Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Musyarakah

71 nasabah dalam memenuhi persyaratan sebagai nasabah pembiayaan musyarakah. Keuntungan dan kerugian dari suatu usaha yang telah disepakati pihak nasabah dan BMT Usaha Mulya dibagi dan ditanggung bersama. Apabila terjadi kerugian pada usaha yang telah disepakati dan dikelola terjadi karena kelalaian pihak nasabah, maka kerugian ditanggung oleh pihak nasabah dan apabila tidak bisa melunasi kerugian tersebut maka akan dimusyawarahkan kembali. Biaya operasional tergantung pada kontrak yang disepakati, apabila berupa uang, biaya operasional menjadi beban bersama dan apabila berupa aset, maka beban operasional menjadi tanggung jawab nasabah. BMT Usaha Mulya hanya memberikan bantuan pembiaayan tanpa harus berpartisipasi dalam kerja atau operasional suatu usaha yang dijalankan nasabahnya. Dari penjelasan tersebut maka BMT Usaha Mulya telah memenuhi kaidah yang terdapat pada fatwah DSN No. 08DSN – MUIIV2000.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Mekanisme pembiayaan musyarakah BMT Usaha Mulya yaitu : Calon nasabah pembiayaan musyarakah harus mengajukan permohonan pembiayaan terlebih dahulu pada BMT Usaha Mulya. Calon nasabah langsung datang ke BMT Usaha Mulya untuk mengisi formulir permohonan pembiayaan serta membawa dokumen-dokumen yang telah menjadi persyaratan sebagai lampiran permohonan pembiayaan musyarakah. Setelah itu pihak BMT Usaha Mulya mengadakan wawancara terhadap calon nasabah. Dengan tujuan untuk mengetahui keinginan anggota pembiayaan dan menilai kemampuan nasabah dalam melaksanakan kewajiban. Maka selanjutnya pihak BMT Usaha Mulya menyelidiki dokumen- dokumen calon nasabah. Tujuannya untuk mengetahui kelengkapan dokumen-dokumen yang diminta pihak BMT. Setelah itu pihak BMT Usaha Mulya melakukan peninjauan lokasi yang menjadi objek pembiayaan. Dan pihak BMT Usaha Mulya juga melakukan analisis terhadap kelayakan pembiayaan dengan cara : 72