Visi dan Misi Visi

56

5. Simpanan Walimah

Simpanan untuk memenuhi kebutuhan biaya pernikahan serta penyelenggara resepsi. Penarikan simpanan dilakukan menjelang acara pernikahan. Setoran awal minimal Rp.50.000.

6. Simpanan Haji

Simpanan ini di khususkan bagi nasabah yang berniat untuk melaksanakan ibadah haji, penarikan dapat dilakukan menjelang ibadah haji. Insya Allah melalui simpanan haji ini, niat anda beribadah ke tanah suci dapat terwujud. Setoran awal minimal Rp. 500.000.

7. Simpanan Berjangka

Simpanan ini adalah investasi syariah yang penarikannya berdasarkan jangka waktu tertentu 1, 3, 6, dan 12 bulan setelah jatuh tempo atau perjanjian dengan BMT kepada nasabah sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Minimal simpanan Rp. 500.000 Perhitungan Nisbah Simpanan Berjangka a 1 bulan nisbah 65 Bmt dan 35 untuk pemilik dana b 3 bulan nisbah 60 BMT dan 40 untuk pemilik dana c 6 bulan nisbah 55 BMT dan 45 untuk pemilik dana d 12 bulan nisbah 50 BMT dan 50 untuk pemilik dana

H. Produk Pembiayaan Syari’ah 1. Pembiayaan Murabahah

a. Murabahah dengan pembayaran jatuh tempo adalah untuk investasi, usaha, konsumtif melalui mekanisme jual beli. Pembiayaan dilakukan 57 secara tunai dan sekaligus pada saat jatuh tempo dengan tenggang waktu maksimal 3 bulan BMT Usaha Mulya mendapatkan selisih atau marjin dari harga jual. b. Murabahah dengan pembayaran berangsur adalah pembiayaan untuk investasi, usaha, konsumtif melalui mekanisme akad jual beli. Pembiayaan dilakukan secarang angsur harian, mingguan atau bulanan dengan jangka waktu pembayaran mulai dari 4 bulan atau lebih. BMT Usaha Mulya mendapat selisih atau marjin dari harga jual.

2. Pembiyaan Ijarah

a. Ijarah Multi Jasa Adalah memindahkan hak guna dan jasa. Pemohon atau nasabah melakukan kontrak ijarah dalam bentuk sewa jasa pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. BMT dapat ujrah atau upah dari pemohon yang mengacu pada kesepakatan kontrak ijarah yang dilakukan. b. Ijarah Muntahiah Bit-tamlik Adalah pemindahan hak guna atas barang. Nasabah atau pemohon dan BMT melakukan kontrak ijaroh. Dalam sewa barang jangka waktu sesuai kesepakatan kedua belah pihak. BMT mendapatkan upah atau ujrah dan hasil sewa barang sesuai kesepakatan dalam akad. Pada akad persewaan yang berakhir dengan kepemilikan nasabah atau pemohon dapat memiliki barang yang disewa bila dapat memenuhi ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.