Susuna Dewan Pengawas dan Pengurus
63
dengan kemampuan bisnis. Dengan kata lain untuk mengetahui bidang usaha.
c. Capital modal Untuk melihat penggunaan modal secara efektif, dilihat dari
laporan keuangan dengan melakukan pengukuran. BMT Usaha Mulya akan memberikan modal sesuai dengan yang dibutuhkan oleh nasabah,
apabila diketahui nabah mengajukan pembiayaan lebih dari yang dibutuhkan untuk penambahan modalnya maka, BMT Usaha Mulya
akan menarik kelebihan pembiayaan yang di berikan oleh nasabah. d. Colatteral jaminan
Merupakan jaminan atau aggunan yang diberikan oleh calon nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Anggunan merupakan sumber
pembayaran kedua, artinya apabila nasabah tersebut tidak dapat membayar angsurannya maka termasuk dalam kredit macet, maka
kreditur dapat melakukan eksekusi terhadap anggunan. Penilaian meliputi barang jaminan adalah sebagai berikut:
1 BPKB kendaraan. Pada BMT Usaha Mulya jaminan menggunakan BPKB diperlukan apabila pinjaman lebih dari Rp.1.500.000.
2 Sertifikat dan SPPT pada Usaha Mulya diperlukan apabila pinjaman lebih dari Rp. 1.500.000.
3 SK PNS apabila nasabah seorang PNS 4 Foto copy akta pendirian, SIUP TDP apabila nasabah tersebut
merupakan perusahaan atau lembaga. Selain itu perusahaan
64
tersebuat juga harus melampirkan rekening koran selama 3 bulan terakhir atau melampirkan laporan keuangan 2 tahun terakhir. Hal
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kelancaran aktivitas dan kelancaran
keuangan perusahaan
tersebut, sehingga
dapat meyakinkan pihak BMT untuk memberikan pembiayaannya.
e. Condition Condition adalah analisis terhadap kondisi perekonomian,
pihak kreditur harus mempertimbangkan sektor usaha calon debitur dikaitkan dengan kondisi ekonomi.
Kelayakan pembiayaan yang dilakukan oleh BMT Usaha Mulya akan dilihat dari hasil survey, wawancara, dan lainnya setelah itu maka
akan diadakan rapat oleh komite jika BMT menyatakan hasil survey, wawancara dan yang lainnya bagus maka pembiayaan akan dilaksanakan.
Namun jika hasil survey, wawancara dan yang lainnya tidak bagus maka BMT Usaha Mulya berhak menolak pengajuan pembiayaan tersebut dan
memberitahu kepada anggotanasabah tentang penolakan tanpa harus menjelaskan alasan penolakan.
6. Keputusan pembiayaan Keputusan
pembiayaan adalah
untuk menentukan
apakah pembiayaan layak untuk diberikan pembiayaan atau tidak,
jika layak maka calon nasabah akan dihubungi. Dan penanda tanganan akad, dan
persiapan administrasi oleh BMT keputusan pembiayaan akan mencakup: