101
makan dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square dengan menggunakan CI 95, derajat kemaknaan 5.
5.5.1 Hubungan Sosial Ekonomi dengan Anemia pada Siswi MTs Ciwandan
5.5.1.1 Hubungan antara Pengetahuan Siswi dengan Anemia pada Siswi MTs Ciwandan
Tabel 5.16 Hubungan antara Pengetahuan Siswi dengan Anemia pada Sisiwi MTs Ciwandan Cilegon-Banten Tahun 2014
Pengetahuan Anemia
Total OR
Cl 95 Pvalue
Anemia Normal
N N
n 3.868
8.832-1694
Kurang
27 45
33 55
60 100
0,002
Baik 11
17,5 52
82,5 63
100
Total 38
30,9 85
69,1 123
100
Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia diperoleh bahwa kasus anemia terjadi pada siswi yang memiliki pengetahuan kurang lebih
banyak sebanyak 27 responden 45 daripada siswi yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 11 responden 17,5. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0.002
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian anemia remaja putri. Berdasarkan
perhitungan risk estimate diperoleh OR=3,868 95 Cl 1,694-8,832. Artinya responden yang memiliki pengetahuan tentang anemia kurang, memiliki peluang
102
3,868 kali untuk menderita anemia defisiensi besi dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan baik.
4.5.1.2 Hubungan antara Uang Jajan dengan Anemia pada Siswi MTs Ciwandan Tabel 5.17 Hubungan antara Uang Saku Siswi dengan Anemia
pada Sisiwi MTs Ciwandan Cilegon-Banten Tahun 2014
Uang Jajan Anemia
Total OR
Cl 95 Pvalue
Anemia Normal
N N
n 2,995
6,643-1,350
Rendah 20
46,5 23
53,5 43
100 0,008
Tinggi 18
22,5 62
77,5 80
100
Total 38
30,9 85
69,1 123
100
Hasil analisis hubungan antara uang jajan dengan kejadian anemia diperoleh bahwa kasus anemia terjadi pada siswi yang memiliki uang jajan rendah lebih banyak
sebanyak 20 responden 46,5 daripada siswi yang memiliki uang jajan tinggi
sebanyak 18 responden 22,5. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0.008 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan yang bermakna
antara uang jajan dengan kejadian anemia remaja putri. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR= 2,995 95 Cl 6,643-1,350. Artinya responden yang
memiliki uang jajan rendah memiliki peluang 2,995 kali untuk menderita anemia defisiensi besi dibandingkan dengan responden yang memiliki uang jajan tinggi.
103
4.5.1.3 Hubungan antara Pendapatan Orangtua dengan Anemia pada Siswi MTs Ciwandan
Tabel 5.18 Hubungan antara Pendapatan Orangtua dengan Anemia pada Sisiwi MTs Ciwandan Cilegon-Banten Tahun 2014
Pendapatan Orangtua
Anemia Total
OR Cl 95
Pvalue Anemia
Normal
N N
N 6,245
19,174-2,034
Rendah 34
41 49
59 83
100 0,000
Tinggi
4 10
36 90
40 100
Total 38
30,9 85
69,1 123
100
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pendapatan orangtua dengan kejadian anemia diperoleh bahwa kasus anemia terjadi pada siswi yang memiliki
pendapatan orangtua rendah lebih banyak sebanyak 34 responden 41 daripada siswi yang memiliki pendapatan orangtua tinggi sebanyak 4 responden 10.Hasil
uji statistik diperoleh nilai p=0.000 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pendapatan orangtua dengan
kejadian anemia remaja putri. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR=6,245 95 Cl 19,174-2,034. Artinya responden dengan pendapatan orangtua
rendah memiliki peluang 6,245 kali untuk menderita anemia defisiensi besi dibandingkan dengan responden dengan pendapatan orangtua tinggi.
104
5.5.1.4 Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Anemia pada Siswi MTs Ciwandan
Tabel 5.19 Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Anemia pada Sisiwi MTs Ciwandan Cilegon-Banten Tahun 2014
Pendidikan Orangtua
Anemia Total
OR Cl 95
Pvalue Anemia
Normal
N N
N 3,184
7,243-1,400
Rendah 27
42,2 37
57,8 64
100 0,006
Tinggi
11 18,6
48 81,4
59 100
Total 38
30,9 85
69,1 123
100
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pendidikan orangtua dengan kejadian anemia diperoleh bahwa kasus anemia terjadi pada siswi yang memiliki
pendidikan orangtua rendah lebih banyak 27 responden 42,2 daripada siswi yang memiliki pendidikan orang tinggi sebanyak 11 responden 18,6. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p=0.006 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pendidikan orangtua dengan kejadian anemia
remaja putri. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR= 3,184 95 Cl 7,243-1,400. Artinya responden dengan pendidikan orangtua tentang rendah,
memiliki peluang 3,184 kali untuk menderita anemia defisiensi besi dibandingkan dengan responden dengan pendidikan orangtua tinggi.
105
5.5.2 Hubungan antara Pola Menstruasi dengan Anemia pada Siswi MTs Ciwandan