermakna, ditetapkan 10 = 0,10
a
Q = Proporsi kejadian penyakit scabies yang diharapkan
a
= 1 – P
a
α = 0,05 atau interval kepercyaaan 95, maka Z
= 0,075
1
β = Kekuatan, dalam penelitian ini kekuatan 80, maka Z
– α2 = 1,96
1
Berdasarkan peritungan di atas jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang yang akan diambil secara purposive sampling, dengan kriteria responden :
- β = 0,842
1. Semua warga binaan pemasyarakatan yang datang ke klinik Rumah Tahanan Negara Klas I Medan selama penelitian bulan Mei 2012.
2. Sudah menderita penyakit kulit gatal-gatal selama 2 minggu 3. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
3.4
Metode Pengumpulan Data 3.4.1
Data Primer
Pengumpulan data dapat diperoleh dari data Primer dan Sekunder. Data primer yang meliputi : variabel karakteristik individu umur, pendidikan, status
perkawinan dan lama menjadi tahanan personal hygiene perilakukebiasaan yang 44
Universitas Sumatera Utara
didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dengan warga binaan permasyarakatan dan observasi untuk memperoleh data sanitasi lingkungan Rumah
Tahanan kapasitas, ketersediaan air bersih dan lingkungan Rumah Tahanan. Dalam melaksanakan pengumpulan data ke Rumah Tahanan peneliti dibantu oleh dua orang
petugas klinik Rumah Tahanan 1 orang dokter dan 1 orang perawat serta 2 orang tenaga yang membantu wawancara dan observasi.
3.4.2 Data Sekunder
Data Sekunder didapatkan dari Klinik Rumah Tahanan Klas I Medan yang berhubungan dengan penelitian, khususnya data tentang warga binaan
pemasyarakatan yang menderita skabies dan penyakit kulit lainnya serta data dari Instansi terkait lainnya.
3.4.3 Uji Validitas
Kelayakan dalam menggunakan instrument yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Notoatmodjo 2005 menyatakan
sebelum dilakukan penelitian kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas kuesioner kepada 30 responden di Rumah Tahanan Labuhan Deli karena
Rumah Tahanan tersebut berada pada wilayah Kota Medan dan mempunyai karakteristik warga binaan yang menyerupai Rumah Tahanan Negara Klas I Medan.
Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian kuesioner yang dipakai cukup layak dipergunakan sehingga mampu menghasilkan data yang
akurat. Sugiono 2006 juga mengatakan bahwa instrument dikatakan valid, apabila instrument tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang harus diukur.
45
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas suatu instrument dalam kuesioner dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus
teknik korelasi pearson product moment correlation
3.4.3 Uji Reliabilitas
Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach
dengan r-tabel : b. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan reliabel
c. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel Kriteria validitas dan reliabilitas apabila nilai r-hasil dan nilai alpha lebih
besar dari nilai r-tabel untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelitian valid dan reliabel.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
1. Sanitasi Lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang berpengaruh positif terhadap status kesehatan. Adapun yang dimaksud dengan
sanitasi lingkungan dalam penelitian ini meliputi : a. Ketersediaan Air Bersih adalah kecukupan jumlah air bersih yang
disediakan untuk kebutuhan warga binaan pemasyarakatan dalam 1 hari untuk mandi, cuci dan kakus dan wu’du bagi yang Muslim.
46
Universitas Sumatera Utara
b. Kondisi Fisik Rumah Tahanan adalah keadaan ruangan atau kamar yang ditempati oleh warga binaan pemasyarakatan yang diukur dari ventilasi,
kelembaban, pencahayaan, kepadatan penghuni dan kondisi lantai yang diuraikan seperti berikut di bawah ini:
1 Ventilasi adalah perbandingan luas ventilasi dengan luas lantai ruangan tahanan dengan standar 10 dari luas lantai ruangan.
2 Kelembaban adalah tingkat kelembaban udara dalam ruangan tahanan dengan standar 40-70.
3 Pencahayaan adalah jumlah cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan tahanan dengan standar
≥ 60 lux. 4 Kepadatan Penghuni adalah banyaknya penghuni dalam satu ruangan
tahanan. 5 Kondisi Lantai adalah keadaan atau jenis lantai yang digunakan pada
ruangan tahanan dengan standar kedap air. 2. Higiene Perorangan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh warga
binaan pemasyarakatan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan tubuh yang meliputi :
a. Kebersihan Kulit merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama memberi kesan kebersihan seseorang.
b. Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku adalah salah satu cara untuk menghindar masuknya kuman penyebab penyakit kedalam tubuh manusia.
c. Kebersihan Rambut adalah indikator untuk melihat kebersihan seseorang, kebersihan rambut dan kulit kepala dilakukan dengan cara memelihara
47
Universitas Sumatera Utara
rambut yaitu mencuci rambut sekurang-kurangnya dua kali seminggu dengan menggunakan shampo.
3. Variabel Karakteristik Individu adalah faktor yang melekat pada warga binaan pemasyarakatan. Dilihat dari aspek umur, pendidikan, dan lama waktu dalam
tahanan, dengan definisi sebagai berikut: a. Umur adalah waktu atau lamanya waktu hidup warga binaan
pemasyarakatan yang dihitung sejak lahir sampai ulang tahunnya yang terakhir.
b. Pendidikan adalah jenjang atau tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh warga binaan pemasyarakatan
c. Lamanya menjadi tahanan adalah waktu yang dijalani warga binaan pemasyarakatan sesuai dengan vonis yang diterima.
4. Kejadian Penyakit Skabies adalah kondisi warga binaan pemasyarakatan yang datang berobat ke Klinik Rumah Tahanan yang menurut pemeriksaan atau
diagnosa dokter dinyatakan sebagai penderita penyakit skabies.
3.6 Metode Pengukuran