Kesimpulan PENGARUH TRAIT KEPRIBADIAN BIG-FIVE DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS ANAK PUNK DI JABODETABEK
                                                                                mudah.  Kondisi  jalanan  yang  kurang  bersahabat  seperti  sulitnya  mencari  uang hanya  dengan  menjadi  pengamen  jalanan  atau  tukang  parkir  untuk  memenuhi
kebutuhan  pokok  seperti  makan  dan  rokok.  Kondisi  demikian  dapat  membuat mereka  rentan  terhadap  stress,  emosi  tidak  stabil,  dan  sering  mengalami
kecemasan sehingga perilaku agresi tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan  hasil  yang  diperoleh,  dari  kelima  dimensi
trait  kepribadian big  five,  agreeableness,  extraversion,  dan  openness  tidak  mempengaruhi  secara
signifikan  agresivitas  anak Punk  di  Jabodetabek,  tetapi  kedua  dimensi  tersebut
memberikan proporsi masing-masing sebesar 0.3, 0.9, dan 0.2. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa
agreeableness  tidak  memiliki pengaruh  yang signifikan terhadap
agresivitas anak Punk
di Jabodetabek. Hal ini tidak  sejalan  dengan  penelitian  sebelumnya  yang  dilakukan  oleh  Rahmatillah
2011  yang  menyatakan  bahwa  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara trait
kepribadian big five  terhadap agresivitas  yang mana pada  dimensi  agreeableness
memiliki pengaruh yang signifikan pula terhadap agresivitas. Ketidaksesuaian ini boleh jadi terjadi karena sampel dalam penelitian ini menjawab pernyataan secara
tidak  teliti  atau  menjawab  pernyataan  secara  asal  sehingga  mempengaruhi  hasil penelitian.  Peneliti  menemukan  beberapa  fakta  di  lapangan  bahwa  kebanyakan
dari  sampel  berpenampilan  tidak  rapi  atau  ‘urakan’.  Mereka  juga  kurang bersimpati  bila  salah  satu  temannya  membutuhkan  pertolongan,  justru  mereka
saling mengolok-olok satu sama lain.
Variabel  lain  yang  juga  tidak  mempengaruhi  agresivitas  anak Punk  di
Jabodetabek  adalah extraversion.  Hasil  tersebut  tidak  sejalan  dengan  hasil
penelitian  yang  dilakukan  oleh  Mastur  2012  pada  petarung  peresean  yang menunjukkan bahwa kecenderungan tipe kepribadian yang dimiliki oleh petarung
peresean  adalah  tipe  kepribadian extraversion  dengan  tingkat  agresivitas  sedang.
Hal  tersebut  dapat  terjadi  karena  sampel menjawab pernyataan secara tidak teliti atau  peneliti  tidak  dapat  memastikan  apakah  subjek  penelitian  mengerti
pernyataan-pernyataan yang ada di dalam angket. Fakta yang peneliti temukan di lapangan  adalah  sampel  yaitu  anak
Punk  memang  terlihat  riang,  namun  seperti banyak  menanggung  masalah,  pandangannya  tidak  fokus,  dan  seperti  sedang
banyak  hal  yang  dipikirkan.  Tidak  semua  dari  sampel  menunjukkan  keramahan, justru  terkesan  tidak  terbuka.  Aktivitas  yang  mereka  lakukan  hanya  berkumpul
dengan  teman-teman,  bercanda  ria.  Selain  itu,  mereka  mengatur  kendaraan  di tempat-tempat belanja, mengamen, dan lain sebagainya.
Untuk  dimensi openness  juga  demikian,  dimensi  ini  tidak  memberikan
pengaruh  terhadap  agresivitas  anak Punk  di  Jabodetabek.  Hal  tersebut  terjadi
karena  bila  dilihat  dari  teori  yang  dijelaskan  oleh  Costa    McCrae  dalam Cloninger,  2009  bahwa  individu  dengan  tingkat
openness  yang  rendah digambarkan  sebagai  pribadi  yang  berpikiran  sempit,  konservatif  dan  tidak
menyukai  adanya  perubahan.  Hal  yang  sama  ditemukan  di  lapangan  bahwa sampel  kurang  terbuka  dengan  orang  baru.  Mereka  tidak  mau  lebih
mengembangkan  kemampuan  yang  ada  di  dalam  dirinya  serta  nyaman  menjadi diri mereka yang sekarang.
                                            
                