Tabel 3.4 Tabel
Blue Print  Skala Konformitas Teman Sebaya
Dimensi Indikator
Favorable Unfavorable
Jumlah
Compliance
Melakukan tingkah laku
tertentu karena adanya tekanan
1, 9 18, 19
13
Mendapatkan hadiah
Menghindari hukuman
2, 3, 4, 5, 7 20, 22
Tidak menyetujui perilaku tertentu
8, 10
Conversion
Menyesuaikan diri dalam
ketidakberadaan orang lain
6, 11, 16, 23 21
10
Melakukan apa yang dianggap
benar atau ingin dilakukan
12, 13, 14, 15, 17
Jumlah 17
6 23
Pilihan  jawaban  untuk  skala  agresivitas, trait  kepribadian  big  five,  dan
konformitas teman sebaya, dan terdiri dari empat macam, yaitu: 1.  SS, apabila subjek merasa sangat setuju atas pernyataan yang diberikan.
2.  S, apabila subjek merasa setuju atas pernyataan yang diberikan. 3.  TS, apabila subjek merasa tidak setuju atas pernyataan yang diberikan.
4.  STS,  apabila  subjek  merasa  sangat  tidak  setuju  atas  pernyataan  yang diberikan.
Pada  setiap  pernyataan,  peneliti  memberikan  nilai  atau  bobot  tertentu sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Table 3.5 Tabel Bobot nilai tiap jawaban pada skala agresivitas,
trait kepribadian big five, dan konformitas teman sebaya
Skala Favourable
Unfavourable
SS Sangat Setuju 4
1 S Setuju
3 2
TS Tidak Setuju 2
3 STS Sangat Tidak Setuju
1 4
Untuk skoring variabel demografis, yang mana dalam penelitian ini adalah jenis  kelamin,  peneliti  menggunakan  kuesioner  tertutup,  yaitu  bentuk  kuesioner
yang jawaban telah ditentukan atau disediakan. Terdapat 2 pilihan jawaban untuk kuesioner  jenis  kelamin  yaitu:  laki-laki  dan  perempuan.  Adapun  cara  skoring
kuesioner terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel  3.6 Tabel Pedoman skoring kuesioner jenis kelamin
Respon Jawaban  Angka Simbolik
Laki-laki 1
Perempuan
3.5 Uji Validitas
3.5.1   Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas konstruk  alat  ukur.  Untuk  menguji  validitas  konstruk  digunakan
Confirmatory Factor Analysis CFA, untuk melihat validitas konstruk setiap item serta menguji
struktur  faktor  yang  diturunkan  secara  teoritis.  Dalam  hal  ini,  yang  dimaksud dengan  teori  adalah  konsep  bahwa  seluruh  item  mengukur  satu  hal  yang  sama
unidimensional yaitu konstruk yang hendak diukur.
3.5.2 Uji Validitas Konstruk Agresivitas 1.
Agresi Fisik
Peneliti  menguji  apakah  9  item  ada  yang  bersifat  unidimensional ,  artinya  benar
hanya  mengukur  variabel  agresivitas  agresi  fisik.  Dari  hasil  analisis  CFA  yang dilakukan  dengan  model  satu  faktor,  ternyata  tidak
fit  dengan  Chi-Square  = 123.92,  df  =  27,  P-value  =  0.00000,  RMSEA  =  0.141.  Oleh  karena  itu,  peneliti
melakukan  modifikasi  terhadap  model,  dimana  kesalahan  pengukuran  pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model
fit dengan Chi-Square = 29.14, df = 21, P-value = 0.11075, RMSEA = 0.046. Nilai
Chi-Square  menghasilkan  P-Value    0.05  tidak  signifikan,  yang  artinya  model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur
satu faktor saja yaitu agresi fisik.
Tahap  selanjutnya,  peneliti  melihat  apakah  signifikan  item  tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu  di- drop  atau  tidak.  Maka  dilakukan  pengujian  hipotesis  nilai  tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada table 3.7.
Tabel 3.7 Tabel Muatan faktor Agresivitas Agresi Fisik
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan
2 0.16
0.09 1.78
X 5
0.37 0.08
4.45 √
8 0.49
0.08 6.03
√ 11
0.47 0.09
5.27 √
13 0.51
0.08 6.25
√ 16
-0.26 0.08
-3.18 X
22 0.48
0.08 5.99
√ 25
0.73 0.08
9.08 √
29 0.59
0.08 7.56
√
Keterangan: tanda √ = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan
Berdasarkan tabel 3.7 nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item  signifikan  karena  t    1,96.  Kemudian  melihat  muatan  faktor  dari  item,
diketahui bahwa terdapat item yang muatan faktornya  1,96 yaitu item nomor 2 dan 16. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di-
drop adalah item nomor  2  dan  16  yang  artinya  item  tersebut  tidak  akan  diikutkan  dalam  analisis
perhitungan skor faktor.
2. Agresi Verbal
Peneliti  menguji  apakah  5  item  ada  yang  bersifat  unidimensional ,  artinya  benar
hanya mengukur variabel agresivitas agresi verbal. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata
fit dengan Chi-Square=5.94, df = 5,
P-value=  0.31187,  RMSEA=  0.032.  Oleh  karena  nilai  Chi-Square  menghasilkan P-Value    0.05  tidak  signifikan,  yang  artinya  model  dengan  satu  faktor
unidimensional  dapat  diterima  bahwa  seluruh  item  mengukur  satu  faktor  saja yaitu agresi verbal.
Tahap  selanjutnya,  peneliti  melihat  apakah  signifikan  item  tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu  di- drop  atau  tidak.  Maka  dilakukan  pengujian  hipotesis  nilai  tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Tabel Muatan faktor Agresivitas agresi verbal
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan
4 0.58
0.12 4.81
√ 6
0.38 0.10
3.66 √
14 0.49
0.11 4.39
√ 21
0.34 0.10
3.29 √
27 0.02
0.10 0.16
X
Keterangan: tanda √ = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan
Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item  signifikan  karena  t    1,96.  Kemudian  melihat  muatan  faktor  dari  item,
diketahui bahwa terdapat item yang muatan faktornya  1,96 yaitu item nomor 27. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di-
drop adalah item nomor 27 yang artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor
faktor.
3. Agresi Marah
Peneliti  menguji  apakah  7  item  ada  yang  bersifat  unidimensional ,  artinya  benar
hanya mengukur variabel agresivitas agresi marah. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan  dengan  model  satu  faktor,  ternyata
fit  dengan  Chi-Square=15.26,  df  = 12, P-Value = 0.22777, RMSEA = 0.039. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value
0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu agresi marah.
Tahap  selanjutnya,  peneliti  melihat  apakah  signifikan  item  tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu  di- drop  atau  tidak.  Maka  dilakukan  pengujian  hipotesis  nilai  tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Tabel Muatan faktor Agresivitas agresi marah
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan
1 0.79
0.07 10.88
√ 9
0.38 0.08
4.93 √
12 0.60
0.07 8.14
√ 18
0.69 0.07
9.52 √
19 0.41
0.08 5.13
√ 23
0.53 0.08
6.32 √
28 0.50
0.08 6.55
√
Ketera ngan: tanda √ = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan
Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item  signifikan  karena  t    1,96.  Kemudian  melihat  muatan  faktor  dari  item,