Seks Bebas Hamil di Luar Nikah Aborsi atau Pengguguran Kehamilan

146 Kelas X SMASMK 3. Melalui mak comblang, biasanya dilakukan oleh teman sekelas. Sang mak comblang akan menjodoh-jodohkan atau menyampaikan kabar dari kedua belah pihak. Jika keduanya ada rasa suka, maka mereka akan mulai berpacaran.

E. Ekspresi Rasa Suka dan Cinta yang Sesuai dengan Ajaran Iman Kristen

Sebagaimana dijelaskan pada Pelajaran 9 bahwa rasa tertarik pada lawan jenis itu bukanlah dosa. Allah sendiri menciptakan laki-laki dan perempuan secara berpasangan dan Allah memberkati lembaga perkawinan. Namun, rasa tertarik dan cinta hendaknya diwujudkan melalui cara yang benar, yang tepat dan pada waktunya. Dalam Pelajaran 9 dijelaskan bahwa masalahnya bukan soal boleh atau tidak boleh pacaran, namun apakah seseorang siap untuk menanggung risiko dalam berpacaran? Dan apakah seseorang memahami dengan baik makna dan tujuan berpacaran? Bahwa pacaran bukanlah sarana uji coba apakah seseorang “laku” atau memiliki banyak penggemar, ataukah sarana untuk membuktikan bahwa seseorang bukanlah orang kuno ataupun kuper kurang pergaulan. Pacaran adalah sarana bagi mereka yang terlibat di dalamnya untuk membangun relasi yang lebih dekat dimana mereka saling berbagi, mendengarkan, mengekspresikan cinta melalui sikap saling menghargai dan menghormati harkat dan martabat pasangannya.

F. Beberapa Penyimpangan dalam Masa Pacaran dan Pergaulan Remaja Masa Kini

Pacaran dapat memberikan hasil positif dan negatif bagi seseorang, terutama bagi seseorang yang labil dari segi kematangan emosional dan spiritual. Berikut ini beberapa penyim-pangan yang dapat muncul dari hubungan pacaran.

1. Seks Bebas

Berbagai hasil penelitian yang telah dipublikasikan mengenai seks bebas di kalangan remaja sungguh mengejutkan, namun itu merupakan kenyataan yang ada. Salah satu alasan mereka terjebak dalam kehidupan seks bebas karena diajak teman dan pacar. Kenyataan ini cukup mengkhawatirkan karena jika frekuensi persoalan menjadi besar dapat mengarah menjadi masalah sosial. Kehidupan seks bebas dapat menjadi sarana dalam menularkan berbagai Diunduh dari http:kemdikbud.go.id 147 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti penyakit yang merusak kehidupan remaja. Ada orang yang berpikir bahwa pihak yang dirugikan dalam hal ini adalah perempuan. Padahal sebenarnya kedua belah pihak sama-sama dirugikan karena keduanya menyediakan diri sebagai obyek seks. Perbuatan itu juga melanggar norma agama dan masyarakat.

2. Hamil di Luar Nikah

Remaja yang tidak mampu mengontrol perilaku dalam berpacaran dapat menyebabkan kehamilan di luar pernikahan. Akibatnya, mereka akan kehilangan masa mudanya dan melakukan peran sebagai orang tua suami dan isteri padahal secara psikologis dan ekonomis remaja belum mampu berdiri sendiri. Kejadian ini juga mempengaruhi orang tua mereka karena orangtua dibebani tanggung jawab untuk menopang keluarga muda yang belum mampu membiayai diri sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya remaja tidak menjadikan masa pacaran sebagai uji coba untuk melakukan hubungan seks. Mengapa? Bukan hanya karena melanggar perintah Tuhan namun juga melanggar norma dalam masyarakat dan merugikan diri sendiri. Masa muda hanya terjadi satu kali saja selama hidup, karena itu masa muda adalah masa yang paling indah dan menyenangkan jika kita menjalaninya secara benar dan bertanggung jawab.

3. Aborsi atau Pengguguran Kehamilan

Hubungan seks yang terjadi di luar perkawinan biasanya meninggalkan rasa penyesalan yang dalam, terutama ketika terjadi kehamilan. Ada banyak kasus aborsi yang terjadi di kalangan remaja. Pada tahun 2012 ada surat kabar di ibu kota yang menulis tentang remaja SMA yang melakukan aborsi dan janinnya di buang di WC. Aborsi adalah tindakan yang dapat disamakan dengan pembunuhan karena dalam tindakan itu janin yang belum waktunya lahir telah dikeluarkan secara paksa dari dalam kandungan dan kehidupannya diakhiri, karena itu disebut pembunuhan. Tindakan ini melanggar norma agama, masyarakat dan norma hukum dan dapat dikenakan hukuman pidana. Tindakan tersebut bukan hanya akan menuai hukuman menurut asa legalitas, namun si pelaku sendiri akan terus dihantui oleh rasa bersalah dan dosa yang dapat berujung pada perasaan trauma yang dalam.

4. Narkoba, Obat Terlarang dan HIV dan AIDS