Latar Belakang PENGARUH TRAIT KEPRIBADIAN BIG-FIVE DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS ANAK PUNK DI JABODETABEK

Shalahuddin 2010 menyebutkan bahwa tindakan kriminal atau perilaku agresif yang dilakukan anak jalanan dan anak Punk secara kuantitas tampaknya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan bentuk yang lebih berani. Sebagai contoh, bila sebelumnya mereka hanya melakukan pemerasan sesama anak jalanan, kini mereka sudah berani melakukan pemerasan, penodongan dan pencopetan ke masyarakat. Kegiatan ini tampaknya dipengaruhi pula oleh tingkat persaingan yang tinggi sesama anak jalanan atau anak Punk untuk mendapatkan uang sehingga mereka lebih mudah terpengaruh untuk melakukan kegiatan kriminal yang dinilai lebih banyak menghasilkan. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku agresif diantaranya faktor sosial, personal, kebudayaan, situasional, sumber daya, dan media massa Sarwono Meinarno, 2009. Franzoi 2003 menyebutkan bahwa jenis kelamin dan kepribadian juga mempengaruhi seseorang dalam berperilaku agresif. Selain itu, kurangnya pendidikan juga mempengaruhi seseorang berperilaku agresif. Kurangnya pendidikan yang dimiliki oleh anak jalanan yang juga anak Punk di dalamnya dan aturan-aturan yang tidak ada pada mereka, maka perilaku-perilaku mereka pun tidak ada yang mengontrol sehingga timbul perilaku-perilaku agresif yaitu melukai orang lain baik secara verbal maupun fisik Tentama, 2013. Sulastri 2012 menyebutkan bahwa gaya hidup negatif yang kerap terjadi di dalam komunitas anak Punk juga biasanya disebabkan karena mendapatkan pengaruh sesama anak Punk lainnya yang melakukan hal-hal menyimpang seperti memalak, minum minuman keras, melakukan kekerasan atau penganiayaan, “ngelem”, narkoba, free sex, dan sebagainya. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan perilaku agresif adalah tipe kepribadian Baron Byrne, 2005. Faktor kepribadian adalah faktor manusia yang dianggap cukup berperan dalam perilaku agresif, karena kepribadian merupakan salah satu variabel person yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku agresif. Larsen Buss 2002 juga menyebutkan bahwa kepribadian seseorang mempengaruhi cara individu dalam beraksi, berpikir, merasa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam bentuk perilaku agresif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmatillah 2011 juga menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara trait kepribadian big five terhadap agresivitas dimana pada neuroticism, agreeableness, dan conscientiousness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas, sedangkan pada trait kepribadian extraversion dan openness tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pada satpol PP Kota Tangerang. Penelitian serupa telah dilakukan oleh Mastur 2012 pada petarung peresean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan tipe kepribadian yang dimiliki oleh petarung peresean adalah tipe kepribadian ekstraversion dengan tingkat agresivitas sedang. Selain faktor kepribadian, faktor lain yang berpengaruh terhadap perilaku agresif adalah konformitas teman sebaya yang merupakan salah satu faktor sosial penyebab terjadinya perilaku agresif. Konformitas adalah melakukan tindakan atau sikap sebagai hasil dari adanya tekanan kelompok yang nyata maupun yang dipersepsikan Wade Tavris, 2007. Tekanan untuk mengikuti teman sebaya menjadi sangat kuat pada masa remaja juga pada anak Punk. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki keinginan yang kuat untuk disukai dan diterima oleh teman- temannya dan teman sebaya yang lebih besar Santrock, 2012. Pengaruh konformitas yang dialami oleh berbagai kelompok Punk di Indonesia sudah cukup terasa sampai saat ini. Dewasa ini, pergerakan Punk sudah cukup militan, hal ini terlihat dengan semakin menjamurnya komunitas-komunitas fanatik Punk di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Selain itu, beberapa band Punk Indonesia sudah mulai menghentak belantika musik nasional, seperti Superman Is Dead dan Marjinal. Berbagai usaha Punk mandiri pun sudah banyak berdiri, seperti distro-distro yang menjual berbagai fashion asli Punk serta juga jasa pembuatan tattoo dan tindik Fadli, 2012. Beberapa penelitianyang mengungkapkan agresivitas dipengaruhi oleh konformitas teman sebaya adalah penelitian yang dilakukan oleh Anggaraningtyas, Lilik, dan Nugroho 2013 mengenai hubungan konformitas teman sebaya dengan agresivitas pada siswa kelas IX SMK Muhammadiyah 4 Boyolali. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas teman sebaya dengan agresivitas. Tekanan untuk melakukan konformitas bisa jadi sangat sulit untuk ditolak, begitu pula dengan adanya pengaruh konformitas terhadap perilaku agresi Baron Byrne, 2005. Hal ini didukung pula oleh penelitian mengenai pengaruh konformitas teman sebaya dan agresivitas yang dilakukan oleh Fajri 2013 bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif pada remaja. Senada dengan itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Rois 2009 juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara siswa yang terlibat tawuran dengan konformitas kelompok teman sebaya. Baron dan Byrne 2005 menambahkan bahwa jenis kelamin merupakan salah satu faktor demografi yang juga merupakan faktor lain yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku agresif. Kebudayaan di Indonesia meyakini bahwa pria lebih agresif dari wanita. Archer 2000 melakukan penelitian mengenai perbedaan jenis kelamin dalam perilaku agresi. Hasil dari penelitiannya adalah bahwa wanita lebih mungkin menggunakan satu atau lebih tindakan agresi fisik dan lebih sering melakukan tindakan tersebut dibandingkan pria. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Berkowitz, Osterman, dan Hjelt- Back, 1994 dalam Baron, 2003 tentang perbedaan jenis kelamin yang mempengaruhi perilaku agresif dimana hasilnya adalah pria umumnya lebih agresif daripada wanita dalam bentuk agresi langsung. Pria juga lebih cenderung untuk menggunakan bentuk langsung dari agresi, tetapi wanita lebih cenderung untuk menggunakan bentuk tidak langsung dari agresi. Penelitian lain telah dilakukan oleh Ram dan Feng 2005 mengenai pengaruh perbedaan jenis kelamin dalam perilaku agresif pada anak-anak di Canada memperoleh hasil bahwa memang laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Anak laki-laki yang tinggal sendiri oleh ibu kandungnya cenderung lebih agresif dibandingkan anak perempuan yang tinggal sendiri dengan ibu mereka. Berdasarkan data yang ada, maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang agresivitas pada Anak Punk di Jabodetabek. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Trait Kepribadian Big Five dan Konformitas Teman Sebaya terhadap Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek ”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Agresivitas diartikan sebagai bentuk perilaku yang bermaksud menyakiti seseorang baik secara fisik maupun secara psikologis Berkowitz, 1993, yang terdiri dari empat bentuk agresi, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi marah, dan agresi permusuhan Buss Perry, 1992. 2. Trait Kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia yang tersusun dalam lima buah dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openess to experiences Costa McCrae dalam Cloninger, 2009. 3. Konformitas Teman Sebaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan sikap dan tingkah laku akibat meniru sikap dan perilaku orang lain di dalam tekanan nyata kelompok maupun yang dibayangkan oleh mereka Santrock, 2005, yang terdiri dari konformitas compliance dan konformitas conversion Wiggins, Wiggins, Zanden, 1994. 4. Subjek dalam penelitian ini adalah Anak Punk di Jabodetabek. Punk dalam penelitian ini adalah sebuah ideologi yang dimiliki oleh individu dimana mereka memiliki fashion yang khas, keberanian untuk memberontak dan melakukan perubahan terhadap musik, gaya hidup, komunitas, dan kebudayaan sendiri.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara trait kepribadian Agreeableness dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara trait kepribadian Extraversion dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara trait kepribadian Conscientiousness dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara trait kepribadian Neuroticism dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 5. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara trait kepribadian Openness dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 6. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Konformitas Compliance dengan Agresivita s Anak Punk di Jabodetabek? 7. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Konformitas Conversion dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 8. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Jenis Kelamin dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 9. Mengetahui berapa besar pengaruh Independent Variables terhadap Dependent Variable?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.1.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Trait Kepribadian Big Five dan Konformitas Teman Sebaya dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek?

1.3.1.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara trait kepribadian Agreeableness dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara trait kepribadian Extraversion dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara trait kepribadian Conscientiousness dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara trait kepribadian Neuroticsm dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 5. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara trait kepribadian Openness dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 6. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Konformitas Compliance dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 7. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Konformitas Conversion dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 8. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Jenis Kelamin dengan Agresivitas Anak Punk di Jabodetabek? 9. Mengetahui berapa besar pengaruh Independent Variables terhadap Dependent Variable?