17
Gejala khas yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia adalah sebagai berikut:
a Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis.
b Anemia defisisensi asam folat: lidah merah buffy tongue c Anemia hemolitik: ikterus dan hepatosplenomegali.
d Anemia aplastik: perdarahan kulit atau mukosa dan tanda- tanda infeksi.
3 Gejala Akibat Penyakit Dasar Gejala penyakit dasar yang menjadi penyebab anemia.Gejala
ini timbul karena penyakit-penyakit yang mendasari anemia tersebut. Misalnya anemia defisiensi besi yang disebabkan oleh
infeksi cacing tambang berat akan menimbulkan gejala seperti pembesaran parotis dan telapak tangan berwarna kuning seperti
jerami.
2.2.3 Dampak Anemia
Dampak yang ditimbulkan akibat anemia gizi besi sangat kompleks. Menurut Ros Horton 1998, Anemia Gizi Besi berdampak pada
menurunnya kemampuan motorik anak, menurunnya skor IQ, menurunnya kemampuan kognitif, menurunnya kemampuan mental anak, menurunnya
produktivitas kerja pada orang dewasa, yang akhirnya berdampak pada keadaan ekonomi, dan pada wanita hamil akan menyebabkan buruknya
18
persalinan, berat bayi lahir rendah, bayi lahir premature, serta dampak negatif lainnya seperti komplikasi kehamilan dan kelahiran. Akibat lainnya
dari anemia gizi besi adalah gangguan pertumbuhan, gangguan imunitas serta rentan terhadap pengaruh racun dari logam-logam berat.
Besi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh.Respon kekebalan sel oleh limfosit-T terganggu karena berkurangnya pembentukan
sel-sel tersebut, yang kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA.Berkurangnya sintesis DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim
reduktase ribonukleotide
yang membutuhkan
besi untuk
dapat berfungsi.Disamping itu, sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak
dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan besi. Enzim lain yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh yaitu mieloperoksidase
juga akan terganggu fungsinya akibat defisiensi besi Almatsier, 2001. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa anemia gizi besi erat
kaitannya dengan penurunan kemampuan motorik dampak fisik.Dilihat dari dampak fisik, anemia gizi besi dapat menyebabkan rasa cepat lelah.
Rasa cepat lelah terjadi karena pada penderita anemia gizi besi pengolahan metabolisme energi oleh otot tidak berjalan sempurna karena otot
kekurangan oksigen, dimana oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel otot ini diangkut oleh zat besi dalam darah hemoglobin. Untuk menyesuaikan
dengan berkurangnya jatah oksigen, maka otot membatasi produksi energi. Akibatnya, mereka yang menderita anemia gizi besi akan cepat lelah bila
bekerja karena cepat kehabisan energi Soekirman, 2000.
19
Cepatnya rasa lelah yang dialami oleh para pekerja yang menderita anemia gizi besi akan menurunkan produktivitas kerja. Menurunnya
produktivitas kerja, selain disebabkan oleh menurunnya hemoglobin darah, juga disebabkan oleh berkurangnya enzim-enzim mengandung besi, dimana
besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi tersebut Almatsier,2001
Selain menurunkan produktivitas kerja yang umumnya terjadi pada penderita usia dewasa, anemia gizi besi juga mengakibatkan dampak negatif
terhadap anak usia sekolah. Anak usia sekolah yang menderita anemia gizi besi akan mengalami penurunan kemampuan kognitif, penurunan
kemampuan belajar, dan pada akhirnya akan menurunkan prestasi belajar. Menurut Lozzoff dan Youdim 1988 dalam Almatsier 2001, menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara defisiensi besi dengan fungsi otak.Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama
terhadap fungsi sistem neurotransmitter penghantar syaraf.Akibatnya, kepekaan reseptor syaraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan
hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid
dan kemampuan mengatur suhu tubuh juga menurun Lozzoff Youdim,1988 dalam Almatsier,2001
20
2.2.4 Penyebab Anemia