Pengertian Pembiayaan LANDASAN TEORETIS TENTANG PEMBIAYAAN DAN
18
Dari sumber pendapatan diatas, para pemilik berharap akan memperoleh penghasilan dana dari dana ynag ditanamkan pada bank
tersebut. b. Pegawai
Para pegawai berharap memperoleh kesejahteraan dari bank yang dikelolanya.
c. Masyarakat Sebagai pemilik dana mereka mengharapkan dari dana yang
diinvestasikan akan memperoleh bagi hasil. Bagi para debitur,dengan penyediaan dana banginya, mereka terbantu guna menjalankan
usahanya sektor produktif atau terbantu untuk pengadaan barang yang diinginkan pembiayaan konsumtif.
d. Masyarakat umumnya konsumen Mereka dapat memperoleh barang-barang yang diinginkannya.
e. Bank Bagi bank yang bersangkutan hasil dari penyaluran pembiayaan,
diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan ushanya agar dapat survival dan meluas jaringan usahanya, sehingga banyak
masyarakat yang dapat dilayaninya.
4
2. Jenis-jenis Pembiayaan a. Dilihat dari segi kegunaan
1 Pembiayaan Investasi
4
Muhammd, Manajemen Dana Bank Syariah Yogyakarta: ekosinia, 2005 hal.196-197
19
Yaitu pembiayaan yang biasanya digunakan untuk keperluan kepuasan usaha membangun proyek atau pabrik baru dimana masa
pemakaiannya untuk suatu periode yang lebih lama dan biasanya pengunaan pembiayaan ini adalah untuk kegiatan utama suatu
perusahaan. 2 Pembiayaan Modal Kerja
Merupakan pembiayaan
yang digunakan
untuk keperluan
meningkatkan produksi
dalam operasionalnya
contohnya: pembiayaan modal kerja diberikan untuk membelikan bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
5
Pembiayaan modal kerja merupakan pembiayaan yang dicarikan untuk mendukung pembiayaan investasi yang sudah ada.
b. Dilihat Daari Segi Tujuan Pembiayaan 1 Pembiayaan produktif
Pembiayaan prodiktif adalah pembiayaan yang digunakan untuk peningkatan usaha produksi atau investasi. Pembiayaan ini
diberikan untuk
menghasilkan barang
atau jasa.
Artinya pembiayaan
ini digunakan
untuk diusahakan
sehingga menghasilkan suatu baik berupa barang maupun jasa.
2 Pembiayaan Konsumtif
5
Kasmir, Manajemen Perbankan Syariah Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2003 cet. Keempat hal. 76
20
Merupakan pembiayaan yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam pembiayaan ini tidak ada
pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
3 Pembiayaan Perdagangan Pembiayaan perdagangan merupakan pembiayaan yang digunakan
untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan
yang pembayarannya
diharapkan dari
penjualan perdagangan tersebut.
6
c. Dilihat dari segi jangka waktu 1 Pembiayaan jangka pendek
Pembiayaan ini memiliki jangka waktu kurang dari 1 satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
2 Pembiayaan jangka menengah antara 1 satu tahun smpai 3 tiga tahun
Pembiayaan jenis ini bisa diberikan untuk modal kerja, beberapa bank
mengklasifikasikan pembiayaan
menengah sebagai
pembiayaan jangka panjang. 3 Pembiayaan jangka panjang
Merupakan pembiayaan yang masa pengembaliannya paling panjang, yaitu diatas tiga tahun sampai lima tahun. Biasanya
pembiayaan ini digunakan untuk investasi jangka panjang.
6
Ibid. hal. 77
21
d. Dilihat dari segi jaminan
1 Pembiayaan dengan jaminan Merupakan pembiayaan yang diberikan suatu jaminan tertentu.
Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau barang tak berwujud. Artinya, setiap pembiayaan yang dikeluarkan dilindungi
senilai jaminan yang diberikan calon debitur. 2 Pembiayaan tanpa jaminan
Yaitu pembiayaan yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Pembiayaan ini diberikan dengan cara melihat prospek
usaha, karakter, serta loyalitas si calon debitur selama hubungan dengan bank yang bersangkutan.
