Pengantar Pemahaman tentang Remaja

34 Kelas X SMASMK 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa. Indikator:  Menjelaskan bahwa kedewasaan i sik harus diikuti oleh kematangan emosional  Menyebutkan minimal tiga hal yang menunjukkan kematangan emosional dirinya, serta sikapnya yang menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab.

A. Pengantar

Bab I dalam buku kelas X ini mengangkat masalah tanggung jawab. Pokok ini dirasakan penting karena tanggung jawab mestinya menjadi sifat yang bertumbuh bersama-sama dengan kedewasaan seseorang. Namun demikian, yang menjadi masalah ialah banyak orang dewasa di dalam masyarakat kita yang memberikan contoh yang buruk, yaitu sikap tidak mau bertanggung jawab. Dalam keadaan seperti itu, yang seringkali terjadi justru adalah pemanfaatan jabatan dan kekuasaan agar seseorang bisa lepas dari tanggung jawabnya.

B. Pemahaman tentang Remaja

Remaja di SMA berbeda dengan remaja di SMP. Ada perubahan-perubahan besar di dalam hidup mereka, baik secara i sik maupun psikologis. Masa-masa ini adalah masa-masa yang kritis, sehingga guru perlu benar-benar memahami mereka sehingga guru tidak keliru memberikan bimbingannya. Sebuah studi pada tahun 2004, misalnya, mencatat bahwa pada usia remaja 10 – 24 tahun, tingkat kematian di kalangan remaja terjadi paling banyak di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah 97, mayoritas di antaranya berada di Asia Tenggara dan di Afrika sub-Sahara. Dari jumlah itu, 11 kematian disebabkan oleh HIV dan AIDS dan tuberkulosis TB. Sebanyak 14 remaja laki-laki dan 5 remaja perempuan meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Sementara itu, kekerasan menyebabkan 12 kematian di kalangan remaja laki-laki, dan bunuh diri menyebabkan 6 dari kematian. Diunduh dari http:kemdikbud.go.id 35 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Angka kematian yang tinggi di kalangan remaja juga disebabkan oleh perilaku mereka yang berisiko tinggi, seperti misalnya:  perilaku yang menyebabkan luka atau kecelakaan yang tidak disengaja;  penggunaan tembakau;  penggunaan minuman keras dan obat-obat terlarang;  hubungan seks yang menyebabkan kehamilan yang tak diinginkan dan penularan PMS penyakit menular seksual, termasuk HIV;  makanan yang tidak sehat;  kegemukan, dll. Banyak masalah di atas disebabkan oleh kegamangan remaja ketika mereka mengalami dengan cepat perubahan-perubahan i sik dan kejiwaan, sementara orang-orang di sekitarnya tidak memahami mereka. Mereka seringkali merasa disalahmengerti. Apalagi, pada tingkat usia ini khususnya, kita seringkali menemukan praktik bullying, ejek-mengejek yang bisa juga disertai oleh tindakan i sik kepada seseorang yang dianggap lebih lemah. Bullying telah menjadi salah satu faktor yang paling banyak menimbulkan depresi dan juga bunuh diri di beberapa negara maju. Tidaklah mengherankan apabila seringkali remaja merasa lebih nyaman kalau bisa bercerita kepada teman- teman seusianya, daripada menghubungi guru, orangtua, apalagi tokoh agama. Dengan melihat angka-angka di atas saja mestinya kita sudah merasa didorong untuk sungguh-sungguh memikirkan bagaimana memberikan bimbingan yang benar kepada remaja-remaja kita. Bahan-bahan yang dibahas pada bagian ini didasarkan pada kesadaran kita akan masalah-masalah remaja di atas.

C. Kedewasaan yang Benar