15
3. Skripsi Yulia Astini dengan judul “Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Pada BRI Syariah.” Membahas tentang sejauh manakah
aplikasi pembiayaan musyarakah pada BRI syariah. 4. Skripsi Lisa Hernita, dengan judul “Pelakuan Akutansi Pendapatan Atas
Pembiayaan Musyarakah Serta Terhadap LabaRugi di BNI Syariah.”
Pada skripsi ini penulis mencoba membandingkan system pembiayaan dengan menggunakan labarugi dengan nilai tambah.
5. Skripsi Susi Wirdawati. Dengan judul “Sistem Bagi hasil pada Pembiayaan Al-Musyarakah study kasus PT.
BPRS Risalah Umat Pondok
Aren Tanggerang”
yang mengvaluasi
tentang aplikasi
pembiayaan BPRS Syariah.
B. Pengertian Pembiayaan
Pengertian Pembiayaan Pembiayaan berasal dari bahasa latin yaitu dari kata credere yang
berarti percaya. Oleh karena itu dasar pemikiran persetujuan pemberian pembiayaan oleh suatu lembaga keuangan kepada seseorang oleh badan
usaha berdasarkan kepercayaan. Berdasarkan UU No. 10 thn 1998 tentang perbankan bab 1 pasal 1
No.12 yang dimaksud pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah “Penyediaan uang atau tagihan dengan pihak lain yang diwajibkan pihak
16
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau pembiayaan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.
2
Kata mewajibkan pada uu diatas maksudnya adalah pihak yang dibiayai mewajibkan untuk mengembalikan dana pembiayaan kecuali
apabila terjadi terjadi risiko bisnis pada pembiayaan mudharabah, maka tidak mewajibkan untuk mengembalikan dana pembiayaan.
Pengertian pembiayaan atau qardh dalam fiqh muamalah secara bahasa berarti potongan yaitu istilah yang diberikan untuk suatu yang
diberikan untuk modal usaha, sesuatu ini terputus atau terpotong. Sedangkan pembiayaan qardh secara istilah berarti penyerahan dari pihak
yang lain sesuatu yang bernilai kebendaan. Pemberian modal yang dibagi pemberiannya berhak mengambil uang tersebut dari orang yang
mendapatkan modal. Pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah menurut
Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berupa : a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bittamlik
2
“Undang-undang No.10 tahun 1998”, artikel diakses pada 9 November 2009 dari www,goole.co.id
17
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qordh dan e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk trasaksi multi
jasa Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah dan
UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
3
Secara bahasa pembiayaan berasal dari kata biaya, yaitu uang yang dikeluarkan untuk mengadakan atau mendirikan sesuatu. Pembiayaan
dapat juga diartikan sebagai pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang direncanakan, baik
dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan baik perorangan maupun kelembagaan untuk
mendukung suatu usaha yang telah direncanakan. 1. Tujuan Pembiayaan
Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah. Tujuan yang dilakukan oleh bank syariah terkait dengan stakeholder
yakni: a. Pemilik
3
Undang-Undang Perbankan Syariah, Nomor 21 Tahun 2008. Jakarta : Sinar Grafindo, 2002