Instrumen Pengumpulan Data PENGARUH TRAIT KEPRIBADIAN BIG-FIVE DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS ANAK PUNK DI JABODETABEK

Tabel 3.4 Tabel Blue Print Skala Konformitas Teman Sebaya Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Compliance Melakukan tingkah laku tertentu karena adanya tekanan 1, 9 18, 19 13 Mendapatkan hadiah Menghindari hukuman 2, 3, 4, 5, 7 20, 22 Tidak menyetujui perilaku tertentu 8, 10 Conversion Menyesuaikan diri dalam ketidakberadaan orang lain 6, 11, 16, 23 21 10 Melakukan apa yang dianggap benar atau ingin dilakukan 12, 13, 14, 15, 17 Jumlah 17 6 23 Pilihan jawaban untuk skala agresivitas, trait kepribadian big five, dan konformitas teman sebaya, dan terdiri dari empat macam, yaitu: 1. SS, apabila subjek merasa sangat setuju atas pernyataan yang diberikan. 2. S, apabila subjek merasa setuju atas pernyataan yang diberikan. 3. TS, apabila subjek merasa tidak setuju atas pernyataan yang diberikan. 4. STS, apabila subjek merasa sangat tidak setuju atas pernyataan yang diberikan. Pada setiap pernyataan, peneliti memberikan nilai atau bobot tertentu sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel berikut: Table 3.5 Tabel Bobot nilai tiap jawaban pada skala agresivitas, trait kepribadian big five, dan konformitas teman sebaya Skala Favourable Unfavourable SS Sangat Setuju 4 1 S Setuju 3 2 TS Tidak Setuju 2 3 STS Sangat Tidak Setuju 1 4 Untuk skoring variabel demografis, yang mana dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, peneliti menggunakan kuesioner tertutup, yaitu bentuk kuesioner yang jawaban telah ditentukan atau disediakan. Terdapat 2 pilihan jawaban untuk kuesioner jenis kelamin yaitu: laki-laki dan perempuan. Adapun cara skoring kuesioner terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.6 Tabel Pedoman skoring kuesioner jenis kelamin Respon Jawaban Angka Simbolik Laki-laki 1 Perempuan

3.5 Uji Validitas

3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas konstruk alat ukur. Untuk menguji validitas konstruk digunakan Confirmatory Factor Analysis CFA, untuk melihat validitas konstruk setiap item serta menguji struktur faktor yang diturunkan secara teoritis. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan teori adalah konsep bahwa seluruh item mengukur satu hal yang sama unidimensional yaitu konstruk yang hendak diukur.

3.5.2 Uji Validitas Konstruk Agresivitas 1.

Agresi Fisik Peneliti menguji apakah 9 item ada yang bersifat unidimensional , artinya benar hanya mengukur variabel agresivitas agresi fisik. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 123.92, df = 27, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.141. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 29.14, df = 21, P-value = 0.11075, RMSEA = 0.046. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu agresi fisik. Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di- drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada table 3.7. Tabel 3.7 Tabel Muatan faktor Agresivitas Agresi Fisik No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 2 0.16 0.09 1.78 X 5 0.37 0.08 4.45 √ 8 0.49 0.08 6.03 √ 11 0.47 0.09 5.27 √ 13 0.51 0.08 6.25 √ 16 -0.26 0.08 -3.18 X 22 0.48 0.08 5.99 √ 25 0.73 0.08 9.08 √ 29 0.59 0.08 7.56 √ Keterangan: tanda √ = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.7 nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui bahwa terdapat item yang muatan faktornya 1,96 yaitu item nomor 2 dan 16. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di- drop adalah item nomor 2 dan 16 yang artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor faktor.

2. Agresi Verbal

Peneliti menguji apakah 5 item ada yang bersifat unidimensional , artinya benar hanya mengukur variabel agresivitas agresi verbal. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit dengan Chi-Square=5.94, df = 5, P-value= 0.31187, RMSEA= 0.032. Oleh karena nilai Chi-Square menghasilkan P-Value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu agresi verbal. Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di- drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Tabel Muatan faktor Agresivitas agresi verbal No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 4 0.58 0.12 4.81 √ 6 0.38 0.10 3.66 √ 14 0.49 0.11 4.39 √ 21 0.34 0.10 3.29 √ 27 0.02 0.10 0.16 X Keterangan: tanda √ = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui bahwa terdapat item yang muatan faktornya 1,96 yaitu item nomor 27. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di- drop adalah item nomor 27 yang artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor faktor.

3. Agresi Marah

Peneliti menguji apakah 7 item ada yang bersifat unidimensional , artinya benar hanya mengukur variabel agresivitas agresi marah. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit dengan Chi-Square=15.26, df = 12, P-Value = 0.22777, RMSEA = 0.039. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu agresi marah. Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di- drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Tabel Muatan faktor Agresivitas agresi marah No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.79 0.07 10.88 √ 9 0.38 0.08 4.93 √ 12 0.60 0.07 8.14 √ 18 0.69 0.07 9.52 √ 19 0.41 0.08 5.13 √ 23 0.53 0.08 6.32 √ 28 0.50 0.08 6.55 √ Ketera ngan: tanda √ = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item,