3. Fungsi dan Manfaat Pembiayaan Pemberian suatu fasilitas pembiayaan mempunyai
mempunyai fungsi tertentu.
Adapun pemberian fungsi pembiayaan yaitu: a. Memberikan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang tidak
memberatkan debitur. b. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh Bank konvensional
karena tidak mampu untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank konvensional.
c. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang
dilakukan.
22
d. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk pembiayaan untuk pembangunan usaha akan membutuhkan usaha baru hingga dapat
mengurangi pengangguran, meningkatkan barang dan jasa, serta untuk menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang
biasanya diimpor dan apabila sudah bisa diproduksi didalam negeri dengan fasilitas yang jelasakan menghemat devisa negara.
7
Pembiayaan memiliki mafaat sebagai berikut: a. Manfaat bagi Lembaga Keuangan Syariah
Manfaat yang
didapat oleh
lembaga keuangan
yaitu, memperoleh pembagian keuntungan dari debitur sehingga dapat
membiayai operasional
lembaga keuangan
tersebut. Dengan
pembiayaan tersebut, lembaga keuangan tersebut berperan untuk meningkatkan ekonomi
rakyat, serta menjalin silaturahmi antara nasabah dan pihak lembaga keuangan.
b. Manfaat Debitur Adapun manfaat pembiayaan bagi debitur adalah debitur tidak
akan dituntut untuk pengembalian pinjaman denagan sejumlah bagi hasil yang terlalu besar, dan debitur juga tidak akan dibebani oleh
sejumlah bunga, namun dia akan memberikan yang diperoleh berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati, serta memberikan
7
Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek,
Jakarta : Gema Insani Press 2001
23
kesempatan ekonomi bawah untuk mendapatkan modal yang dapat meningkatkan pendapatan.
4. Unsur-Unsur Pembiayaan a. Kreditur
Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman kepada pihak lain yang mendapatkan pinjaman.
b. Debitur Debitur adalah pihak yang membutuhkan dana, atau pihak yang
mendapatkan pinjaman. c. Kepercayaan
Kreditur memberikan kepercayaan kepada pihak yang menerima pinjaman debitur bahwa debitur akan memenuhi kewajibannya untuk
membayar pinjaman sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan.
d. Perjanjian Perjanjian adalah suatau kontrak perjanjian atau kesepakatan antara
pihak kreditur dengan pihak kreditur. e. Risiko
Setiap dana yang disalurkan oleh kreditur selalu mengandung adanya risiko tidak kembalinya dana. Risiko adalah kemungkinan kerugian
yang timbul atas penyaluran kredit oleh kreditur. f. Jangka Waktu
24
Jangka waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh debitur untuk membayar pinjaman kepada kreditur.
g. Balas Jasa Sebagai imbalan atas balas jasa yang disalurkan oleh kreditur, maka
debitur akan membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan perjanjian.
5. Prisip-Prinsip Pemberian Pembiayaan a. Prinsip 5C+1S
1 Character Menggambarkan watak atau kepribadian calon debitur. Tujuannya
kreditur melakukan analisis terhadap karakter calon debitur adalah untuk mengetahui bahwa calon debitur benar-benar mempunyai
keingin untuk memenuhi kewajiban membayar pinjaman sampai lunas.
2 Capacity Analisis
terhadap Capacity
ini ditunjukan
untuk melihat
kemampuan calon debitur dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikan, kemampuan bisnis juga diukur dengan
kemampuannnya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.
