Pengumpulan Data Profil Madrasah Tsanawiyah Ciwandan

82

4.4 Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara melakukanpengisian kuesioner, formulir FFQ dan Food Record. Data primer yang diambil yaitu data tentang keterangan umur, kadar Hb,sosial ekonomi pengetahuan, pendapatan orangtua, pendidikan orangtua dan uang jajan, pola menstruasi dan Kebiasaan makan meliputi asupan zat gizi dan frekuensi makan. Data mengenai umur, kadar Hb,sosial ekonomi pengetahuan siswa, uang jajan, pendapatan orangtua, pendidikan orangtua, pola menstruasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner sedangkan asupan zat gizi dilakukan dengan menggunakan formulir Food Record dan frekuensi makan dengan formulir FFQ. Data kadar Hb dengan melakukan pemeriksaan langsung dengan menggunakan metode finger prick menggunakan Hb meter merk easytouch. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan siswa MTs Ciwandan dan Profil MTs Ciwandan. 4.5 Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1 Instrumen penelitian Instrumen penelitian meliputi kuesioner dan wawancara.Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah ujikadar Hb, formulir FFQ, formulir Food Record dan kuesioner. a. Uji kadar Hb digunakan untuk mengetahui kadar Hb yang kemudian diinterpretasikan dengan kejadian anemia pada siswi. Menurut WHO standar 83 anemia besi dapat menggunakan kadar Hb dalam darah Farida dkk, 2004. Uji kadar Hb dalam darah yang digunakan adalah Hb meter merk easytouch finger prick. b. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2002. Kuesioner digunakan untuk mengetahui informasi tentang identitas sampel, sosial ekonomi pengetahuan, pendapatan orangtua, pendidikan orang tua dan pekerjaan orangtua dan pola menstruasi. c. Salah satu metode survei konsumsi makanan adalah Food Frequency Questionaire FFQ. Metode FFQ dirancang untuk memperoleh data kualitatif yang menggambarkan atau memberikan informasi tentang frekuensi konsumsi bahan makanan. Food Frequency mengukur frekuensi bahan makanan yang dikonsumsi selama periode waktu tertentu Gibson 1990 dalam Qomariah 2006.Kuesioner frekuensi makanan memuat tentang daftar bahan makanan atau makanan dan frekuensi penggunaan makanan tersebut adalah yang dikonsumsi dalam frekuensi yang cukup sering oleh responden Supariasa, 2001. Formulir FFQ digunakan untuk mengetahui frekuensi konsumsi sumber heme dan non heme, serta zat-zat gizi yang dapat menghambat maupun membantu penyerapan Fe, hasil FFQdihitung frekuensi konsumsi sumber heme dan non hemeberdasarkan PUGS 2014. 84 d. Metode survei konsumsi lainnya adalah Food Record. Food record digunakan untuk mengetahui jumlah asupan energi, protein, vitamin C dan zat besi dihitung berdasarkan AKG 2014 Data yang dikumpulkan diedit, hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitasdata.Kemudian dilakukan koding data dengan memberikan kode pada masing-masing jawaban untuk mempermudah pengolahan data.Setelah itu membuat tabulasi termasukdalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain dari memasukkan data kedalam tabulasi atau yang disebut entry data. Setelah dilakukan entry data, data tersebut dioleh processingdengan menggunakan programsoftware analisa data komputerkemudian dilakukan cleaning untuk mengecek kebenaran entry data. 4.5.2 Analisis Data 4.5.2.1 Analisis Univariat Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dari setiap variabel, baik independen maupun dependen, yaitu sosial ekonomi, pola menstruasi dan kebiasaan makan.

4.5.2.2 Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk melihat kemungkinana adanya hubungan antara variabel independen, yaitu sosial ekonomi pengetahuan, uang jajan, pendapatan orangtua, dan pendidikan orangtua, pola menstruasi dan kebiasaan makan asupan zat gizi, dan frekuensi makan dengan variabel dependen adalah anemia pada siswi. Analisis bivariat dalam penelitian ini mengunakan uji statistik chi square dengan 85 bantuan program analisa datadan mengunakan derajat kepercayaan 95. Bila nilai P 0,05 maka diartikan terdapat hubungan pada variabel yang diuji. 86 BAB V HASIL

5.1 Profil Madrasah Tsanawiyah Ciwandan

5.1.1 Motto, Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Ciwandan A. Motto Cakap Cerdas, Kompetitif, Agamis, dan Percaya Diri B. Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciwandan sebagai lembaga pendidikan wajar Dikdas Sembilan tahun yang berbasis pesantren perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, penyerap lulusan, dan masyarakat dalam merumuskan visi madrasahnya. Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciwandan juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi dan globlaisasi yang sangat cepat. Harapan dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciwandan yaitu mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut: VISI : “Terwujudnya peserta didik yang cerdas, kompetetitif, agamis dan percaya diri berdasarkan nilai-nilai islam yang memiliki kesiapan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut” 87 Indikator visi:  Terwujudnya kader ummat yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri.  Terwujudnya kader ummat yang mampu menjalankan ajaran agama secara utuh.  Terwujudnya kader ummat yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat. C. Misi a. Meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan. b. Meningkatkan kualitas pengembangan diri bagi para peserta didik. c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan orangtuawali peserta didik dan masyarakat. d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia madrasah. e. Meningkatksn kualitas pengembang sarana prasarana pendidikan serta penataan lingkungan madrasah. D. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam upaya melahirkan peserta didik yang cerdas baik intelektual, emosional maupun spiritual. 2. Meningkatkan kualitas pembinaan peserta didik dalam rangka pengembangan diri peserta didik baik melalui kegiatan ekstrakulikuler maupun kegiatan 88 bimbingan konseling sebagai upaya melahirkan peserta didik yang agamis, kompetitif dan percaya diri. 3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan implementasi kurikulum dan pembelajaran serta berlangsungnya proses pendidikan pada umumnya di internal madrasah 4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sebagai salah satu unsur penting sumber daya madrasah 5. Meningkatkan kualitas hubungan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan madrasah khususnya dalam wadah komite madrasah.

5.2 Pelaksanaan Pengumpulan Data