Tabel 3.1 Tabel Sebaran Sampel
Kota Daerah
Jumlah
Jakarta
Blok M 15
Fatmawati 25
Kebayoran Lama 11
Mencong 18
Komplek DEPSOS 10
Panglima Polim 8
Pancoran 6
Permata Hijau 8
Wijaya 6
Tangerang Selatan
Gaplek 16
Gintung 10
Kedaung 10
Pondok Ranji 7
Bogor
Parung 31
Jumlah 181
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.  Agresivitas
Variabel  agresivitas  dalam  penelitian  ini  sebagai Dependent  Variable
Variabel Terikat yang terdiri dari 4 empat dimensi, yaitu: 1  Fisik
2  Verbal 3
Marah Anger 4  Permusuhan
Hostility
2. Trait Kepribadian Big Five
Variabel Trait  Kepribadian  Big  Fived  alam  penelitian  ini  sebagai
Independent  Variable  Variabel  Bebas  yang  terdiri  dari  5  lima dimensi, yaitu:
1 Neuroticism
2 Extraversion
3 Openness
4 Agreeableness
5 Conscientiousness
3.  Konformitas teman sebaya Variabel  Konformitas  Teman  Sebayadalam  penelitian  ini  sebagai
Independent  Variable  Variabel  Bebas  yang  terdiri  dari  2  dua dimensi, yaitu:
1 Compliance
2 Conversion
3.3 Definisi Operasional
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  menentukan  definisi  operasional  dari  variabel- variabel penelitian  yang akan digunakan. Adapun penjelasan definisi operasional
variabel adalah sebagai berikut: 1.  Agresivitas  diartikan  sebagai  bentuk  perilaku  yang  bermaksud  menyakiti
seseorang  baik  secara  fisik  maupun  secara  psikologis  Berkowitz,  1993,
yang terdiri dari empat dimensi agresi, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi marah, dan agresi permusuhan Buss  Perry, 1992.
a  Agresi fisik. Agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara fisik, seperti  melukai,  menyakiti  orang  lain  secara  fisik.  Misalnya  menyerang,
memukul, menendang, atau membakar. b  Agresi verbal. Komponen perilaku motorik seperti: menyakiti dan melukai
orang  lain  melalui  verbalis,  misalnya  memaki,  mengejek,  membentak, berdebat,  menunjukkan  ketidaksesuaian  ketidaksetujuan,  menyebar
gossip, dan bersikap sarkatis. c  Agresi  marah.  Emosi  afektif,  perasaan  tidak  senang  sebagai  reaksi  fisik
atau  cedera  fisik  maupun  psikis  yang  diderita  individu.  Misalnya,  kesal, hilang kesabaran, dan tidak mampu mengontrol rasa marah.
d  Agresi  permusuhan.  Sikap  negatif  terhadap  orang  lain  karena  penilaian sendiri yang negatif.
2. Trait  Kepribadian  Big  Five  adalah  suatu  pendekatan  yang  digunakan  dalam
psikologi untuk melihat kepribadian manusia yang tersusun dalam lima buah tipe  kepribadian  yang  telah  dibentuk  dengan  menggunakan  analisis  faktor.
Lima  tipe trait  kepribadian  tersebut  adalah  extraversion,  agreeableness,
conscientiousness,  neuroticism,  dan  openess  Costa    McCrae  dalam Cloninger, 2009.
a Extraversion  E.  Extraversion  digambarkan  dengan  individu  cenderung
penuh dengan kasih sayang, periang, banyak bicara, suka berkumpul, dan
menyukai kesenangan.Selain itu, individu tersebut akan mengingat seluruh interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang jika dibandingkan
individu  yang  memiliki  skor E  rendah.  Extraversion  dicirikan  dengan
kecenderungan  yang  positif  seperti  memiliki  antusiasme  tinggi,  mudah bergaul,  energik,  tertarik  dengan  banyak  hal,  mempunyai  emosi  positif,
ambisius, workaholic serta ramah terhadap orang lain.
b Agreeableness  A.  Agreeableness  digambarkan  denganindividu  memiliki
kecenderungan untuk memiliki kepercayaan  yang penuh, dermawan, suka mengalah,  penerima,  dan  baik  hati.  Faktor  ini  juga  disebut  dengan
social adaptibility  atau  likability,  yaitu  mencirikan  seseorang  yang  ramah,
memiliki  kepribadian  yang  selalu  mengalah  dan  menghindari  konflik. Sedangkan pada individu dengan tingkat
agreeableness yang rendah, suka mencurigai, kikir, tidak ramah, mudah tersinggung, cenderung untuk lebih
agresif dan mengkritik orang lain serta kurang kooperatif. c
Conscientiousness  C.  Conscientiouness  digambarkan  dengan  individu yang  patuh,  terkontrol,  teratur,  ambisius,  berfokus  pada  pencapaian,  dan
disiplin  diri.  Faktor  ini  dapat  juga  disebut  dengan dependability,  impulse
control  dan  will  to  achive.  Secara  umum,  individu  yang  memiliki  skor tinggi pada faktor ini adalah pekerja keras, cermat, tepat waktu, dan tekun.
Sebaliknya, pada individu yang berskor rendah dalam faktor ini cenderung tidak  teratur,  lalai,  pemalas,  dan  tidak  memiliki  tujuan  serta  mudah
menyerah ketika menemui kesulitan dalam tugas-tugasnya.