3 Capital Analisis ini untuk melihat penggunaan modal apakah efektif,
dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi dengan
25
melakukan pengukuran
seperti dari
likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas, dan ukuran lainnya. 4 Corateral
Merupakan jaminan atau anggunan yang diberikan oleh calon debitur atas pembiayaan yang diajukan. Anggunan merupakan
sumber pembayaran kedua, artinya apabila debitur tersebut tidak dapat membayar angsurannya termasuk dalam kredit macet, maka
kreditur dapat melakukan eksekusi terhadap anggunan. 5 Condition
Merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian. Pihak kreditur perlu mempertimbangkan sektor usaha calon debitur dikaitkan
dengan kondisi ekonomi. b. Syariah
Penelitian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang dilakukan benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah. Berikut ini
adalah prinsi-prinsip yang menjadi landasan dalam bermuamalah, hal ini menjadi batasan secara umum bahwa transaksi yang dilakukan sah
atau tidak. 1 Maisir menurut bahasa maisir gampang atau mudah, sedangkan
menurut istilah adalah memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras. Maisir sering dikenal dengan perjudian karena dalam
praktek perjudian seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan
26
cara mudah. Dalam perjudian seseorang dalam kondisi untung atau rugi. Padahal islam mengajarkan tentang usaha dan kerja keras.
2 Gharar menurut bahasa berarti pertaruhan atau keraguan. Setiap transaksi yang belum jelas barangnya maka termasuk jual beli
gharar. Boleh dikatakan bahwa konsep gharar berkisar pada makna ketidak jelasan suatu yang dilaksanakan.
3 Haram, ketika objek transaksi yang di perjual belikan haram, maka transaksinya menjadi tidak sah misalnya menyembelih hewan
tanpa menyebut nama Allah. 4 Riba, secara bahasa riba berat tambahan. Secara istilah riba adalah
menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan presentasi tertentu dari jumlah pinjaman
pokok yang di bebankan kepada peminjam. 5 Bathil, dalam sebuah transaksi, prinsip yang harus dijunjung adalah
tidak adanya kezhaliman yang dirasa pihak-pihak yang terlibat. Semuanya harus sama-sama rela dan adil sesuai dengan
takarannya. Maka dari sini transaksi yang terjadi akan merekatkan ukhuwah
pihak-pihak yang terlibat dan diharap agar bisa tercipta hubungan yang selalu baik. Kecurangan, ketidak jujuran, menutupi cacat barang,
mengurangi timbangan tidak dibenarkan atau hal-hal yang kecil seperti
27
menggunakan barang tanpa izin, meminjam dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan harus sangat diperhatikan dalam bermuamalah.
8
memberikan konteribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
c. Prinsip 7P 1 Personality
Dengan menilai nasabah dari segi kerpibadiannya yang mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan calon debitur dalam
menghadapi masalah. 2 Party
Yaitu mengklasifikasi calon debitur ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta
karakternya. 3 Purpose
Yaitu mengetahui calon debitur dalam mengambil pembiayaan, termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan oleh calon debitur.
4 Prospect Yaitu menilai suatu usaha calon debitur dimasa yang akan datang
menguntungkan atau tidak. 5 Payment
8
http:www.pendidikan.com
28
Yaitu ukuran
bagaimana calon
debitur mengembalikan
pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk mengembalikan pembiayaan.
6 Profitability Untuk menganalisi apakah calon debitur dalam mencari laba,
profitability di ukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat.
7 Protektion Tujuannya
adalah bagaimana menjaga usaha dan jaminan mendapat perlindungan. Perlindungan berupa jaminan asuransi dan
jaminan barang.
9
d. Prinsip 3R 1 Return
Yaitu hasil usaha yang dicapai oleh perusahaan calon debitur. Setelah pihak kreditur melihat hasil usaha yang dicapai oleh calon
debitur, kemudian pihak kreditur akan melihat seberapa besar hasil tersebut dan apakah hasil tersebut dapat digunakan untuk
membayar pinjaman dan sekaligus dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
2 Repayment Yaitu kemampuan calon debitur untuk melakukan pembayaran
kembali pembiayaan yang telah dinikmati.
9
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan Jakarta : Rajawali Pers 2004
29
3 Risk bearng apitility Merupakan kemampuan calon debitur untuk menanggung risiko
apabila terjadi kegagalan suatu usaha.