Babak Resolusi Superstruktur skematik

135

3. Babak Resolusi

Pada babak akhir dari cerita ini atau babak penyelesaian, penulis cerita memposisikan Topan seagai korban demokrasi yang kotor. Setelah sekian lama dia berjuang kini hanya dibalas leh penghianatan. Semenjak dia ditunggangi oleh partai politik, hidupnya memasuki sebuah kondisi yang membuatnya gundah. Memang tidak sepatutnya Topan menolak ajakan para mantan anak buahnya di awal cerita. Karena akhirnya tidak Topan saja yang dijadikan sebuah akomodasi untuk modal kampanya, Jiran, Niken dan Wiluta juga dimanfaatkan oleh Pejabat T. Setelah terbongkarnya maksud asli Pejabat T baru lah Topan mau bergabung. Kini pada babak akhir ada kekuatan lain yang timbul dari konflik antara Topan dan Pejabat T yang telat diketahui oleh Jiran, Wiluta dan Niken. Mereka terjebak pada sebuah konspirasi. Pejabat T memerintahkan Bujok di akhir cerita untuk menjadi penyusup di kalangan demonstran bahkan dia juga sempat mengumpulkan masa. Hingga akhirnya dia lah yang menjadi dalang tewasnya Topan Sang Demonstran. Topan ditembak ditengah-tengah demonstrasi yang tengah berlangsung. Hingga ada upacara pemakaman dan pelantikan Pejabat T sebagai presiden, tidak ada yang tahu jika pembunuhnya adalah berasal dari oknum Pejabat T juga. a. Catastrophe Pada bagian ini catastrophe yang dimaksud adalah ending of story yang berakhir duka dapat disaksikan saat kematian Topan yang dibunuh oleh Bujok orang keepercayaan Pejabat T. Dengan demikian para pengikut 136 Topan hanya bisa mengenang patungnya saja tanpa bisa menghakimi siapa pelaku pembunuhan pempinnya itu. b. Denouement Disini denouement berperan sebagai pelurus dari sebuah cerita atau bagian yang memberikan penjelasan mengenai kesimpulan dari peristiwa- peristiwa yang terjadi selama adegan berlangsung. Kisah ini tidak mengisahkan sebuah happy ending yang membuat penonton keluar dengan perasaan berbunga-bunga. Justru penulis naskah sengaja membuat akhiran sepert ini sebagai pemicu untuk dapat lebih mengkritisi dan peka terhdap aksi pemimpinya kelak. Semua mendapat jatahnya masing-masing. Penutupan cerita yang diakhiri dengan upacara pelantikan Pejabat T sebagai presiden lalu diselipkan pidato dan berakhir melalui iringan nyanyian dari pemain musik dan pemeran di pertunjukan tersebut semakin dramatis.

C. Mikro struktur